Halo semuanya, sehat? Jaga kesehatan dan perbanyak minum air putih ya.
Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.
###
Dua peluru berbenturan dan hancur di tengah lajunya.
Sebelum keluar, Luhan sempat menyambar pistol di dekat kemudi yang disembunyikan sang ayah.
Bidikan luhan sangat akurat yang menyebabkan dua peluru saling berbenturan dan hancur. Leandra pun lolos dari celaka karena bantuan anak bungsunya.
Xavia langsung menembak ke arah pria yang tadi mengarah tembakan ke arah sang ayah.
Leandra dan anaknya yang lain langsung mengelilingi tubuh Luhan. Memberikan perlindungan pada si bungsu.
"Baby, kenapa turun? Bukankah Daddy sudah menyuruhmu untuk tetap di dalam mobil."
"Maaf, Daddy. Tadi Luhan melihat seseorang mengincar titik buta Daddy. Jadi, Luhan tidak bisa hanya diam saja. Luhan juga ingin melindungi Daddy."
"Anak Daddy memang luar biasa," ucap Leandra sembari mengelus pelan kepala anaknya, tapi tangannya yang satunya masih membidik musuhnya dengan tepat.
"Lulu kembali mobil, ya."
"Tidak, Luhan juga ingin membantu."
"Lebih aman di dalam mobil Baby," ucap Leandra.
Karena mobil yang mereka kendarai sudah memakai kaca anti peluru, jadi pilihan yang paling aman adalah membiarkan Luhan kembali ke dalam mobil.
Luhan tetap pada pendiriannya dan ingin membantu. Leandra akhirnya hanya bisa pasrah dan mengizinkan Luhan untuk ikut dalam pertempuran itu. tapi ia juga mewanti-wanti anaknya untuk tidak jauh-jauh darinya ataupun anaknya yang lain.
"Baik, Dad. Luhan akan tetap di dekat Daddy dan kakak-kakak. Jadi, Daddy dan Kakak tetap fokus aja. Luhan tidak ingin mengganggu konsentrasi kalian."
"Good Boy. Dan untuk kalian, awasi dengan benar dan tetap lindungi adik kalian. Tapi jangan sampai kalian sampai kehilangan fokus. Mengerti?"
"Mengerti," ucap si kembar dan Kristian secara bersamaan.
Baku tembak terus berlanjut. Dan musuh akhirnya semakin berkurang. Luhan hanya bisa membantu menembak ke arah titik vital dari musuhnya. Ia tidak berani untuk membunuh musuhnya secara langsung. Walaupun, ia juga mengerti jika orang-orang ini bukanlah orang yang baik. Tapi tetap saja, Luhan tidak bisa menghilangkan nyawa orang-orang ini. Ditambah lagi, ia tidak pernah membunuh.
Berbeda dengan Leandra dan anak-anaknya yang lain, yang terlihat sangat tenang dan mudah dalam membereskan musuh-musuhnya.
Luhan hanya bisa membantu menembak titik fital dari musuhnya, supaya tidak bisa membuat masalah lagi. Walaupun sebenarnya, pada akhirnya, orang yang ditembak Luhan akan kembali ditembak oleh kakaknya yang lain. Dan tembakan kedua itu akan mengantarkan orang-orang tersebut ke alam lain.
Luhan sebenarnya tidak ingin melakukan ini. Tapi mau tidak mau, ia telah menjadi anggota dari Rodriguez. Luhan juga sudah tahu identitas sesungguh dari sang ayah. Jadi, ia mengerti jika sang ayah tidaklah sepenuhnya baik dan bersih.
Akhirnya, pertempuran itu selesai dan dimenangkan dari pihak Leandra. Musuh-musuh mereka banyak tergeletak menyebar di berbagai penjuru. Tidak sedikit pula dari pihaknya yang sama gugur dalam pertempuran ini.
Leandra menatap dingin ke arah sekitarnya. Apa lawannya benar-benar sangat meremehkannya? sehingga menyerangnya secara terang-terangan seperti ini. Karena menyerang dengan cara ini, tentu saja banyak menguntungkan Leandra yang sangat suka menghadapi musuhnya secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Feel
Teen FictionSaat membuka mata Luhan sudah berada di tengah hutan. Tidak usah memikirkannya lagi, sudah pasti ia di buang Luhan menghela napas, ia kembali menutup matanya. samar-samar ia mendengar langkah kaki mendekat. "Hey boy, kenapa ada di tengah hutan. In...