Derana 13.

712 67 43
                                    

Win benar benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Bright bagaimana bisa dia mengatakan dengan mudah nya kalau dia akan bercerai setelah bayi mereka lahir nanti nya bagaimana bisa Bright seegois itu, dimana perasaan Bright di saat ia harus memisah kan bayi yang baru saja terlahir dengan ibu nya.

"Aku mohon Win tolong ijinkan aku untuk menikah dengan seseorang yang bisa memberikan keturunan padaku, aku akan menepati janji ku pada mu Win kalau memang nanti bayi itu lahir aku akan segera mencerai kan ibu nya dan setelah nya kita akan mengurus nya bersama hingga dia tumbuh dewasa kamu mau kan Win?" Tanya Bright pada Win.

"Jadi kamu sudah sampai di akhir batas keputusan mu Bri?" Tanya Win pada Bright

"Iya sayang, kamu mau kan memberikan ijin padaku?" Tanya Bright balik pada Win.

"Baik lah seperti nya memang tidak ada lagi yang bisa aku lakukan selain memberikan ijin itu padamu kan?" Bright menatap bingung ke arah Win dan sedikit mencerna perkataan Win

"Apa maksud dari perkataan mu, apa kamu mengijin kan aku untuk menikah kembali?" Tanya Bright yang di angguki oleh Win

"Iya aku mengijin kan mu" sahut Win dengan cepat

"Win kamu sungguh sungguh?" Tanya Bright dengan antusias

"Iya aku sungguh sungguh lagipula bukan kah sudah tidak ada lagi yang bisa aku lakukan selain mengijinkan mu" ucap Win yang membuat senyum cerah hadir di wajah Bright.

"Terima kasih Win kamu memang pasangan yang pengertian dan baik aku sangat mencintai mu sayang" sahut Bright yang membuat Win tersenyum tipis

"Kamu salah Bri karena aku tidak lah sepengertian dan juga sebaik yang kamu pikir kan karena aku memiliki syarat untuk itu" ucap Win lagi

"Syarat apa?" Tanya Bright pada Win

"Apa kamu akan memenuhi nya?" Tanya Win balik

"Tentu sayang, katakan padaku apa syarat nya?" Win sedikit mendekat kan tubuh nya pada Bright

"Kamu yakin akan benar benar memenuhi nya?" Tanya Win memastikan

"Iya sayang, cepat katakan padaku apa syarat yang kamu ajukan" ucap nya tergesa

"Kamu yakin Bri?"

"Win ya tuhan sayang, kenapa kamu terlalu berbelit belit cepat katakan apa syarat mu?" Win mulai mendekat kan bibir nya di telinga milik Bright dan membisik kan jawaban nya

"Cerai kan aku" Win pun langsung menjauh kan tubuh nya dari Bright saat ia sudah memberitahu kan Bright tentang syarat apa yang di minta oleh diri nya.

Deg

Dunia serasa berhenti berputar saat itu juga bagi Bright saat seseorang yang paling di cintai nya mengucap kan kata cerai atau sebuah kata yang menggambarkan perpisahan dan itu adalah sebuah kata yang tidak boleh di ucap kan oleh kedua nya di dalam hubungan mereka tapi siapa yang sangka jika Win mengucap kan kata kramat itu di dalam hubungan mereka saat ini

"Coba kamu ulangi apa yang kamu katakan tadi" ucap Bright datar dan jangan lupakan kini tangan nya pun sudah mengepal dengan sangat erat.

"Aku sudah mengatakan nya dengan sangat jelas tadi jadi aku tidak ingin mengulangi nya lagi" ucap Win dengan cepat

Greep

Bright mencengkeram kedua bahu Win dengan erat sambil menatap penuh amarah ke arah Win bukan Win tidak tahu kalau Bright sedang mencoba menahan rasa emosi nya saat mendengar kata cerai dari nya tadi dan Win sudah tahu apa yang akan di lakukan  Bright pada nya nanti tapi sedikit pun Win tidak menunjuk kan raut wajah takut nya sama sekali karena Win tidak ingin terlihat lemah di mata Bright.

DERANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang