37

15.3K 1.9K 114
                                    

Halo semuanya, ,sehat, kan? sehat dong pastinya.

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki

###

Lingga menatap Luhan dengan mata berbinar, ia tidak mengira jika Luhan bisa melakukan trik seperti itu. Padahal, jika Luhan tidak bertindak, ia pun sebenarnya tidak akan hanya diam menerima pukulan yang dilayangkan Miko padanya. Tentu saja ia akan menangkis, bahkan mungkin akan membalasnya lebih keras. Mana mungkin seorang Lingga berdiam diri jika diperlakukan seperti itu?

Para siswa yang ada di kelas berjalan menuju ke arah Miko. Beberapa siswa menarik Miko untuk menjauh dari bangku Lingga dan Luhan. Luhan telah menjadi anak kesayangan di kelasnya. Jadi tentu saja, mereka tidak akan membiarkan Luhan terluka ataupun diintimidasi, mereka semua melihat jika Luhan bukan yang pertama kali memulai. Jadi, menurut mereka, Luhan tidak salah, mereka lebih lebih memilih untuk menarik Miko dan menjaganya. Mereka tetap waspada berjaga-jaga, barangkali Miko ingin melayangkan serangan lagi.

Luhan menatap datar ke arah Miko yang saat ini meringis tapi tetap saja menatap tajam ke arahnya. Tentu saja, Luhan tidak akan memperdulikan tatapan tajam itu. Ia sudah terlalu terbiasa dengan orang yang menatap tajam ke arahnya. Apalagi di sekolahnya dulu, mungkin bisa dikatakan, ia sudah kebal ditambah lagi ia tidak bisa merasakan rasa sakit menambahkan kesan cuek tidak perduli.

"Wow, Luhan keren, bisa seperti itu, bisa ajari Aling?" ucap Lingga.

"Tidak baik berkelahi, lebih baik belajar yang berguna dan bermanfaat. Berkelahi merupakan sesuatu yang buruk dan tidak patut untuk ditiru," ucap Luhan dengan tenang.

Lingga di dalam hati bertepuk tangan mendengar ucapan Luhan yang benar-benar seperti siswa teladan. Walaupun, memang sebenarnya Luhan siswa yang teladan, baik dan sangat disiplin. Sepertinya, Luhan tidak pernah melanggar peraturan sekolahan. Luhan juga memiliki kepribadian yang tenang dan penurut. Jadi, tentu saja tindakan Luhan tadi, cukup membuat Lingga dan teman-teman sekelasnya terkejut. Ternyata Luhan bisa bereaksi seperti itu. Selama ini, mereka melihat Luhan yang selalu tenang dan tidak pernah terlihat marah. Melihat reaksi Luhan, teman sekelasnya merasa bahwa Miko sudah melakukan sesuatu yang membuat Luhan tidak nyaman. Sangat ketara Miko memiliki konflik khusus terhadap Luhan.

"Ternyata benar, apa yang Bianca ucapkan, kamu sekarang sombong karena banyak yang membelamu dan berada di pihakmu," ucap Miko sambil menahan rasa sakit di pinggangnya, benturan di pinggangnya benar-benar terasa menyakitkan, meskipun terlihat bukan sesuatu luka yang besar tapi rasanya benar-benar nyeri dan menyakitkan. Benturan itu seperti mengenai titik vitalnya.

Luhan yang mendengar ucapan Miko, sekarang yakin, jika Miko merupakan salah satu dari 'mereka', termasuk Bianca, yang suka merundungnya di sekolah sebelumnya. Jika dipikirkan kembali, sepertinya ia tidak pernah membuat masalah dan menyinggung siapapun. Ia juga tidak pernah membalas mereka tapi kenapa mereka seperti tidak mau melepaskannya.

"Oh, ternyata kamu teman Bianca," ucap salah satu siswi yang ada di kelas Luhan.

Kelas yang biasanya tenang, sekarang mulai terdengar suara bisik membisik, yang isinya tentang menduga hubungan Miko dan Bianca. Jika tebakan mereka benar, pasti Miko juga bukan orang yang baik.

"Iya, aku memang teman Bianca. Kalian pasti kenal dengan Bianca, kan? Sekarang Bianca di mana? kenapa aku tidak bisa menghubunginya sama sekali?"

Yang lainnya menatap aneh ke arah Miko. Apa hubungan mereka dengan Bianca?

"Tentu saja kami tidak tahu, Bianca itu sudah tidak berangkat sekolah lagi, semenjak videonya tersebar. Mungkin, ia terlalu malu untuk melanjutkan bersekolah di sini. Bisa jadi, sekarang, ia sudah bersekolah di sekolah lain atau mungkin, aku mendengar jika orang tuanya pergi ke luar negeri, pasti ia ikut bersama orang tuanya ke luar negeri," jelas salah satu siswi.

Don't FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang