Setelah selesai melakukan acara pemberkatan pernikahan kini sepasang suami istri itu sudah berada di dalam kamar pengantin mereka. Kamar yang sudah di hias dengan secantik dan seindah mungkin oleh pihak hotel yang mereka tempati.
Kini kedua nya pun sudah berada di atas ranjang mereka, kedua nya tampak gugup karena mereka masih sama sama canggung untuk melakukan hubungan suami istri yang akan mereka lakukan malam ini.
Berbeda dengan si wanita yang begitu antusias dengan kegiatan panas yang akan mereka lakukan sebentar lagi, si pria justru saat ini sedang bergelut dengan hati dan juga pikiran nya.
Raga nya memang berada di sini bersama istri nya tetapi hati dan pikiran nya berada jauh di sana. Satu sisi ia sungguh merasa bersalah kepada Metawin suami nya apalagi ia melakukan pernikahan ini secara diam diam yang membuat diri nya semakin berasa bersalah tapi di satu sisi ia ingin egois demi untuk mendapat kan keturunan.
"Bii kenapa kamu melamun, ini adalah malam pengantin kita apa kamu tidak ingin menikmati nya bersama ku malam ini?" Bright hanya diam saja tanpa memperdulikan perkataan seseorang yang kini berada di samping nya.
"Bii, jawab aku" ucap nya lagi yang masih saja tidak di hirau kan oleh Bright
"Entah lah aku bisa melakukan nya atau tidak, karena aku selalu teringat dengan Win aku sangat merasa bersalah pada nya" ucap Bright dengan sendu
"Jadi kamu menyesal menikahi ku saat ini?"
"Bii, bukan kah kamu ingin memiliki seorang keturuan agar rumah tangga mu dan juga Win bisa bahagia, sekarang kamu sudah hampir akan mendapat kan keinginan mu bii apa kamu akan mundur begitu saja sekarang dan mengubur impian mu untuk memiliki seorang keturunan?"
"Bukan seperti itu, tetapi aku selalu teringat Win, bagaimana bisa aku melakukan nya dengan mu sedang kan yang ada di dalam hati dan pikiran ku hanya lah Win"
"Anggap lah aku Win, sehingga kamu bisa melakukan tugas mu malam ini aku tidak keberatan bii walaupun nanti kamu mendesah kan nama Win aku juga tidak apa apa"
"Kamu yakin?"
"Iya bii, aku seperti ini karena aku ingin membantu mu untuk mendapat kan keturunan bii jadi ayo kita lakukan"
"Tapi bagaimana kalau aku tetap tidak bisa melakukan nya?"
"Kalau begitu biar aku saja yang melakukan nya dan kamu hanya cukup menikmati nya saja bagaimana?"
"Boleh"
Akhir nya sepasang pengantin baru itu pun memulai ritual panas mereka dengan di awali oleh sang istri tapi lama kelamaan sang suami pun mulai terpancing gairah nya hingga akhir nya ia lah yang memegang kendali permainan mereka sampai selesai dan mereka pun melakukan nya hingga berkali kali.
.
.
.
.
Setelah selesai berbicara dengan sang kakak Nunu pun berpamitan pada orang tua nya untuk mengantar Win pulang karena waktu sudah menunjuk kan pukul sembilan malam.
Kali ini Nunu mengantar Win menggunakan mobil nya karena ia tidak ingin kalau Win sampai kedinginan kalau ia mengantar kan Win menggunakan motor nya.
"Nu si Jae kemana ya?" Tanya Win pada Nunu yang kini sedang fokus pada kemudi nya
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA
RandomBright awal nya menjadikan Win sebagai rumah nya tapi perlahan Bright juga yang menghancur kan rumah itu sedikit demi sedikit hingga akhir nya rumah tersebut tak layak lagi untuk di sebut sebagai rumah.