"A-ampun."
"A-aku m-mohon, berhenti."
"Sakit." Lirih Asya.
Hari ketiga Asya sekolah sangat sial. Pada saat jam istirahat, Asya dan Aisyah pergi ke kantin. Asya tidak sengaja menabrak seorang siswi yang sedang membawa jus jeruk di tangannya, hingga membuat jus jeruknya itu tumpah ke sepatu siswi itu.
Siswi tersebut tidak terima. Ia langsung menyeret Asya masuk ke dalam toilet. Siswi itu melakukan kekerasan kepada Asya. Mulai dari menjambak, menampar hingga menendang.
Awal mula siswi itu melakukan kekerasan itu, karena Asya tidak ingin menuruti perintahnya. Siswi itu menyuruh Asya untuk membersihkan sepatunya dengan cara menjilatnya.
Asya tentu saja menolak dong. Bukankah itu sangat jorok. Tidak salah bukan jika ia menolak.
"Orang kampung kayak lo gak akan tau seberapa mahalnya sepatu gue ini! Bahkan lo mungkin gak akan bisa ganti sepatu mahal gue ini!" Maki siswi yang bername tag Kayla Salsabilla.
Kayla mencengkram kuat rahang Asya. Ia berjongkok di depan hadapan Asya. Dengan tatapan yang penuh kebencian, yang ia berikan kepada Asya.
"Emangnya lo bisa ganti rugi sepatu gue!" Sentaknya.
Asya meringis kesakitan, semakin lama Kayla semakin menguatkan cengkramannya.
"S-sakit." Lirih Asya.
"Bersihin sepatu gue pakek mulut lo!" Desak Kayla melepaskan cengkramannya dengan kasar.
Asya menggelengkan kepalanya dengan kuat. Gadis itu meresapi nasibnya di dalam isakan tangisnya.
Orang kaya selalu berkuasa. Apakah menjadi orang susah selalu untuk dibuat rundungan dan kucilan oleh mereka yang berkuasa.
Orang lemah akan selalu kalah dari orang-orang yang berkuasa.
Melihat penolakkan Asya, Kayla lagi-lagi gencar ingin menyakiti gadis itu. Ia begitu jijik melihat orang susah yang hanya menyusahkan orang saja pikirnya.
Kayla sudah mengangkat tangannya untuk berancang-ancang ingin menampar pipi mulus Asya. Tetapi aksinya itu di berhentikan seseorang.
"Stop."
Asya dan Kayla sontak langsung menoleh ke arah asal suara. Pria yang berdiri dengan tegap dan kedua tangan ia masukkan ke dalam saku celananya.
"Arga." Gumam Kayla mengernyitkan dahinya.
"Biar gue aja. Karena dia sekarang adalah mainan baru gue." Ucap Arga menyeringai.
Kayla langsung berdiri. Mendengar kata 'mainan' Kayla langsung mengerti. Gadis itu menatap Asya dengan senyuman miring lalu berlalu meninggalkan toilet.
Asya berdiri dengan tertitah. Jujur saja tubuh gadis itu sangat lemas. Karena kejadian tadi ia belum sempat makan. Ia sudah langsung di geret Kayla ke toilet.
"Makasih." Ucap Asya menunduk takut.
Ketika Asya ingin beranjak dari tempat itu. Arga langsung sigap mencekal tangan Asya.
"Gak gratis."
Asya membulatkan matanya. Apa maksudnya? Apa ia harus mengganti rugi sepatu Kayla tadi.
Arga perlahan mendekati Asya. Pria itu mengikis jarak di antara mereka. Kepalanya ia dekatkan ke telinga gadis mungil di depannya itu.
"Ayah lo kerja di perusahaan bokap gue. Gue bisa aja nyuruh bokap gue untuk mecat ayah lo hari ini juga." Bisik Arga membuat bulu kuduk Asya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYA: My Naughty Boyfriend (END)
Teen FictionSamuel Argantara, pria yang dikenal sebagai pentolan sekolah. Seorang brandalan Arga ternyata ia juga salah satu murid pintar di sekolahnya. Bukan hanya menjadi ketua geng motor, Arga juga aktif di bidang basket dan osis. Pria yang dikenal dengan si...