Nineteen

10.1K 654 58
                                    


F A K E    L O V E R

F A K E    L O V E R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Recommended Song :
Taeyang — 눈,코,입 (Eyes, Nose, Lips)




*******




Warning ⚠️



"Jangan bilang ke Ayah kalau aku menyuruhmu menyelidiki tentang Naomi." pesan Jemian ke Ray saat bawahan Jeandra itu melewatinya. Ray hanya mengangguk samar.

"Tuan sudah pulang tadi jam 3 pagi. Tuan Muda apa mau bertemu?"

Jemian menggeleng. "Nanti saja. Aku mau sekolah."

Ia melangkahkan kakinya menuju kamar tamu yang ada lantai bawah. Dekat dapur. Ia harus cepat-cepat membawa Chiara pergi darisini sebelum Jeandra tahu. Jemian sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan segera membuka pintu dengan terburu-buru. Ia mendapati Chiara sudah segar dengan seragam sekolahnya juga. Dia sibuk mondar-mandir mencari sesuatu.

"Ayah udah pulang jam 3 tadi. Kita harus pergi sekarang sebelum Ayah tau."

Mata Chiara membulat. "Kenapa gak bilang daritadi?" gadis itu makin panik karena belum menemukan sisir sejak tadi. "Sisir lo mana?!"

"Gak usah sisiran."

"Gila lo. Gue pacarnya Jemian Airlangga Nasution. Yakali penampilan gue kek gembel."

"Lo tetep cantik."

Blush. Wajah Chiara langsung merona. "Situasi genting begini lo masih bisa flirting juga."

Jemian ikut mencari dan akhirnya sisirnya ketemu. Ada di bawah kasur. Ia langsung menarik tangan Chiara untuk duduk di kursi depan kaca meja rias. Jemian dengan cekatan mengumpulkan rambut orange panjang itu dan ia sisir. Chiara sampai kaku.

"Ngapain bengong? Cepet bedakan. Katanya gak mau kayak gembel."

Dengan kaku Chiara mengangguk. Ia memakai bedak tipis yang sebelumnya sudah ia beri foundation. Ia juga bingung Jemian dapat ini semua darimana. Seragamnya saja sudah tersedia. Sepertinya Jemian membeli lagi. Terus peralatan make up ini juga sudah tertata di meja. Chiara sebenarnya juga tidak sadar semalam kalau ia ketiduran. Tahu-tahu ia sudah ada di kamar entah kamar siapa. Yang jelas bukan kamar Jemian karena dindingnya warna pink.

"Gak perlu, Jemi." Chiara jadi sungkan karena cowok itu menyisir rambutnya.

"Biar cepet. Kalau kepergok Ayah makin ribet nanti." rambut Chiara ia kumpulkan jadi satu lalu ia kuncir asal. Yang penting rapi. Jemian menatap ke cermin dan tanpa diduga Chiara juga menatapnya. Lewat cermin itu mereka bertatapan selama beberapa detik. Chiara tampak cantik dengan make up tipis begini. Terlebih bibir kecil itu kini mengkilat merah merona. Dengan gerakan cepat ia memutar tubuh Chiara lalu ia angkat. Ia mendudukkan Chiara di atas meja rias dan ia berdiri diantara sela kaki gadis itu. Ia menatap Chiara dengan tatapan penuh memuja.

Fake Lover [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang