Bab 3: Kehantam bola

44.9K 1.3K 5
                                    

Hari ini adalah hari kedua Asya bersekolah di SMA Pancasila. Ketenangannya masih saja terusik di bangkunya karena kehadiran siswi yang duduk di belakangnya itu. Mereka masih saja mengganggu Asya yang duduk di depan mereka. Tetapi, Asya tetap tak mengacuhkan orang-orang yang mengucilkannya.

Biarkan mereka lelah sendiri.

Kebetulan pagi ini kelas 12 IPA 1 nendapatkan jadwal jamkos. Guru yang mengajar mapel fisika sedang ada urusan mendadak. Itu yang membuat semua siswa menjadi semeringai.

"Sya, kita keluar aja yok. Mumpung jamkos." Ajak Aisyah.

Karena ia juga sudah jengah dengan siswi di belakangnya. Asya menyetujui ajakan Aisyah. Ia juga belum melihat-lihat isi sekolahan ini. Mungkin ia akan meminta Aisyah untuk mengajaknya berkeliling.

"Disini ada apa aja?" Tanya Asya menatap sekeliling sekolahannya.

"Ada ruang musik, taman, lapangan futsal indoor, lapangan basket masih banyak lagi." Seru Aisyah menjelaskan isi-isi yang ada di sekolah itu.

"Mau liat anak 12 IPS 2 main basket gak?" Ajak Aisyah.

"Boleh." Sahut Asya.

Asya hanya pasrah ditarik kesana kemari oleh Aisyah. Seraya di tarik ia juga menatap kagum sekolahan barunya ini. Sekolah lamanya sangat jauh berbeda dengan sekolah barunya.

Ketika sudah berada di lapangan basket, kedua gadis itu duduk di pinggiran lapangan dibawah rindangnya pohon. Pagi ini begitu panas, padahal matahari pagi sangat bagus bukan.

Matahari jam 9 pagi itu masih pagi bukan sih?

Mata Asya terus menelisik area lapangan. Tatapan gadis itu terhenti di ujung lapangan yang sedang ada seorang pria yang tidak asing sedang duduk bersama seorang gadis.

"Itu pacarnya Arga? Cantik banget ya." Kagum Asya melihat betapa cantiknya gadis disamping pria itu.

Aisyah ikut menatap ke arah tatapan Asya. Lalu gadis itu beralih menatap teman di sampingnya itu.

"Rumornya sih mereka memang pacaran. Tapi aku gak tau juga sih. Dia namanya Liora Prastita dia ketua osis. Ketua osis tapi kelakuan dakjal." Jawab Aisyah.

"Maksud kamu?" Bingung Asya menyatukan kedua alisnya.

"Liora anak 12 IPA 4, dia memang ketos tapi dia juga kadang suka ngebully cewek yang suka sama Arga."

Asya menggelengkan kepala tidak percaya. Apa itu yang dinamakan ketos? Bukankah ketos itu mengayomi siswa-siswa yang suka ngebully.

Ketos jadi-jadian seperinya Liora.

"Kamu liat cowok yang lagi megang bola sama yang berdiri di sampingnya, Sya." Ucap Aisyah menunjuk kedua pria itu dengan tatapan mata saja.

"Kenapa?" Sahutnya seraya matanya ikut menatap ke arah pria yang di tunjuk Aisyah.

"Mereka temennya Arga. Yang lagi megang bola itu namanya Paul dan yang di sampingnya namanya Ikbal."

"Ganteng bangetkan Ikbal. Tapi aku hanya bisa mencintai dalam diam." Lanjutnya dengan wajah sedih.

"Aku gak tau cinta-cintaan. Aku udah jomblo sejak kecil." Celetuk Asya membuat Aisyah terkekeh geli.

Disisi lain. Arga yang awalnya sedang asik bermain basket bersama tim tiba-tiba dihampiri seorang perempuan.

Perempuan itu langsung berlari menghampiri Arga yang sedang menyekah keringatnya menggunakan handuk kecil.

"Arga, ini aku bawain minum buat kamu." Ucapnya menyodorkan sebotol air mineral dingin yang sudah ia bukakan tutup botolnya.

ARSYA: My Naughty Boyfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang