Rencana

570 21 2
                                    

Happy Reading...

Viola bangun pagi-pagi buta karena ketukan pada pintu apartemen manggala, ia terbangun dengan merasakan tubuhnya berat seperti ketindihan. Dan benar saja ia terbangun dengan Manggala memeluk tubuhnya erat, gadis itu perlahan menyingkirkan tangan Manggala dari pinggangnya secara perlahan namun pelukan itu semakin mengerat.

Akhirnya pelukan Manggala terlepas, bagaimana bisa seperti ini? Rasanya semalam ia mengunci kamar tapi kenapa pagi ini ia terbangun berada di pelukan manggala? Entahlah Viola heran.

Ia berjalan kearah pintu utama dengan menguncir rambutnya asal karena ketukan itu semakin brutal.

Klik..

"Sia–" belum sempat Viola menyelesaikan ucapannya ia langsung di tubruk dengan pelukan dari sang pelaku pengetuk apartemennya.

"Gue kangen sama Lo Pio, kenapa Lo gak bilang kalo Lo di Indonesia?" Pelakunya adalah Nattaya, gadis itu sendirian sambil menenteng paper bag yang tidak Viola berisi apa.

Perlahan Viola membalas pelukan itu, ia juga merindukan Nattaya walau baru tiga hari mereka tidak bertemu sudah kangen-kangenan aja.

"Yaudah ayo kita masuk dulu." Ajak viola menggandeng tangan Nattaya, wanita yang merangkap sebagai sahabat Viola itu memang mengetahui apartemen Manggala karena ia pernah menemani Viola menemui Manggala.

"Gue gak ditawarin minum atau apa gitu?" Seru Nattaya menyindir Viola sambil mengelus-ngelus lehernya, gadis itu tersadar dan langsung menawarkan sesuatu pada Nattaya. Apartemen ini memang lengkap karena sebelum sampai manggala memberi tau jika kulkas harus di isi maka dari itu maid keluarga Wirdantara yang di perintah langsung menurut.

"Oh iya mau apa? Lupa soalnya keasikan ngobrol tadi." Tawar Viola masih belum sadar jika Nattaya sedari tadi memperhatikan lehernya yang semalam Manggala buat.

"Itu cupang di leher Lo, bagus." Ucap Nattaya dengan melirik leher Viola yang di penuhi cupang.

"Hah?" Viola Langsung gelagapan saat baru menyadari kecerobohannya, ia langsung memegangi lehernya.

"Udah malam pertama dong." Goda nattaya dengan menaik-turunkan alisnya, Viola hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena malu.

"Gak ada malam pertama, boro-boro malam pertama disentuh dikit aja langsung protes." Celetuk seseorang di belakang mereka, Manggala datang dengan wajah bantalnya.

Pria itu terbangun karena menyadari tidak ada Viola di sampingnya, dan saat ia keluar menemukan Sang istri tengah berbincang dengan Nattaya.

"Serius? Rugi bandar kalo gitu." Seru Nattaya tidak percaya, Manggala mengangguk lalu pergi menuju dapur untuk mengambil minum untuk membasahi tenggorokannya.

"Lo berdua kok jadi kaya bestie?" Gerutu Viola karena Manggala dan Nattaya seperti temen biasa tidak seperti biasa yang mirip Tom and Jerry.

"Emang salah?" Sahut keduanya membuat Viola menghela nafas kasar lalu beranjak menuju dapur untuk mengambil jamuan untuk Nattaya yang sebagai tamu nya.

"Mas mau kemana hari ini?" Tanya Viola sembari mengambil Snack dan membuat minum untuk dirinya dan Nattaya jika Manggala mau buat sendiri.

"Gak ada, cuman mau kasih surat pengunduran diri ke kampus habis itu pulang." Balas Manggala sambil berjalan kearah Viola yang sedang menata Snack di atas nampan.

"Aku hari ini mau jalan sama nattaya, izin ya." Seru Viola penuh harap.

"Terserah tapi aku harap kamu urus kuliah kamu yang kamu tinggalin selama ini, ikut aku ke kampus."

"Apa?! Gak gak, aku gak mau."

"Sekali ini Doang setelah ini terserah mau kemana, urusin kuliah kamu yang gak bener itu!"

"Woi Lo pada bisa berhenti debat gak? Pusing gue dengernya, Cepet kasih gue apa gitu gue laper." Teriak nattaya dari ruang tamu, Viola langsung membawa nampan berisi cemilan itu menuju ruang tamu meninggalkan Manggala sendirian.

"Lama banget sih!" Dumel Nattaya saat melihat Viola Kembali setelah lama dan berdebat dengan sang suami di dapur.

"Biasa lempar-lemparan pisau dulu sama mas gala."

"Ih, romantis banget sih."

"Udah-udah Sekarang Lo makan nih cemilan habis itu pergi, gue mau ke kampus hari ini."

"Lo ngusir gue?" Tanya Nattaya tidak terima.

"Terus apa lagi, Nat? Gue hari ini bakal ke kampus."

"Kenapa gak bareng gue?"

"Gak bisa, gue kayak nya bareng mas gala."

"Gue geli bangsat."

"Yaudah Sekarang gue mau nanya."

"Nanya aja, gue denger."

"kapan Lo sama manggala kasih gue keponakan?"

Viola tersedak teh akibat ucapan frontal dari Nattaya, ia masih terbatuk-batuk membuat manggala datang dan mengelus punggungnya untuk meredakan.

"Lo apain Viola Nat?" Tanya Manggala pada Nattaya dan wanita itu mengedikan bahunya tanda tidak tau.

"Cuma nanya kapan ngasih keponakan." Jawab Nattaya seadanya.

"Kok semua orang pada nanya kapan dapet anak, baru juga nikah tiga hari." Gumam Manggala pelan tapi masih bisa nattaya dengar.

"Makanya cepat di gas biar langsung jadi." Ceplos nattaya.

"Besok malam Minggu, kita kumpul-kumpul ya. Ajak Jevan sama Jiro oh iya paman Ken juga lagi di Indonesia sekalian ajak." Lerai Viola yang sudah bisa menetralkan tenggorokan nya.

"Tenang aja kalo itu, tapi harus banyak makanan ya."

"Oke aja kalo itu mah, Lo lupa kalo duit suami gue banyak."

"Kalo masalah duit aja Lo akuin suami." Cibir Nattaya.

Mereka lanjut berbincang sedangkan manggala sudah kembali ke kamar untuk mandi karena nanti jam sembilan ia akan ke kampus, hingga saat jam menunjukkan pukul setengah sembilan nattaya pulang karena ada urusan.

TBC

Disarankan untuk tidak berekspektasi tinggi men-temen😀❤️

Kalau ada typo Tandain ya soalnya gak enak dipandang kalau typo, hehehe.

Jangan lupa follow akun Tiktok aku:

Rorakim30
D00_iii

Bye-bye guys, jangan lupa vomen dan follow me ❤️❗

See you next chapter ❤️❤️

Skripsi?|| Markhyuck gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang