Jalan pagi

861 56 10
                                    

Happy Reading...

Alex terbangun karena merasa tubuhnya ketindihan, seperti ada beban berat yang menimpa tubuhnya. Dengan keadaan setengah sadar pria itu membuka matanya dan dibuat terkejut dengan Viola yang berada di atasnya dengan kaki melingkar di pinggangnya.

"Astaga.. kok bisa sampe diatas aku sih, dek?" Monolog Alex melihat Viola yang nampak tidak terganggu malah semakin pulas, Tapi saat ingin dipindahkan gadis itu melenguh karena tidur lelapnya terganggu.

Alex sudah mencoba membangunkan dengan cara menepuk-nepuk pipi Viola pelan namun tidak ada pergerakan dari Viola, ia malah semakin mengeratkan pelukannya membuat Alex mau tidak mau memindahkan Viola ke kasur.

"Kok di pindahin? Orang lagi nyaman juga." Cerocos Viola dengan mata masih tertutup, Gadis itu merangkak mencari guling.

Alex yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng dengan tingkah laku Viola yang seperti lupa diri jika tidur.

Kemudian ia masuk kedalam kamar mandi untuk mandi, badannya pegal-pegal karena ketindihan Viola tadi. Rencananya ia akan berendam selama beberapa menit kemudian berangkat ke kantor.

***

Viola terbangun jam 7 dan ia tidak menemukan Alex disebelahnya, hanya ada ia sendirian disini. Viola tidak ada kelas hari ini jadi ia tidak ada kegiatan hari ini.

"Abang! Abang! Abang dimana?" Teriak viola tanpa bergerak sedikitpun, kasur ini rasanya Sangat nyaman sampai-sampai membuatnya tidak mau beranjak hanya berdiam dan menatap langit-langit kamar.

"Itu orang kemana sih?!" Kesal viola karena tidak ada sambutan dari Alex membuatnya kesal karena Alex tidak menjawabnya sama sekali.

"Abang!" Akhirnya setelah mengumpulkan seluruh kesadarannya, gadis itu beranjak keluar kamar mencari Alex tapi tidak ada siapapun.

Sampai didapur juga terlihat kosong, walau Sangat mustahil jika Alex akan kedapur untuk memasak karena pria itu sangat anti dengan dapur.

Abang💟

Abang kemana?|

|Pulang kerumah Daddy.
|Maaf gak bisa ngasih tau
|Soalnya gak tega bangunin kamu.

Hanya itu balasan Alex, membuat Viola menghembuskan nafas kasar. Tapi kok tumben ya dia peduli sama Alex? Entahlah Viola tiba-tiba menjadi manja pada Alex.

Tanpa banyak basa-basi ia langsung kembali kekamar untuk kembali merebahkan tubuhnya di ranjang empuk.

Tok...tok..tok...

Namun saat akan masuk kedalam kamar, pintu rumahnya diketuk. Siapa yang bertamu pagi-pagi seperti ini? Siapapun itu asalkan jangan Manggala karena Viola sangat malas dengan pria itu.

Dengan malas ia berjalan kearah pintu untuk menyambut tamu, walaupun malas ia tetap membuka pintu dengan senyum seramah mungkin.

Dan itu adalah Jevan, ya Jevan. Manusia yang lebih menyebalkan dari Manggala, sebelas dua belas namun hanya beda umur aja.

"Ngapain Lo?" Tanya Viola sedikit kesal, ia berdiri di ambang pintu tidak memungkinkan ia untuk keluar karena hanya menggunakan gaun tidur.

"Mau silahturahmi." Jawab Jevan sedikit tekanan.

"Gak gak! Gue gak Nerima tamu pagi-pagi gini." Sarkas Viola kemudian berniat menutup pintu namun kalah cepat dengan Jevan yang telah menahan pintu itu dengan kakinya.

"Lo gak Nerima tamu? Gimana kalau nanti Lo mati dan gak ada yang mau ngelayat." Balas Jevan dengan seringai menyebalkan.

"Siapapun gue terima, asalkan itu bukan Lo."

Gadis itu kembali membuka pintu dan menatap tajam Jevan yang masih menyeringai penuh kemenangan, rasanya Viola akan mencakar wajah tanpa dosa itu jika terus didekat Jevan.

"Gue gak dibolehin masuk?" Tanya Jevan memelas, Viola membuat ekspresi ingin muntah melihatnya.

"Gak! Udah gue bilang gue gak Nerima tamu."

"Yaudah kalau gitu, mending Lo ikut gue aja." Ujar Jevan hendak menarik tangan Viola namun langsung ditahan oleh sang empu.

"Kenapa?" Tanya Jevan Bingung saat Viola menahannya, pria itu berbalik menatap bingung Viola yang diam ditempat.

"Lo masih sadarkan? Gue cuma make gaun tidur tipis, Lo serius." Jawab Viola membuat Jevan tersadar jika Viola hanya menggunakan gaun tidur tipis.

"Oh ya udah kalau gitu, ganti baju dulu. Gue tungguin." Seru Jevan kemudian mendorong tubuh mungil Viola masuk kedalam apartemen.

"Tunggu disini, gue ganti baju dulu." Balas Viola masuk kedalam kamar meninggalkan Jevan diruang tamu sendirian, dan hanya dibalas ancungan jempol oleh Jevan.

Jevan terlihat memperhatikan setiap inci apartemen Viola, semuanya tertata rapi dan nampak sesuai. Semuanya indah seperti pemiliknya, hehehe.

10 menit kemudian keluarlah Viola dengan celana training dan kaos oblong putih polos, rambut kuncir kuda menambah kecantikannya yang natural.

"Udah?" Tanya Jevan dan dibalas anggukan kecil oleh Viola.

"Ayo pergi." Ajak viola menggandeng tangan Jevan, membuat sang empu gugup karena tangannya dipegang sama pujaan hati.

TBC

Disarankan untuk tidak berekspektasi tinggi men-temen😀❤️

Kalau ada typo Tandain ya soalnya gak enak dipandang kalau typo, hehehe.

Jangan lupa follow akun Tiktok aku:

Rorakim30
D00_iii

Bye-bye guys, jangan lupa vomen dan follow me ❤️❗

See you next chapter ❤️❤️

Skripsi?|| Markhyuck gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang