Bawa calon kamu Minggu depan

750 50 2
                                    

Happy Reading...

Sudah dua Minggu ini Viola tidak keluar dari rumah, tepat setelah ia menolak Manggala ia tidak pernah ke luar rumah bahkan Nattaya yang kerumahnya karena ia tidak ingi keluar rumah.

Tok..tok..tok..

"Dek? Udah siap belum?" Alex masuk dengan keadaan rapih, Viola sudah siap dengan beberapa koper yang telah ia siapkan.

Ya, ia hari ini akan berangkat ke Canada. Setelah seminggu memikirkan matang-matang pilihannya akhirnya Viola memilih untuk mengambil alih perusahaan Johnny yang di Canada.

Viola mengangguk kemudian keluar dari kamar, sedangkan Alex membawa beberapa koper milik Viola dibantu oleh sopir. Mereka hanya akan mengantar ke bandara saja, nanti di Canada Viola sendiri.

"Kamu baik-baik disana ya, sayang." Ucap laura kepada putrinya yang kini sudah dewasa, orangtuanya tidak ikut mengantar karena memang viola yang menolak untuk diantar.

"Iya mommy, Pio bisa jaga diri kok. Aku bukan gadis manja, mom." Balas Viola diiringi kekehan.

Cup

Cup

Dua kecupan Laura daratkan pada pipi kanan-kiri Viola, membuat sang empu bahagia. Sedangkan Johnny hanya bisa menatap sendu wajah bahagia Viola, apakah anaknya itu bahagia akan jauh darinya? Johnny tidak sanggup jika jawabannya adalah iya.

"Dadah mommy, dadah Daddy!" Pekik Viola sebelum masuk kedalam mobil, Laura dan Johnny mengangguk tidak lupa melambai pada Viola yang sudah masuk kedalam mobil.

Alex yang disamping Viola menjadi ngeri sendiri melihat senyum diwajah adik perempuannya itu.

"Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Alex memastikan dan dibalas anggukan dan senyum manis milik Viola.

"Banget. Aku akhirnya bisa ninggalin negara ini." Serunya antusias tapi Alex bisa melihat mata itu banyak sekali menyimpan luka.

"Abang seneng kalau kamu baik-baik aja, tapi ingat disana jangan telat makan." Ucap alex, Viola mengacungkan jempolnya.

15 menit kemudian mereka datang di bandara. Viola mengambil penerbangan siang.

Belum sebelum pria yang menyandang status abangnya itu sudah menangis sambil menatapnya, Viola terkekeh karena abangnya sangat jarang menangis hampir tidak pernah.

"Abang kok nangis? Harusnya seneng dong, kan partner berantemnya pergi." Goda Viola sambil menghapus lelehan air mata Alex namun pria itu malah menubruk tubuhnya dengan satu pelukan erat seakan takut kehilangan.

"Jelas seneng karena partnernya pergi tapi sedih juga karena hidup Abang bakal sepi kalau kamu pergi."

"Lucu banget Abang aku ini, jaga diri baik-baik ya bang."

"Harusnya Abang yang bilang kamu disana baik-baik jaga diri, jangan bandel."

"Itu pasti, karena adikmu yang cantik ini pasti jaga diri. Apalagi cantik begini pasti banyak yang mau."

"Iya cantik tapi nyebelin."

Mereka melepaskan pelukannya, Viola mengecup pipi Alex sebelum pergi dari sana.

***

Jevan saat ini sedang mengepoi akun sosial media milik Viola, ia tidak bisa ikut mengantar Viola ke bandara karena ia ada urusan di kantor. Jevan itu direktur utama perusahaan milik keluarganya, dirinya bisa dipanggil bocah oleh Viola tapi jika masalah sikap Jevan yang lebih dewasa dari pada Viola.

"Ternyata kamu gak se-kekanakan yang gue kira, Pio." Monolog Jevan sembari memperhatikan foto Viola yang terpajang di mejanya.

"Andai Lo bisa jadi milik gue, tapi kayaknya Lo cuma anggap gue temen gak lebih." Jevan memelankan kalimat akhirnya karena itu sangat menyakitkan diri sendiri.

"Tapi gue janji, gue bakal berjuang sampai Lo mau Nerima gue." Ucapnya sungguh-sungguh.

Ia dan Viola memang semakin dekat, Viola juga sudah mulai cerewet padanya, Jevan merasa jika ia berhasil membuat Viola terbuka dengannya.

"Lucu." Gumamnya saat melihat fotonya dan Viola yang saling mencoret wajah, gadis itu yang menjadikannya wallpaper ponsel Jevan dan hingga sekarang tidak ia ganti.

***

"Please, ma. Aku bakal nikah tapi nanti karena aku belum punya calon." Seru Manggala frustasi karena lagi-lagi orangtuanya meminta dirinya untuk menikah sedangkan kedua gadis yang akan ia jadikan istri ada yang kabur dan ada yang menolaknya.

"Pokoknya mami gak mau tau, kamu harus nikah. Gak peduli sama siapa." Mutlak Kanaya-mami Manggala- membuat Manggala pusing sekarang, karena ia sendiri juga tidak tau dimana keberadaan Viola sekarang.

"Gala gak bisa Gini terus, iya gala tau kalau mami sama Papi udah tua dan mau lihat aku nikah tapi masalah nya disini aku gak punya calon ataupun pacar, ma, Pi." Jelas manggala dengan nada frustasi, rasanya ia ingin sekali menyalahkan Samuel karena ia gagal menikah karena samuel tapi setelah mendengar penjelasan Samuel ada benarnya juga karena Viola main dibelakangnya.

"Kamu nunggu apalagi gala? Nunggu papi sama mami mati dulu baru kamu punya calon? Udah terima aja perjodohan ini." Ucap Jeffry dengan suara tuanya.

"Gak gitu Pi, tapi gala tetap gak mau Nerima perjodohan itu lagi. Udah cukup Manggala malu karena ditolak terus."

"Mami yakin kamu pasti suka sama yang kali ini, kita juga denger kalau dia suka sama kamu. Katanya sih mahasiswi kamu."

"Hah mahasiswi aku? Yang bener aja mi."

"Viola juga mahasiswi kamu, gala." Timpal Jeffry membuat Manggala diam seribu bahasa.

"Tapi Viola itu beda Pi, mi. Viola itu sahabat Realine dan juga mahasiswi aku yang jelas aku tau sifatnya. Sedangkan yang kalian jodohin aku sama anak kolega kalian yang gak aku kenal sama sekali." Elak Manggala masih mencoba membela diri.

"Mami gak mau tau, pokoknya kalau kamu gak dapet pacar atau gadis sampai Minggu depan, mami akan jodohin kamu." Setelahnya kedua orangtuanya pergi dari kamar Manggala meninggalkan pria itu sendirian di kesunyian malam.

"Cuma seminggu? Astaga, dua puluh lima tahun aja gak dapet lah ini cuma seminggu, bisa dapet apa? Pacar? Halah Palingan ancaman semata." Cerocos Manggala kemudian masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

TBC

Aku berada di pihak siapa? Aku oleng, ayo tarik aku

Disarankan untuk tidak berekspektasi tinggi men-temen😀❤️

Kalau ada typo Tandain ya soalnya gak enak dipandang kalau typo, hehehe.

Jangan lupa follow akun Tiktok aku:

Rorakim30
D00_iii

Bye-bye guys, jangan lupa vomen dan follow me ❤️❗

See you next chapter ❤️❤️

Skripsi?|| Markhyuck gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang