Setelah mendapat kan panggilan dari Bright Win dan Nunu pun segera menuju apartemen milik Bright, sedang kan putri cantik mereka sudah mereka titip kan pada kedua orang tua Win. Nunu pun membawa kendaraan nya dengan cukup cepat karena menurut Win Bright terdengar sangat kacau di panggilan tadi apa lagi ada kalimat mati yang sempat Bright ucap kan yang membuat kedua nya cemas.
Sudah cukup mereka kehilangan sahabat mereka Gie, dan mereka tidak ingin lagi kehilangan Bright sebagai sahabat mereka. Maka itu kedua nya pun berniat menyusul Bright di apartemen milik nya yang ia tinggali bersama Win saat itu.
Setelah empat puluh menit berada di perjalanan akhir nya Nunu dan Win pun kini sudah tiba di gedung apartemen milik Bright. Dan setelah mereka tiba di gedung apartemen milik Bright, kedua nya pun bergegas menaiki lift untuk menuju unit lantai apartemen milik Bright berada.
Setelah tiba di depan pintu apartemen Bright Win pun mencoba untuk menekan tanggal pernikahan kedua nya yang di jadikan akses kunci masuk oleh Bright saat itu, dan klek akhir nya pintu itu pun terbuka. Win sedikit terkejut karena awal nya ia hanya iseng saja memasuk kan tanggal pernikahan nya dengan Bright sebagai akses untuk membuka kunci nya, karena ia pikir mungkin saja Bright sudah mengganti nya tapi nyata nya Bright tidak pernah mengganti akses kunci masuk apartemen nya hingga membuat Win kini bisa dengan mudah untuk membuka dan masuk ke dalam apartemen milik nya.
"Bright" panggil Win sesaat setelah ia sudah memasuki apartemen milik Bright dan Win pun dapat mendengar suara tangisan lirih milik Bright yang berasal dari balkon kamar milik Bright.
Karena Bright tidak menutup pintu kamar nya akhir nya Win dan Nunu pun segera memasuki kamar Bright dan langsung menuju balkon kamar nya untuk melihat ke adaan Bright.
Langkah Nunu dan Win pun sempat terhenti saat ia melihat puluhan botol minuman keras yang berserakan dan ada juga beberapa pecahan yang berasal dari botol minuman tersebut.
"Astaga kenapa ini berantakan sekali" ucap Win pada Nunu. " bahkan pecahan botol pun sudah berserakan dimana mana aku akan mengambil sapu di dapur untuk membersih kan kekacauan ini, kalau kamu ingin menghampiri Bright kamu harus berhati hati jangan sampai kaki mu menginjak pecahan botol nya ya sayang" ucap Nunu pada Win
"Iya" sahut Win yang kemudian melangkah mendekat ke arah Bright yang saat ini sedang duduk bersandar di pembatas balkon kamar nya. Sedang kan Nunu memilih untuk pergi ke dapur untuk mengambil alat untuk membersih kan pecahan botol yang di sebab kan oleh Bright.
"Bri" panggil Win kini yang sudah berjongkok di sisi Bright. "Win" Bright pun langsung memeluk tubuh Win saat ia mendapati Win berada di sisi nya.
"Aku mencintai mu Win sangat sangat mencintai mu" ucap Bright yang kini memeluk tubuh Win dengan sangat erat. "Aku tahu itu dan aku berterima kasih untuk itu, tapi bisakah kamu melepas kan pelukan ini Bri karena saat ini ada suami ku disini dan aku tidak ingin ia salah paham dengan apa yang kamu lakukan saat ini Bri" ucap Win yang membuat Bright menggelengkan kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA
RandomBright awal nya menjadikan Win sebagai rumah nya tapi perlahan Bright juga yang menghancur kan rumah itu sedikit demi sedikit hingga akhir nya rumah tersebut tak layak lagi untuk di sebut sebagai rumah.