Sixteen

12.3K 798 51
                                    


F A K E    L O V E R

Recommended Song :Taylor Swift — Gorgeous

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Recommended Song :
Taylor Swift — Gorgeous




***********







"Tante, kita dikejar...."

Chiara kecil menangis ketakutan. Ia menoleh ke belakang dan ada truk tronton yang mengejar mereka dalam jarak lumayan dekat. Menatap lekat sopir itu yang tatapan matanya menggelap. Chiara kecil menoleh ke depan lagi dengan jantung yang berdetak cepat. Mobil yang ia tumpangi juga ugal-ugalan.

"Tenang ya. Tante akan pastikan kamu selamat. Kamu harus hidup."

Air mata Chiara kecil makin menetes deras. "Tidak. Tante juga harus hidup." bibir Chiara kecil bergetar hebat. Tubuhnya meringkuk di atas jok dan terus menangis. Rachel yang tengah mengemudi juga tak dapat menahan air matanya. Ia terus fokus menginjak pedal gas dan stir kemudi. Yang terpenting ia harus menyelamatkan anak ini dulu.

"Kamu harus hidup. Kalau misal nanti terjadi hal buruk pada Tante, kamu bisa menjadi saksi. Mobil ini dilengkapi kamera tersembunyi. Semua kejadian ini sudah terekam. Berikan rekaman ini dan kesaksianmu. Maka keadilan akan terjadi."

Chiara kecil tidak begitu paham dengan apa yang diucapkan Rachel. Tapi ia hanya mengangguk saja. Feeling nya mengatakan akan ada hal buruk yang terjadi. Chiara kecil menoleh ke belakang lagi dan truk tronton itu masih mengejar.

"Sopir itu—"

"Dia orang yang sama. Orang yang telah menculikmu. Yang dia inginkan hanya kamu, bukan anakku atau anak-anak yang lain. Kamu ingin kembali padanya?"

Chiara kecil menggeleng keras. "Aku mau kembali ke Papa Mama.."

Rachel tersenyum lembut. Meski tangannya bergetar saat mengemudi, ia mencoba menenangkan Chiara kecil agar tidak semakin ketakutan. "Tante akan bawa kamu kembali. Dan terimakasih sudah menyelamatkan anakku."

Mobil mereka terus berjalan sampai ke daerah pegunungan. Banyak jurang curam dan ada laut besar yang terlihat. Rachel bingung harus kemana lagi karena ia tak tahu arah. Ia hanya asal melarikan diri tanpa tahu tujuan. Ia semakin takut. Ia harus kemana lagi? Sedangkan truk tronton itu terus mengikutinya dari belakang.

"TanteAAAKKHHH!!"

Chiara kecil merasa mobilnya ditabrak dari belakang. Membuat mobilnya terpelanting ke depan sampai menabrak batu besar di pinggir jurang. Chiara kecil merasa tubuhnya sakit semua dan ia mencium bau darah yang amat pekat. Matanya ia buka perlahan dan ia melihat dengan jelas Rachel yang kepalanya berdarah. Tubuhnya terhimpun karena tempat ia duduki agak peyot setelah menghantam batu. Meski begitu, Chiara kecil bisa melihat samar-samar kalau Rachel sedang mengutak-atik mobilnya. Mengeluarkan sebuah benda kecil lalu ia genggam. Rachel terbatuk dan mengeluarkan darah lagi.

Fake Lover [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang