Saat ini Bright dan juga Win sedang berada di dalam mobil Bright karena rencana nya siang ini mereka akan memenuhi undangan makan siang dari orang tua Bright.
"Bri ini mami kamu tumben banget ngundang kita makan siang, kira kira ada apa ya?" Tanya Win pada Bright
"Aku juga tidak tahu" sahut Bright dengan cepat
"Bukan nya aku berprasangka buruk sama orang tua kamu tapi mereka kan selama kita menikah hampir tidak pernah mengundang kita untuk makan siang atau apapun itu jadi-" belum selesai Win mengatakan perkataan nya Bright sudah lebih dulu memotong nya.
"Win sudah cukup, tolong hargai aku sebagai suami mu dan yang kamu bicarakan itu adalah orang tua ku seandai nya mereka dulu tidak pernah melakukan itu pada kita mungkin karena mereka belum bisa menerima pernikahan kita dan jika sekarang pada akhir nya mereka melakukan ini itu tanda nya mereka sudah mulai bisa menerima pernikahan kita seharus nya kamu berfikir positif tentang mereka bukan malah menuduh mereka yang tidak tidak" ucap Bright yang menyudut kan Win
"Bri bukan aku menuduh atau apapun itu tetapi aku hanya mengeluar kan pendapat ku saja Bri kenapa kamu jadi salah paham seperti ini padaku" ucap Win kesal pada Bright
"Aku tahu kamu memang tidak pernah suka dengan kedua orang tua ku semenjak mereka menentang hubungan kita tapi bisakah kamu bersikap kepada mereka seperti aku yang bersikap kepada kedua orang tua mu" sahut Bright lagi
"Bri jangan asal menuduh ku siapa yang bialng kalau aku tidak menyukai orang tua mu justru sebalik nya Bri mereka yang tidak pernah menyukai ku dan masalah sikap orang tua mu dan orang tua ku itu sangat jauh berbeda, orang tua ku bisa menerima mu sebagai pasangan ku dengan tangan yang terbuka bahkan mereka sudah menganggap mu sebagai putra mereka tapi perlakuan orang tua mu padaku itu sangat jauh berbeda terlihat dari sikap mereka yang tidak pernah menganggap aku ada walaupun aku sedang berada di dekat mereka" ucap Win dengan sedikit menahan rasa kesal nya
"Mereka bersikap seperti itu karena kamu berbeda Win" sahut Bright yang membuat Win menatap ke arah nya
"Apa nya yang berbeda, toh aku juga tidak pernah membeda bedakan antara kedua orang tua mu dan juga kedua orang tua ku aku selalu hormat dan menghargai kedua orang tuamu sama seperti aku memperlakukan kedua orang tua ku"
"Karena kamu seorang pria Win seandai nya kamu seorang wanita mereka pasti akan memperlaku kan mu dengan baik apalagi kalau kamu bisa memberikan keturunan untuk mereka mungkin kamu akan menjadi menantu kesayangan nya Win" ucap Bright yang membuat Win tersenyum
"Alasan macam apa itu, kamu saja yang jelas jelas seorang laki laki tapi kedua orang tua ku bisa menerima mu dengan baik sebagai menantu nya" ucap balik Win
"Cukup Win jangan bahas ini lagi, aku tidak suka kalau kamu terus membanding banding kan orang tua ku dan juga orang tuamu" ucap Bright yang akhir nya membuat Win bungkam hingga mereka tiba di kediaman Bright dan berkumpul di meja makan.
"Kalau begitu kenapa kamu harus menikah ku?"
"Cukup Win, aku sedang tidak ingin berbuat kasar padamu" sahut Bright lagi dan Win pun mencoba untuk menahan rasa kesal nya pada Bright karena kalau Win tidak bisa menahan nya sudah dapat di pastikan kalau mereka berdua akan kembali bertengkar nanti nya.
.
.
.
Sesampai nya di kediaman Bright seperti biasa Win akan selalu di anggap tidak ada keberadaan nya oleh kedua orang tua Bright dan Win akan bersikap baik baik saja karena selama ini Bright lah yang selalu melindungi nya.Tetapi hari ini Win merasa kan ada yang berbeda pada suami nya biasa nya Bright akan sibuk mengajak nya mengobrol agar Win tidak merasa kesepian di saat keluarga nya sibuk berbincang tetapi tidak untuk hari ini, Bright terlihat sibuk berbincang dengan kedua orang tua nya tanpa menghirau kan Win yang saat ini sedang menatap bingung ke arah nya karena Win yang tidak mengerti tentang apa yang sedang mereka bahas saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA
RandomBright awal nya menjadikan Win sebagai rumah nya tapi perlahan Bright juga yang menghancur kan rumah itu sedikit demi sedikit hingga akhir nya rumah tersebut tak layak lagi untuk di sebut sebagai rumah.