Keponakan Manggala

871 71 1
                                    

Happy Reading...

Setelah jalan pagi bersama Jevan, Viola langsung pulang karena sangat malas jika berdekatan dengan Jevan. Walau ia sudah ditraktir makan tetap saja ia suka kesal dengan sikap Jevan yang menyebalkan itu.

Menjatuhkan tubuhnya dikasur empuk, selesai berendam tubuhnya nampak enteng dari sebelumnya. Ia tidak ada kerjaan hari ini, mengajak Nattaya pergi juga tidak memungkinkan karena sahabatnya itu sedang berlibur bersama kekasihnya ke pulau Dewata Bali.

Tiba-tiba satu nama terlintas di benaknya, Viola juga tidak tau karena nama Manggala tiba-tiba terlintas dibenaknya mungkin karena sudah beberapa hari ini tidak bertemu.

"Halo." Sapa Manggala diseberang sana, terdengar sangat bising ditambah suara teriakan anak kecil.

"Mas gala, sibuk gak?" Tanya Viola dengan memainkan jemarinya karena gugup.

"Gak juga, tapi lagi dirumah orangtua kumpul keluarga. Kenapa?" Sekarang Viola Tau kenapa diseberang sana sangat bising.

"Gapapa, cuma bosen aja gak ada temen." Seru Viola dengan senyum-senyum sendiri seperti orang gila.

"Bosen gak ada temen? Emang temen kamu kemana?"

"Nattaya lagi liburan ke Bali, aku gak ada temen."

"Kalau aku ajak kamu kerumah aja gimana?" Usul Manggala membuat Viola tersedak Saliva nya sendiri, sedikit aneh saat pria itu menggunakan aku-kamu.

"Kamu gapapa, Pio?"

"Gapapa, mas. Cuman.. apa gapapa aku kerumah mas?"

"Ya gapapa dong, aku jemput sekarang ya." Seru Manggala, Viola bisa mendengar suara pergerakan diseberang sana.

"Boleh, aku siap-siap dulu mas."

"Iya, aku bawa ciela gapapa kan?"

"Gapapa dong."

Tut.

Sambungan itu terputus dan Viola langsung bersiap-siap.

Viola sudah tau jika Manggala mempunyai banyak keponakan, walaupun Manggala anak sulung yang mempunyai 1 adik perempuan yang namanya fressy dan belum menikah. Jadi keponakan Manggala itu anak dari sepupunya yang lain.

***

Viola nampak anggun dengan dress putih dibawah lutut, rambut cokelat keemasan itu sengaja digerai untuk menambah keanggunannya didepan keluarga Manggala.

Gadis itu sama sekali tidak ada niatan untuk mencari muka didepan keluarga pria itu. Awas aja ada yang bilang gitu, Viola jitak keningnya!

Langsung menuju loby apartemen karena Manggala sudah menunggu disitu bersama gadis kecil bernama michiela biasa dipanggil ciela.

Kakinya yang dibalut heels itu berjalan menuju dimana Manggala menunggunya, tadi saat di lift ia bertemu dengan Jevan dan pria itu menyapanya namun tak ia gubris sama sekali sampai ia keluar lift.

"Halo." Sapa Viola dengan senyum manis, bukan untuk Manggala melainkan gadis kecil lucu dan manis di gendongan pria itu.

"Udah siap?" Tanya Manggala karena Michiela tak membalas sapaan Viola tadi dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Manggala.

Dibalas anggukan kecil oleh Viola, tanpa sadar Manggala menggandeng tangan mungil Viola dan mulai berjalan menuju basement apartemen-maaf kalau salah namanya- dimana mobil Manggala diparkiran.

"Nanti dijalan kita mampir mixue dulu soalnya ciela mau beli es cream." Ujar Manggala sembari memindahkan Michiela ke pangkuan Viola karena pria itu menyetir.

"Oh gapapa, aku ikut aja kemanapun kamu pergi." Balas Viola tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat wajah polos dan menggemaskan Michiela mendongak menatapnya.

Mobil Manggala sudah berjalan membelah jalanan kota Jakarta menuju mixue, untuk membeli es cream yang Michiela mau dan ada pesanan fressy serta sepupunya yang lainnya.

"Ini serius keponakan kamu? Lucu banget mas." Viola menahan diri agar tidak memekik saat Michiela bersandar pada dadanya.

"Iya ini keponakan aku, kenapa? Aneh ya? Emang dasar bocil kematian, didepan kamu aja sok imut." Oceh Manggala tanpa melirik kearah Michiela.

"Masa sih? Orang selucu ini kok dibilang bocil kematian." Balas Viola tidak terima jika gadis selucu ini dibilang bocil kematian.

"Terserahlah, aku turun dulu buat beli es cream. Kamu tunggu disini. Mau nitip?" Mereka sudah sampai, Viola menggeleng dan Manggala langsung keluar dari sana.

"Kamu kok lucu banget? Apalagi ini mata bulat banget, emang boleh selucu itu." Viola masih menahan diri agar tidak mengunyel-unyel pipi chubby itu.

Hingga pada akhirnya Michiela tersenyum kecil membuat Viola gemas dan mendekapnya tidak terlalu erat, namun siapa sangka jika anak itu akan menangis karena takut pada Viola yang nampak agresif.

15 menit kemudian Manggala Kembali dengan kantung plastik ditangannya, pria itu terkejut karena Michiela menangis di gendongan Viola.

"Ini kenapa?" Tanya Manggala Bingung.

"Tadi aku gemes, makanya aku peluk tapi dia nangis padahal aku gak meluk dia erat." Adu Viola, Manggala mengambil Michiela dan membawanya ke gendongannya.

"Cup cup cup, jangan nangis lagi ya. Nanti jadi jelek, ciela gak mau kan wajahnya jadi jelek?" Goda Manggala menoel-noel wajah merah Michiela.

Gadis mungil itu menggeleng, dengan wajah banjir air mata mendongak menatap Manggala penuh mohon.

"Gak usah nangis lagi ya, kita mam es cream." Bujuk Viola dengan mengelus punggung Michiela, membuat anak itu merentangkan tangannya kearah Viola.

Mereka sekarang terlihat seperti keluarga kecil yang sedang membujuk anak mereka yang menangis, Manggala yang lembut kepada Michiela dan Viola yang nampak keibuan walau kadang kekanakan.

Mereka kembali masuk kedalam mobil karena Michiela sudah berangsur membaik, Manggala juga sudah menjalankan mobilnya menuju mansion keluarga Wirdantara.

TBC

Kalian bingung sama cerita aku ya? Kalo kalian gak ngerti/gak suka bisa skip kok karena aku gak pernah maksa kalian buat baca cerita aku...

Aku juga baru-baru ini buat Wattpad, maap kalo cerita aku terkesan gak masuk/bukan selera kalian.

Sekali lagi buat yang merasa gak nyambung atau ini gini itu gini, jangan gitu guys aku orangnya gak suka di komentarin tapi kalo kalian mau kasih saran gpp aku terima..

Disarankan untuk tidak berekspektasi tinggi men-temen😀❤️

Kalau ada typo Tandain ya soalnya gak enak dipandang kalau typo, hehehe.

Jangan lupa follow akun Tiktok aku:

Rorakim30
D00_iii

Bye-bye guys, jangan lupa vomen dan follow me ❤️❗

See you next chapter ❤️❤️

Skripsi?|| Markhyuck gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang