35

15.6K 1.8K 98
                                    

Malam semuanya sehat kan sehat donk
Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.



###
Guru masuk dengan diikuti dua siswa di belakangnya. Ternyata, tidak hanya satu murid baru tapi ada dua murid baru sekaligus yang ditempatkan di kelas Luhan. Yang satu, memiliki wajah yang terkesan sombong dan angkuh. Yang satunya, memiliki rambut pirang, bermata biru, sangat terlihat jika siswa baru itu bukanlah keturunan asli dari negara di sini.

Para siswi harus menahan pekikan setelah melihat dua siswa baru yang terlihat sama tampannya.

Luhan sendiri hanya menatap dengan tenang seperti biasanya, ia juga cukup penasaran, kenapa semua siswa baru ditempatkan di kelasnya? Padahal, semua kelas di sekolah ini merupakan kelas unggulan. Dan kebetulan terjadi bukan hanya sekali, Bianca kemarin juga ditempatkan di kelasnya. Luhan menatap kedua siswa baru di depan dengan tangan menopang sebelah pipinya. Salah satu siswa yang melihat ke arah Luhan diam-diam memasang wajah tidak suka sedangkan siswa yang berambut pirang melihat Luhan dengan tatapan penasaran dan berbinar.

"Hari ini kita kedatangan dua teman baru, silakan perkenalkan nama kalian masing-masing, ya."

"Halo, nama saya Miko Wijaya," ucap siswa yang memiliki wajah angkuh.

"Halo nama saya, Lingga Fabero, kalian bisa memanggilku, Aling. Salam kenal, semoga kedepannya kita bisa menjadi teman dekat," ucap si pirang dengan wajah ceria.

Bukan tanpa alasan Lingga dipanggil Aling, ia memiliki Ibu yang berasal dari China, maka dari itu ibunya sering memanggilnya dengan Aling.

"Sekian dulu perkenalannya, untuk kalian yang ingin bertanya-tanya, nanti setelah istirahat kalian boleh mengobrol lagi. Sekarang waktunya belajar. Jadi, untuk Miko dan Aling silakan cari tempat dan duduk di tempat yang masih kosong."

Miko memutuskan untuk duduk di barisan depan, yang sebelumnya ditempati Bianca. Untuk Lingga, ia menggeser sebuah tempat duduk dan duduk di samping Luhan.

Tempat duduk dan meja di di sekolah itu perorangan. Jadi, semua siswa bebas ingin menentukan ingin duduk dengan siapa dan di mana, bisa juga memutuskan untuk duduk sendirian ataupun berdampingan dengan temannya. Yang paling utama adalah kenyamanan para siswa. Sebelumnya, Luhan duduk sendirian di belakang dan kali ini ada Lingga yang menggeser tempat duduknya untuk duduk di sampingnya.

"Halo nama aku Lingga, panggil saja Aling, ya. Semoga kita bisa jadi teman dekat. Nama kamu siapa?"

"Luhan Mahendra Rodriguez. Panggil saja, Luhan, seperti yang lainnya."

"Oke, Luhan," ucap Lingga dengan tersenyum.

Saat Luhan melihat senyuman Lingga, entah mengapa mengingatkannya pada seseorang.

Pelajaran dimulai seperti biasanya, semuanya mendengarkan dengan tenang dan serius. Tidak terasa bel istirahat telah berbunyi, satu persatu siswa di kelas keluar untuk pergi ke kantin untuk mengisi ulang energi.

"Luhan tidak ke kantin?

"Luhan menunggu Kakak."

"Oh, Luhan punya Kakak di sini? Boleh Aling ikut? Aling di sini baru, jadi, Aling belum tahu di mana letak kantin, takutnya nanti malah kesasar."

Sebenarnya, itu cuma alasan Lingga untuk ikut dengan Luhan. Meskipun, ia tidak tahu kantin di mana, jika ia mau, ia bisa mengikuti para siswa yang keluar dari kelas untuk pergi ke kantin. Tapi saat ini, ia ingin pergi bersama Luhan, sejak pertama kali melihat Luhan, ia tertarik dengan Luhan yang terlihat lucu dan imut di matanya. Luhan memiliki perawakan yang lebih kecil darinya dan ia memiliki wajah yang baby face
Ya walaupun, ia akui akui wajahnya sendiri pun terlihat baby face. Tapi menurutnya, Luhan terlihat lebih menggemaskan, menjadikannya ingin dekat dengan Luhan dan ingin mengetahui lebih jauh tentang Luhan.

Don't FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang