Ketahuan

482 33 6
                                    

Happy Reading...

Viola Keluar dari kamar mandi saat selesai membersihkan diri, ia melihat ke ranjang dan melihat Manggala memeluk Mireya. Keduanya tertidur sambil memeluk satu sama lain, Viola hanya bisa menghela nafas panjang sebelum berjalan memasuki walk in closet.

Tak lama Viola Keluar dengan gaun tidur berwarna merah, ia berjalan ke arah ranjang untuk menarik selimut demi menutupi tubuh Manggala serta Mireya. Lalu setelahnya ia ke meja riasnya untuk melakukan skincare rutin.

Setelah makan malam tadi Viola dan manggala langsung kembali ke kamar karena tidak siap jika di todong pertanyaan cepat-cepat punya Anak.

Mengoleskan krim terakhir, lalu ia ikut naik keatas ranjang bergabung bersama kedua orang yang sudah masuk kedalam alam mimpi.

"Good night, sweetie." Bisik Viola kepada Mireya, gadis itu menarik selimut lalu ikut menyusul ke alam mimpi.

Sedangkan di sisi lain ada Xena, fressy, Samuel, dan Azka yang menguping didepan pintu. Tetapi sampai sekarang tidak ada suara aneh apapun, padahal mereka berharap akan ada adegan itu.

"Ada suara gak na?" Bisik Azka yang berada di barisan paling belakang, Xena menggeleng karena memang tidak ada yang aneh malah hanya ada keheningan.

"Apa jangan-jangan mereka ngelakuin di kamar mandi?" Gumam Samuel dengan suara pelan, pria itu langsung mendapatkan hadiah tepukan keras di lengannya dari fressy.

"Kamu beneran gila ternyata, muel. Mana ada pengantin baru ngelakuin di kamar mandi!"

"Lah kamu itu gak percayaan banget orangnya, ini beneran tau."

Jeffry yang sedang ingin turun kebawah tidak sengaja melihat segerombolan keponakannya berdiri didepan pintu kamar Manggala, ia awalnya ingin mengabaikan tapi karena takut ketahuan manggala dan semuanya di marahi jadi pria paruh baya itu mendekati.

"Ngintipin apa?" Tanya Jeffry juga ikut dengan santai, Azka menjawab tanpa menatap kebelakangnya karena ia mengira itu adalah Samuel atau Fressy.

"Ngupingin bang gala."

"Oh, nguping."

Mereka berempat reflek berbalik karena suara itu berbeda, dan benar saja saat mereka berbalik ada Jeffry yang menatap mereka seakan ingin menelan hidup-hidup.

Mereka saling pandang lalu menatap Jeffry.

"Satu.." mereka menghitung membuat Jeffry kebingungan.

"Dua.."

"Tig– Lari!" Teriaknya bersamaan, Jeffry langsung menggampai tangan Azka dan Samuel saat keempatnya akan kabur, sedangkan fressy dan Xena sudah kabur ke kamar masing-masing.

"Eitshh, mau kemana kalian? Mau kabur hm, iya kabur?" Tanya Jeffry, samuel dan Azka mendongak pelan menatap kearah Jeffry dengan ketakutan.

"Mau ke toilet, kebelet." Alasan Samuel, sedangkan Azka hanya diam masih memikirkan apa alasan yang masuk akal.

"Kalian berdua, ke ruang kerja, uncle." Seru Jeffry lalu melepaskan keduanya, kemudian kembali berjalan menuju tangga untuk kebawah.

"Kamu sih! Kalo kamu tadi lihat dulu pasti gak gini." Gerutu Samuel malah menyalahkan Azka.

"Udah diam, bacot. Gue ngantuk." Balas Azka tak kalah kesal.

"Stop jangan berantem!" Peringat Jeffry yang belum turun masih bisa mendengar perdebatan keduanya.

"Iya uncle." Cicit keduanya sambil menunduk dalam.

***

Pagi harinya viola bangun lebih dulu dibandingkan Manggala dan Mireya, ia Langsung membersihkan diri lalu turun kebawah menuju dapur berniat ingin membantu maid membuat sarapan.

Skripsi?|| Markhyuck gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang