Bab 35: Ke mansion papa Arga

26.1K 910 15
                                    

Arga mengajak Asya untuk masuk ke dalam mansion papanya. Jujur saja, Arga jarang sekali ke mansion ini. Setiap kali berada di mansion itu, entah kenapa putaran masa lalunya yang gelap selalu berputar di otaknya.

Asya menatap sekelilingnya dengan tercengang. Setiap ruangan di dominasi dengan warna putih. Banyak sekali pajangan-pajangan mewah dan pastinya mahal.

"Pah." Panggil Arga berjalan mendekati Mirzan yang sedang duduk di ruang tamu seraya membaca koran.

"Nahhh, masih inget pulang kamu." Heboh Mirzan memeluk anak semata wayangnya itu.

Setelah selesai berpelukan ala Teletubbies, Mirzan beralih menatap ke arah gadis di samping anak bujangnya itu.

"Halo, om." Sapa Asya dengan tersenyum seraya menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Oh ini yang namanya Asya. Lebih cantik aslinya ya, daripada di foto." Puji Mirzan mengelus pucuk kepala Asya dengan sayang.

"Ayo, duduk, duduk." Ucap Mirzan mempersilahkan Asya untuk duduk.

"Terimakasih om."

"Habis dari mana kalian?" Tanya Mirzan.

"Nemenin Asya hari pertama pemotretan." Jawab Arga menaikkan lengan jaket nya sampai ke siku.

"Pemotretan?" Bingung Mirzan mengernyitkan dahinya.

"Model." Sahut Arga dengan nada cuek.

Mirzan beroh ria. "Ohhh Asya model."

"Baru om. Dan hari ini baru hari pertama mulai pemotretannya."

"Waduuhh hebat sekali. Semoga kamu bisa sukses ya." Kagum Mirzan dengan tersenyum.

"Amiin, terimakasih om."

"Kok om sih. Panggil papa aja sama kayak Arga." Protes Mirzan.

"I-iya o---pah."

Asya tersenyum canggung. Ia menatap sekilas Arga yang duduk di sampingnya. Pria itu hanya menatap datar tidak memperdulikan kegugupan yang Asya derita.

"Eh iya, papa mau tanya. Kamu ada rasa menderita gak sih, Sya pacaran sama anak bujang papa yang nakal ini." Sungut Mirzan, lalu langsung mendapatkan tatapan tajam dari anaknya.

"Nakal-nakal gini berprestasi pah." Protes Arga tidak terima.

"Papa nanya, Asya bukan kamu."

"Enggak kok pah." Jawab Asya langsung membuat Arga tersenyum semringah.

"Kalo awal-awal sih iya, tapi kalo udah lama kayak sekarang enggak lagi sih." Lanjut Asya dengan ketidaksadarannya.

Mendengar itu, Arga langsung sontak melototkan mata. Mirzan hanya bisa menahan tawa melihat raut wajah anaknya.

"Maksud lo!" Bisik Arga dengan kesal.

"Ehh enggak kok. Aku bercanda doang, beneran aku gak bohong." Elak Asya ketar ketir.

🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Setelah pulang dari rumah Arga, Asya langsung mandi untuk menyegarkan dirinya. Gadis itu sudah berbalutkan piyama kesayangannya yang bergambar hello kitty.

Asya keluar dari kamar dengan membawa sebuah amplop berwarna coklat di tangannya. Gadis itu berjalan mencari keberadaan om dan tantenya.

"Om, tante." Panggil Asya mendekati mereka yang sedang duduk di ruang tamu.

"Iya, kenapa Sya? Kamu butuh sesuatu?" Sahut Senja mengelus urai rambut keponakannya.

ARSYA: My Naughty Boyfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang