44

15.1K 1.8K 190
                                    

Halo semuanya apa kabar hari ini sehat-sehat kan juga kesehatan ya perbanyak air minum dan tetap semangat

Typo tandai supaya bisa langsung diperbaiki

###

Hari ini, Luhan dan yang lain mengadakan quality time untuk pergi dan bersantai di pantai, tentu saja pantai yang akan mereka datangi merupakan pantai pribadi yang dimiliki oleh Leandra, yang nantinya hanya ada mereka. Untuk rencana ini, Leandra mendadak membeli sebuah kawasan pantai yang tidak jauh supaya mereka bisa bersantai dan Leandra akan lebih mudah mengawasi dan memastikan keamanan semua anaknya.

Seperti sewaktu piknik di taman Rodriguez, kali ini ada Dirgam, Alex, Sean dan Lingga yang diundang untuk ikut. Ditambah dengan rombongan mobil bodyguard Rodriguez yang mengikuti dari belakang, terlihat seperti pawai orang penting saja. Luhan tidak mempermasalahkannya. Ia juga sudah tahu identitas sang ayah yang pastinya bukan orang biasa. Jadi ia tahu, semua itu dilakukan sang ayah untuk menjaga keamanan semuanya. Terlebih lagi, Luhan bukanlah tipe anak yang mempermasalahkan sesuatu yang seperti itu. Luhan terkesan sangat cuek dengan sekitarnya tapi sebenarnya Luhan diam-diam akan mengamati.

***

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam. Akhirnya, mereka sampai di kawasan pantai yang terlihat bersih dan indah. Mungkin karena kawasan tersebut belum pernah di buka untuk umum. Dan terlebih lagi, setelah di beli Leandra, orang yang ditunjuk untuk mengelola langsung membersihkan pantai dan sekitarnya, yang sekiranya akan membuat betah dan nyaman sang tuan. Bodyguard juga sudah menyisir dan sekarang mereka menyebar di setiap titik untuk memastikan keamanan sang tuan.

Luhan menatap laut dengan mata berbinar. Sudah lama sekali, ia tidak pergi ke pantai. Sudah dikatakan, memori tentang masa kecil Luhan bersama ayahnya hanya teringat samar-samar. Tapi tidak masalah, sekarang Luhan akan membuat memori baru bersama keluarga barunya. Meskipun begitu, Luhan tidak bermaksud untuk melupakan ayahnya yang sudah tiada, ayahnya tetap akan ada di lubuk hatinya yang terdalam dan tidak akan tergantikan.

Kristian menghentikan langkah adik bungsunya yang ingin pergi ke pantai, ia meletakkan sandal dengan alas cukup tebal di depan sang adik. Kristian menyiapkan sandal ini khusus untuk Luhan kerena takut Luhan akan tergores benda tajam yang ada di pinggiran pantai. Walaupun orang yang mengelola sudah memastikan berkali-kali keamanan pantai dan mereka sudah membersihkan segala benda tajam sesuai dengan perintah sang tuan.

"Pakai ini, Kakak siapkan khusus untuk Baby."

"Terima kasih, Kak."

"Ayo, Lulu, kita ke sana," ucap Xavia sembari menarik tangan kanan Luhan menuju pinggir pantai.

"Tunggu, Aling ikut!" Lingga mengikuti keduanya dengan antusias.

Xavier dan Sean mengikuti di belakang dengan santai, tidak terburu-buru seperti Xavia ataupun Lingga yang kelebihan energi.

Untuk para orang dewasa, seperti biasa, mereka akan memilih duduk untuk mengawasi anak-anak dari jauh. Tidak ingin mengganggu, biarkan yang muda bermain sepuasnya.

"Lihat, Luhan terlihat sangat senang. Lain kali, ajaklah Luhan untuk keluar seperti ini," ucap Dirgam.

"Hm."

Dirgam mendengus mendengar jawaban temannya yang hanya deheman singkat.

Alex tidak hanya bisa tersenyum geli melihat reaksi kedua temannya, hal ini sudah biasa terjadi. Sedangkan, untuk Kristian, ia terlihat sangat santai sambil menyeruput kopi, walaupun di dalam hatinya, ia menyetujui ucapan Dirgam.

***

Luhan bermain ombak, ia menyukai sensasi saat air laut menyapu kulitnya. Meskipun ia tidak bisa merasakan suhu air laut saat ini.

Don't FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang