Bughh
Bughh
Bughh
Terjadi tawuran secara tiba-tiba yang menimpa anggota API-BOYS. Arga, Paul dan Ikbal baru saja pulang dari club. Tapi, tiba-tiba ada beberapa orang asing yang menyerang mereka di jalan yang sepi. Paul langsung segera menelpon anggota API-BOYS untuk meminta bantuan.
Orang-orang itu menggunakan pakaian yang tertutup, full berwarna hitam. Mereka juga mengenakan topeng untuk menutupi wajah mereka.
Ketika Arga ingin membuka paksa topengnya, orang itu dengan sigap langsung mencegah. Seolah mereka tidak ingin menampilkan identitas mereka.
"Siapa kalian? Ada masalah apa kalian sama kita!" Desak Arga menarik kuat kerah baru lawannya.
Lawannya hanya diam, seraya tangannya memegang kuat topeng du wajahnya agar tidak terlepas.
"Bal, pegang dia! Biar gue buka topengnya."
Ikbal berjalan mendekati Arga. Semua anak buahnya yang lain sudah terkapar lemas di aspal. Tapi, hanya satu orang ini yang menggunakan topeng.
Dalam keadaan lemas, semua lawan mereka kabur. Paul dan anggota lainnya juga sedang lengah saat ini. Mereka masih fokus kepada orang yang bertopeng itu.
Bughh
Pria bertopeng itu langsung menendang kuat perut Ikbal. Dan di saat itu jugalah pria itu lolos dan kabur.
"Woii!" Pekik Arga.
"Lo gakpapa, Bal?" Panik Paul membantu Ikbal mendudukkan tubuhnya.
Ikbal sedikit meringis kesakitan. Pria itu memegang perut bekas dari tendangan orang misterius itu.
"Gue gakpapa. Aman."
Arga masih diam berdiri. Entah apa yang sedang dipikirkan pria itu. Ia berdiri sambil berkecak pinggang.
"Lo punya musuh, Ga?" Tanya Paul takut-takut.
Arga menatap Paul sekilas yang sedang berjongkok di depan Ikbal. Ia juga sebenarnya bingung siapa orang itu. Dan apa tujuannya.
"Anak buahnya gue gak kenal sama sekali siapa mereka. Gue masih curiga sama yang bertopeng tadi. Siapa dia? Dan apa tujuannya." Jawab Arga dengan nafas yang tidak beraturan.
"Mau kita bantu cari tau bos?" Celetuk salah satu anggota API-BOYS.
Arga menganggukan kepala tanda setuju. Semua anggota tidak terlalu terluka cukup parah. Tapi banyak babak belur di wajah mereka.
Sudut bibir Arga yang berdarah terkena bogeman dari lawannya pun sudah mengering. Dan ada beberapa luka lebam di wajah tampannya. Tapi dengan begitu, wajah tampannya tidak berkurang sedikit pun.
"Kita ke markas sekarang." Arahan Arga membuat semua anggota patuh.
Semua anggota API-BOYS menaikki motor mereka. Ada yang berboncengan dan ada yang sendiri-sendiri. Karena Ikbal baru saja mendapatkan tendangan dari lawan, jadi Paul yang membonceng Ikbal. Dan motor Ikbal dibawa salah satu anggota API-BOYS.
Perjalanan dari tempat itu menuju markas mereka tidak terlalu jauh. Dengan kecepatan sedang, mereka hanya memakan waktu 30 menit saja.
Setelah di markas, semua anggota langsung berkumpul di satu ruangan. Ruangan yang disebut dengan nama ruangan meeting anggota.
Ada beberapa anggota yang sedang mengobati luka-luka mereka. Dan ada juga yang langsung merebahkan tubuh mereka.
"Gue udah nyimpen satu nama untuk masalah orang bertopeng tadi." Ucap Arga membuka pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYA: My Naughty Boyfriend (END)
Teen FictionSamuel Argantara, pria yang dikenal sebagai pentolan sekolah. Seorang brandalan Arga ternyata ia juga salah satu murid pintar di sekolahnya. Bukan hanya menjadi ketua geng motor, Arga juga aktif di bidang basket dan osis. Pria yang dikenal dengan si...