Halo semuanya nggak bakal capek-capai Inay bilang kalian sehat kan selalu jaga kesehatan ya perbanyak minum air putih dan semangat selalu
Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki
###
Akhir pekan ini, keluarga Rodriguez mengadakan piknik kecil-kecilan di taman. Ide ini berawal dari ucapan tidak sengaja Luhan, Luhan menceritakan salah satu teman sekelasnya dan keluarganya yang menghabiskan akhir pekan bersama dengan berpiknik. Temannya berkata, menghabiskan akhir pekan bersama keluarga merupakan waktu yang paling menyenangkan. Siapa sangka, Xavia paling antusias dan langsung menyusulkan akhir pekan nanti mereka akan berpiknik di taman. Padahal, Luhan hanya bercerita tapi baik Xavia maupun yang lainnya, menanggapinya dengan serius. walaupun tidak dipungkiri, sebenarnya, Luhan juga ingin merasakan, bagaimana rasanya berpiknik bersama keluarga. Samar-samar Luhan seperti juga pernah berpiknik bersama ayahnya dulu sewaktu kecil, tapi ingatan itu tidak begitu jelas karena Luhan masih kecil. Jadi ia ingin merasakannya kembali.
Para maid mempersiapkan makanan dan minuman yang nantinya akan dinikmati para tuannya. Sedangkan, para bodyguard mempersiapkan tempat yang akan nantinya dipakai sang tuan besar bersama dengan anak-anaknya berpiknik. Mereka juga menyisir sekitar untuk memastikan keselamatan dan keamanan. Walaupun, Leandra sangat yakin dengan keamanan di sekitar mansion-nya tapi tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga, ia tidak mau mengambil resiko yang nantinya akan membuatnya menyesal.
Leandra, Kristian dan Alex, duduk melingkar dengan meja berbentuk bundar, mereka menikmati teh dan kopi serta makanan ringan yang cocok untuk orang dewasa. Sedangkan untuk si kembar dan Luhan, ketiganya duduk di bawah beralaskan dengan karpet tebal, di depan mereka, ada banyak aneka makanan ringan dari manis sampai gurih disandingkan dengan minuman sehat.
Tidak lama, tamu lain pun datang, yaitu Sean, Dirgam dan Lingga.
Jika bertanya bagaimana ketiganya bisa ikut dalam piknik keluarga ini. Itu karena Luhan yang ingin menghabiskan waktu bersama dengan semuanya. Menurutnya, lebih banyak orang, akan lebih menyenangkan. Jadi, Leandra tidak bisa menolak permintaan anak bungsunya, lagi pula, ia mengenal mereka semuanya. Dirgam merupakan salah satu sahabatnya, Lingga, keponakan nakalnya dan Sean, anak teman koleganya. Leandra sudah kenal dengan baik keluarga Alexander, jadi ia tidak memiliki kekhawatiran, bisa dikatakan, ia juga memiliki pertemanan dengan keluarga Alexander. Ia juga sudah memeriksa latar belakang keluarga Alexander, mereka tidak memiliki potensi yang membahayakan.
"Halo, Baby," sapa Dirgam pada Luhan.
"Halo, Papa," jawab Luhan, ia berdiri lalu menghampiri sang papa.
Dirham dengan gemas mengusap rambut Luhan, menurutnya, Luhan terlihat bertambah menggemaskan. Luhan merupakan anak yang tidak banyak bicara, tapi malahan itu yang membuat kebanyakan orang merasa gemas padanya. Ini pertama kalinya, Luhan menghabiskan waktu bersama dengan Dirgam, karena profesi Dirgam yang mengelola sekolah jadi Dirgam tidak mempunyai banyak waktu untuk berinteraksi dengan Luhan. Luhan juga tidak mau, kedekatannya dengan papanya terlihat mencolok di sekolah. Menurutnya itu tidak baik, jika ia terlihat akrab dengan pemilik sekolah. Luhan tidak mau menarik banyak perhatian, ia ingin hidup tenang. Walaupun, tanpa disadari, Luhan sebenarnya sudah sangat populer di sekolah.
"Kak Sean, Aling," sapa Luhan pada dua orang yang lainnya.
Dirgam ikut bergabung duduk melingkar mengelilingi meja, sedangkan untuk Sean dan Lingga duduk di bawah bersama si kembar dan Luhan.
Suasana terlihat sangat menggembirakan, didukung dengan cuaca yang sangat cerah, tidak panas tapi juga tidak dingin, karena memang piknik itu diadakan di bawah pohon rindang, jadi tentu saja mereka semua tidak akan kepanasan malahan mereka merasa sejuk karena angin sepoi-sepoi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Feel
Ficção AdolescenteSaat membuka mata Luhan sudah berada di tengah hutan. Tidak usah memikirkannya lagi, sudah pasti ia di buang Luhan menghela napas, ia kembali menutup matanya. samar-samar ia mendengar langkah kaki mendekat. "Hey boy, kenapa ada di tengah hutan. In...