Minggu Pagi

993 80 2
                                    

Happy Reading...

TOK!!TOK!!TOK!!

"Pio! Pio! Pio ada kecoa terbang Pio!" Teriak Manggala dengan tangan mengetuk pintu kamar Viola kesetanan, kecoa terbang itu membuat manggala ketakutan setengah mati.

"Pio! Bangun kamu, kalau gak bangun saya potong nilai kamu, Pio!"

Klik...

Viola muncul dengan wajah bantalnya, gadis itu masih setengah sadar tapi Manggala sudah berteriak pagi-pagi buta.

"Apa-"

"VIOLA SIALAN! INI KECOA TERBANG, BUANGIN!" Manggala berteriak sambil berlari mengelilingi sofa, wajah pria itu sudah banjir keringat karena kecoa yang mengejarnya.

"HAHAHAHA!" Bukanya membantu Manggala, Viola malah tertawa saat melihat wajah ketakutan Manggala.

Gadis yang awalnya masih setengah sadar itu sekarang sudah sadar sepenuhnya dan tertawa keras sambil memegangi perutnya. Sedangkan Manggala menatap Viola penuh mohon, pria itu sudah lelah karena kecoa itu tidak kunjung pergi.

"Akhhh Viola!" Manggala berteriak keras dan berlari kearah gadis itu saat kecoa itu naik ke tubuhnya. Secara reflek Manggala memeluk Viola erat berharap kecoa itu bisa pergi.

"Udah pak, udah. Kecoa nya udah pergi, alay banget sama kecoa aja takut. Dasar bencong!" Seru Viola berusaha melepaskan pelukan itu saat merasa kecoa itu sudah pergi.

"Bencong matamu! Saya hamilin kamu juga bisa."

"Sembarangan!" ucap Viola kemudian hendak kembali masuk kamar.

"Mau kemana?"

"Balik kamar lah."

"Siapa nyuruh kamu tidur lagi? Cepet siap-siap kita apartemen saya."

"Ngapain?"

"Kamu lupa kalau kamu masih jadi asisten saya?"

"Gak denger!"

Tanpa basa-basi Manggala menarik tangan Viola keluar, pria itu akan membawa Viola menuju apartemennya kemudian kerumah orangtuanya untuk mengambil berkasnya yang ketinggalan di sana

***

Viola terlihat anggun dengan dress putih yang melekat ditubuhnya, dress selutut itu terlihat pas pada tubuh Viola. Kaki jenjang dan putihnya terekspos begitu saja.

Manggala menggandengnya masuk kedalam rumah keluarga Wirdantara. Jantung Viola serasa mau lepas karena takut di tuduh yang tidak-tidak karena sudah jalan bersama pria yang sudah memiliki calon.

"Kamu tunggu disini dulu, saya mau ke atas ngambil berkas." Ujar Manggala sebelum meninggalkan Viola sendirian di ruang tamu.

Tak lama setelah Manggala pergi, pintu rumah terbuka dan muncullah wanita setengah baya dengan banyak paper bag ternama ditangannya.

"Oh? Kamu siapa ya?" Tanya wanita itu menatap Viola menilai, gadis itu hanya bisa menunduk karena takut di kira gadis tidak benar oleh ibu Manggala.

"Saya mahasiswa pak Manggala, Tante." Jawab Viola sopan, tangannya mencengkram kuat ujung dress yang ia pakai.

"Oh, Tumben banget gala mau bawak mahasiswanya kesini."

Viola tidak tau harus merespon apa tapi saat ini jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Tapi sepertinya dewa Neptunus sedang berpihak pada Viola karena tiba-tiba Manggala datang menyelamatkan Viola dari sang ibu.

"Oh, mama udah pulang?" Pertanyaan konyol itu terlontar dari mulut Manggala.

"Iya barusan."

"Manggala balik dulu ya, ma. Masih ada urusan."

"Iya, tapi nanti malam ketemu Realine ya."

"Aku banyak kerjaan, ma."

"Tinggalin dulu kerjaan kamu, itu calon istri kamu."

Viola hanya diam tapi gadis itu menguping pembicaraan ibu dan anak itu. Hingga akhirnya Viola tersadar saat tangannya di tarik seseorang, tidak lain dan tidak bukan adalah Manggala.

"Temuin Realine malam ini, kalau gak sama aja kalau kamu nyakitin hati mama." Ucap tiyna sebelum sang anak benar-benar menghilang dibalik pintu bersama sang mahasiswa.

TBC

Disarankan untuk tidak berekspektasi tinggi men-temen😀❤️

Kalau ada typo Tandain ya soalnya gak enak dipandang kalau typo, hehehe.

Jangan lupa follow akun Tiktok aku:

Rorakim30
D00_iii

Kalau kalian mau kasih saran aku terima, gapapa.

Bye-bye guys, jangan lupa vomen dan follow me ❤️❗

See you next chapter ❤️❤️

Skripsi?|| Markhyuck gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang