Imbalan

1.3K 88 1
                                    

Happy Reading...

Viola mengurung dirinya didalam kamar setelah Johnny membentaknya, Alex juga tak kala terkejutnya saat Johnny membentak Viola.

Hari sudah malam tapi Viola tidak ada niat untuk keluar dari dalam kamar. Sang ibu sudah berapa kali membujuk namun Viola masih betah didalam kamar, sampai akhirnya karena lelah menangis Viola tertidur tanpa mengisi perutnya yang belum diisi dari siang.

Klik...

Saat merasa jika Viola sudah tertidur, Alex yang memiliki kunci kamar Viola itu masuk untuk memastikan keadaan sang adik.

Alex melihat Viola yang tidur tengkurap dengan rambut berantakan, pakaian yang sudah kusut, mata sembab, wajah masih sisa make-up yang belum dibersihkan, terakhir sepatu yang masih membalut kaki jenjangnya.

Pria itu berjalan menuju meja rias Viola untuk membersihkan make-up sang empu, Alex tau jika Viola sangat anti tidur tanpa menghapus make-up.

"Astaga dek, Daddy cuma nyuruh kamu ambil alih perusahaan bukan maksa kamu nikah." Omel Alex, setelah selesai pria itu merapikan rambut panjang kecoklatan Viola terakhir melepaskan sepatu gadis itu.

"Eunghh.." Viola melenguh saat merasa tidurnya terganggu.

"Jangan dipikirin, biarin Abang yang urus semua ini." Lirih Alex, sebelum keluar dari kamar Viola pria itu menyempatkan diri untuk mengecup puncak kepala Viola.

"Good night.." kemudian Alex menutup pintu dan kembali menguncinya.

***

Drrrtrrtrtrr...

Masih pagi tapi panggilan itu memekakkan telinga Viola, padahal ini masih sangat pagi untuk menghubungi seseorang.

Dengan mata masih tertutup, Viola mengangkat telpon itu. Rasanya ingin mengumpat karena waktu istirahatnya terganggu, tapi mata gadis itu langsung terbuka lebar saat mendengar suara diseberang sana.

"Sia-"

"Kamu dimana? Saya udah nunggu kamu dari tadi." Suara Manggala diseberang sana membuat bola mata bulat Viola semakin bulat, saat melihat jam masih jam tujuh.

Hey, ini masih terlalu pagi untuk mengganggu waktu istirahat orang di hari Sabtu pagi yang, CERAH.

"Maaf pak, kenapa saya nya ditunggu?" Tanya Viola Se-sopan mungkin.

"Kamu lupa atau pura-pura lupa?"

"Tapi pak saya benar-benar tidak tau."

"Segera ke apartemen saya, kamu jadi asisten saya selama seminggu mulai hari ini." Penjelasan Manggala membuat gadis itu mendengus.

"Bapak lupa? Saya gak mau."

"Saya tunggu 30 menit, kalau kamu gak sampe nilai kamu saya potong."

Mendengar kata nilai, Viola langsung mengubah posisinya menjadi duduk di ranjang.

"HAH? gak bisa gitu dong pak." Protes Viola dengan suara sedikit meninggi.

"Kalau kamu gak mau nilai saya Potong datang sekarang, kalau gak..." Panggilan itu terputus membuat Viola langsung berlari kearah kamar mandi.

Tak sampai 10 menit, Viola sudah tergesa-gesa. Wajahnya pucat dan sembab itu tidak terpoles apapun, gadis itu langsung berlari mencari Alex untuk meminta diantar karena gadis itu sangat malas membawa mobil.

Skripsi?|| Markhyuck gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang