3 tahun kemudian.....
Semua anggota API-BOYS dan Aisyah bekerja sama untuk memberikan suprise ulang tahun Asya yang ke 21 tahun.
Nama Asya sudah melejit tinggi. Ia dikenal dengan sosok model cantik dan profesional. Ia pun sudah sering kali mondar-mandir ke luar negeri.
Uang hasil kerjanya pun, ia sudah belikan rumah impiannya. Ia juga sudah mempunyai mobil sendiri yang terparkir rapi di garasi rumahnya.
Ada minicooper mobil pertamanya, Alphard, BMW, Mercedez-benz, dan Porsche.
Semua temannya memberikan suprise tanpa sepengetahuan Asya. Gadis itu sedang melakukan pemotretan hari ini.
'Menunggu seseorang yang kita pun tidak tau kabar dan keberadaannya, sulit untuk dijabarkan'
Sampai saat ini Arga masih belum muncul. Kabar pria itu pun ia tidak tau. Apalagi keberadaannya.
Asya masih setia menunggu Arga kembali. Cintanya sudah habis di Arga. Entah sampai kapan ia akan terus menunggu Arga. Yang pasti, ia yakin jika akan menepati janjinya untuk kembali.
Pada saat kelulusan sekolah dulu pun, Arga sama sekali tidak hadir ataupun memberikan kabar. Asya tidak tau kabar kekasihnya itu bagaimana.
Selesai pemotretan, Asya istirahat sejenak. Ia mengisi tenaganya dulu sebelum kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Sya, kamu makan dulu ya. Habis itu kita ganti baju lagi." Ujar Rara memberikan nasi kotak.
"Makasih kak." Ucap Asya dengan tersenyum ramah.
Pemotretan hari ini, Asya bersama dengan partner cowok. Sudah berapa banyak cowok yang menjadi partner Asya. Tapi ia selalu menjaga 1 hati.
"Hai, gue boleh duduk disini?" Ujar seorang pria yang menjadi partnernya---Bagaskara.
"Eh iya boleh."
"Thanks." Ucapnya dengan tersenyum.
Bagas mendudukkan dirinya di samping Asya. "Gue perhatiin, lo dari tadi ngelamun aja. Ada masalah?"
"Enggak kok." Jawab Asya tersenyum kikuk.
"Gue perhatiin lo kalo ada jadwal pemotretan gak pernah ada yang nemenin, ortu atau pacar gitu."
Asya menoleh ke arah Bagas. Kata-kata yang membuatnya sensitif. Apalagi itu menyangkut ortu dan---pacar.
"Orangtua aku udah meninggal." Jawab Asya dengan tersenyum.
"Eh sorry-sorry gue gak tau."
"Gakpapa."
"Kalo pacar? Lo single atau udah ada yang punya?" Tanya Bagas langsung membuat Asya menghelakan nafas.
Kepo syekali Bagas ini.
"Aku udah punya pacar. Dia first love aku. Kita udah pacaran dari SMA. Tapi sekarang dia lagi sibuk sama kerjaannya di luar negeri. Makanya aku gak pernah tunjukin."
Bagas ber-oh saja. Pria ia langsung melengoskan wajahnya. Jawaban yang sangat tidak ia inginkan.
"Kamu kenapa nanya gitu?" Tanya Asya menyatukan kedua alisnya.
"Ah enggak. Gue kira lo single." Jawab Bagas tersenyum canggung.
"Emangnya kenapa kalo misalkan aku single?"
Bagas tersenyum menatap lekat wajah Asya. Pria ia mengambil kedua tangan Asya lalu ia genggam dengan erat.
"Gue cinta sama lo. Sejak awal kita ketemu, gue udah naruh hati ke lo, Sya." Ucapnya dengan tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYA: My Naughty Boyfriend (END)
Teen FictionSamuel Argantara, pria yang dikenal sebagai pentolan sekolah. Seorang brandalan Arga ternyata ia juga salah satu murid pintar di sekolahnya. Bukan hanya menjadi ketua geng motor, Arga juga aktif di bidang basket dan osis. Pria yang dikenal dengan si...