DERANA 38.

674 71 21
                                    

Bright masih tertidur pulas di kamar nya dua bulan sudah berlalu tetapi ia masih saja belum mendapat kan kabar tentang keberadaan Metawin nya, bahkan puluhan anak buah nya yang ia tugas kan untuk mencari keberadaan Metawin pun hingga saat ini belum juga bisa menemukan dimana keberadaan Metawin.

Bright benar benar di buat frustasi dengan semua kegagalan nya yang tidak bisa menemukan keberadaan Metawin hingga membuat diri nya menjadi peminum aktif saat ini. Dalam setiap malam nya pasti ada saja botol alkohol yang tergeletak di kamar nya bukan hanya satu tapi beberapa yang terkadang samlai membuat nya hilang kesadaran.

Kedua orang tua Bright benar benar sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk membuat putra nya tidak lagi kecanduan dengan minuman beralkohol pasal nya mereka takut kalau sang anak bisa cepat kehilangan nyawa nya akibat terus menerus mengkonsumsi alkohol di setiap malam nya dengan jumlah yang sangat banyak.

Selain karena tingkah Bright mereka juga harus di pusing kan dengan tingkah menantu mereka yang bukan lain adalah Gie yang terus terusan saja meminta uang pada Bright untuk kehidupan mewah nya, tanpa mau mengurus Bright sama sekali.

Seperti pagi ini di saat Bright baru saja sadar dari mabuk nya semalam tiba tiba saja Gie masuk ke dalam kamar Bright dan langsung meminta uang pada Bright tanpa menanyakan keadaan Bright terlebih dahulu.

"Bii, berikan aku uang" ucap nya langsung pada Bright tanpa ada basi basi terlebih dahulu. "Apa uang yang aku berikan kemarin sudah habis?" Sahut Bright sambil memegang kepala nya yang masih terasa pening.

"Jelas, kamu hanya memberikan aku 50 juta Bri jelas saja itu sudah habis jadi berikan aku uang lagi karena aku ingin membeli barang yang aku ingin kan" ucap Gie dengan santai. "Aku tidak akan memberikan mu uang lagi" sahut Bright yang membuat Gie membola.

Dengan emosi Gie pun mulai menghampiri Bright yang saat ini masih bersandar di dashboard ranjang nya. "Kenapa kamu tidak bisa memberikan aku uang lagi, apa kamu ingin melepas tanggung jawab mu padaku?" Tanya Gie dengan nada ketus

"Aku tidak akan melepas tanggung jawab ku sampai bayi itu lahir, tapi aku juga tidak bisa membiar kan mu terus menghabis kan uang ku hanya untuk kebutuhan tidak jelas mu itu"

"Tidak jelas kamu bilang, bii aku menggunakan uang itu untuk melakukan perawatan kecantikan pada wajah ku agar aku bisa selalu tampil cantik di depan mu dan kamu bilang itu tidak jelas sungguh tidak masuk akal"

"Gie yang aku butuh kan itu bukan lah kecantikan mu, tapi perlakuan mu terhadap ku"

"Perlakuan apa yang kamu maksud, bukan kah kamu sendiri yang menolak untuk aku layani di atas ranjang lantas kenapa sekarang kamu protes?"

"Gie tugas mu bukan hanya sekedar melayani ku di atas ranjang saja, masih banyak yang bisa kamu lakukan untuk memenuhi tugas mu sebagai istriku"

"Seperti apa, mengurus keperluan mu menyediakan makan untuk mu memberes kan pakaian mu bukan kah kamu bisa membayar maid untuk itu jadi untuk apa lagi aku melakukan hal itu"

"Kamu sungguh berbeda dengan Metawin, bahkan dia selalu bisa mengurus keperluan ku dengan baik dan melarang maid untuk mengurus keperluan ku karena dia ingin hanya diri nya lah yang mengurus ku dengan kedua tangan nya"

"Jelas saja beda karena aku tidak bodoh seperti diri nya, lihat saja akibat kebodohan nya suami nya ini bisa menikahi dan juga menghamili sahabat nya- akhhhh"

Gigie terkejut saat tiba tiba saja Bright mencengkram kuat leher nya dengan sebelah tangan nya "lepas Bii" ucap Gie sambil terus mencoba melepas kan cengkraman tangan Bright dari leher nya. "Tarik kata kata mu tentang Win ku, tarik sekarang aku bilang" Bright pun semakin menguatkan cengkraman tangan nya di leher Gie hingga membuat Gie kesusahan untuk bernafas.

DERANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang