Saat ini Win sedang berjalan jalan dengan Alodya di sebuah taman yang terletak tidak jauh dari kediaman orang tua nya. Win terus mendorong stroler baby Alodya sampai akhir nya ada seseorang yang memanggil nama nya dan membuat langkah nya langsung terhenti.
"Win, kamu ingin kemana?" Tanya Bright yang kebetulan sedang melintas di jalan dekat taman yang sedang Win datangi. "Ingin membeli jajanan yang biasa di jual di sekitar taman sini, kamu sendiri dari mana?" Tanya Win balik pada Bright.
"Aku baru saja selesai bertemu dengan rekan bisnis ku di kafe dekat sana" sahut nya yang membuat Win mengangguk paham
Setelah berbincang sedikit dengan Win, Bright pun mengalih kan pandangan nya pada putri cantik Win yang saat ini sedang menatap ke arah nya.
"Hallo anak cantik, kita bertemu lagi" ucap Bright yang membuat baby Alodya semakin menatap lekat pada Bright. "Kamu kenapa melihat om seperti itu hmm?" Tanya Bright lagi sambil mengusap pipi bulat Alodya
"Mungkin Alodya mengira kalau kamu itu Nunu maka nya dia seperti itu" ucap Win yang kini sedang tersenyum pada putri cantik nya.
"Apa Nunu belum kembali dari luar kota?" Win pun menggeleng kan kepala nya untuk menjawab pertanyaan dari Bright.
"Bukan kah kamu bilang kalau Nunu akan tiba malam ini?" Tanya Bright lagi
"Kepulangan nya di tunda karena pekerjaan nya masih menumpuk di sana, tapi Nunu bilang kalau siang ini Nunu akan kembali kok" sahut nya pada Bright
Saat masih berbincang dengan Bright, tiba tiba saja ponsel Win berdering dan ada sebuah nomor asing yang menghubungi nya. Awal nya Win mengabai kan nya karena ia tidak terlalu suka menanggapi penelepon dari nomor yang tidak ia kenal, tetapi nomor asing tersebut terus terusan menghubungi nya hingga akhir nya membuat Win terpaksa mengangkat nya.
'Hallo anda siapa kenapa anda terus menghubungi nomor saya, apa keperluan anda terhadap saya sampai anda harus menghubungi saya terus menerus?"
....
'Hah, di rumah sakit mana?'
...
'Aku kesana sekarang'
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA
RandomBright awal nya menjadikan Win sebagai rumah nya tapi perlahan Bright juga yang menghancur kan rumah itu sedikit demi sedikit hingga akhir nya rumah tersebut tak layak lagi untuk di sebut sebagai rumah.