DERANA 35.

830 70 30
                                    

Setelah Win dan juga Nunu sudah pergi dari apartemen dua orang yang paling Win benci saat ini, kini Win dan juga Nunu sudah berada di dalam mobil Nunu untuk menuju suatu tempat yang mungkin bisa membuat pikiran Win sedikit lebih tenang.

"Pakai seatbelt mu Win" ucap Nunu saat ia melihat Win yang sudah duduk bersandar di kursi penumpang dengan posisi bersandar dengan menutup wajah nya menggunakan kedua tangan nya.

Ctak

Nunu pun sudah memasang kan seatbelt Win dengan baik dan setelah nya ia mengusak rambut Win yang ia tahu kalau saat ini Win sedang menangis di balik tangan nya.

"Kamu hebat, kamu sudah cukup baik karena kamu sudah berani membuang racun di dalam hidup mu kamu sudah melakukan yang terbaik dan percayalah kebahagiaan akan menghampirimu sebentar lagi" ucap Nunu yang membuat Win semakin terisak di balik tangan nya

"Hiks hiks Nu, hiks hiks Nu" Nunu pun kembali membuka seatbelt nya dan juga milik Win dan ia pun segera menarik Win ke dalam pelukan nya.

"Menangis lah, keluarkan semua nya kalau kamu ingin menjadikan aku sebagai pelampiasan kemarahan mu pun aku tidak masalah asal kan kamu bisa kembali membaik setelah nya" Win semakin mengerat kan pelukan nya kepada Nunu saat ia mendengar kan perkataan Nunu pada nya.

"Nu hiks hiks" Nunu pun mengusap punggung Win dengan begitu lembut

"Ak-aku sudah benar kan Nu hiks hiks mak-maksud ku keputusan ku sudah benar kan Nu, aku tidak akan pernah menyesal kan nanti nya Nu hiks hiks ak-aku akan lebih bah-bahagia dari nya kan Nu hiks iya kan Nu?" Tanya Win di balik pelukan nya dan Nunu pun hanya mengangguk kan kepala nya.

"Percayalah padaku Win kalau kamu akan bahagia setelah ini, jangan memaksakan dirimu untuk melupakan semua ini dengan cepat tapi jadikan lah ini sebagai pelajaran untuk mu agar dirimu bisa lebih bijak dan hati hati ke depan nya hmm"

"Iya Nu, aku berjanji pada mu ini akan menjai yang terakhir kali nya aku menangisi pria brengsek itu" Nunu pun melepas kan pelukan nya dan menghapus jejak air mata Win dengan ibu jari nya

"Mau aku antar pulang?" Tanya Nunu yang di jawab gelengan oleh Win

"Aku tidak mau pulang Nu, karena aku yakin si brengsek itu pasti akan mencari ku ke apartemen"

"Lalu kamu ingin kemana, apa ingin aku antar ke tempat ayah dan bunda?" Lagi lagi Win menggeleng kan kepala nya

"Aku tidak ingin mereka melihat ku yang sedang berantakan ini Nu, dan aku tidak ingin melihat mereka hancur sama seperti ku nanti nya" sahut Win yang membuat Nunu menjadi bingung

"Lalu kamu ingin kemana?" Win pun menatap Nunu dengan tatapan sendu nya

"Boleh kah aku menumpang di rumah mu dulu sampai diriku membaik dan setelah itu aku akan pulang ke kediaman orang tua ku?" Tanya Win yang tentu saja mendapat anggukan dari Nunu

"Tentu boleh, kita berangkat sekarang?" Tanya Nunu yang di angguki Win

"Iya" setelah Win menjawab Nunu pun kembali memasang kan seatbelt Win dan juga diri nya lalu setelah nya Nunu pun membawa kendaraan nya untuk menuju rumah nya.

.

.

.

Tut tut tut

'Kenapa Gie?'

'Jae lo dimana?'

'Di apart kenapa?'

'Gue kesitu ya?'

'Mau ngapain, nanti Bright tahu berabe'

'Bright gak akan tahu, lagian banyak banget yang mau gue omongin sama lo'

DERANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang