Mireya

432 28 2
                                    

Happy Reading...

Viola langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang milik Manggala, mereka sudah sampai di mansion keluarga manggala. Laura dan Johhny sudah kembali lebih dulu tadi, Viola merasa kamar milik Manggala lebih di dominan berwarna abu-abu.

Gadis itu memejamkan matanya, walau tidak melakukan apapun tetap saja ia lelah. Dua hari lagi ia dan manggala akan ke Indonesia, padahal Viola sudah merengek tidak ingin ikut.

"Pio, beresin dulu ini koper kamar jadi berantakan." Manggala masuk dan langsung melihat koper masih pada tempat awal belum tersentuh sama sekali, Viola tidak membereskannya.

"Aku lagi capek, mending mas diem." Ucap Viola masih dengan posisi awal bahkan tidak membuka matanya, ia sedikit geli dengan memanggil Manggala mas walaupun dulu ia juga melakukan itu.

"Tapi ini buat kamar berantakan, Pio." Manggala masih membujuk Viola yang masih merebahkan diri dengan kaki menggantung.

"Astaga mas? Kamar kamu sekecil apasih sampe berantakan karena dua koper doang." Balas Viola kesal, ia langsung beranjak lalu menarik kopernya menuju lemari untuk membenahi pakaiannya dan juga make-up yang ia bawa dari mansion.

"Nah kalo gitu kan enak, jangan keras kepala." Seru Manggala yang juga sudah ikut membantu Viola, ia juga senang Viola tidak sedingin dan secuek sebelumnya. Viola sudah mulai mau bicara dengannya setelah bicara dengan Samuel, Viola menjadi cukup mencair.

"Lagian siapa juga yang keras kepala, orang Emang aku lagi capek." Jawab Viola sembari menyusun barang-barangnya dimeja rias yang ada di kamar Manggala.

"Iya tau kamu capek tapi minimal beresin dulu baru kamu istirahat." Manggala tak mau kalah karena Viola selalu saja bisa membuatnya kehabisan kata-kata.

Sekitar dua jam mereka beres-beres barang milik Viola semuanya sudah mereka benahi, Viola yang sudah kelelahan akhirnya berjalan kearah ranjang dengan boneka babi ditangannya.

Manggala yang melihat Viola sudah meringkuk di dalam selimut memilih keluar kamar, ia akan pergi bertemu dengan Samuel untuk menanyakan sesuatu.

***

Viola kedatangan tamu disiang hari, setelah makan siang Viola hanya duduk di ruang tengah di depan televisi bersama fressy dan Xena ada Samuel juga sedangkan Manggala sedang keluar bersama Azka entah kemana.

"Oh aunty? Ini kok Mireya nangis?" Viola sedikit kaget atas kedatangan Starla dengan Mireya yang menangis, ditambah lagi ia bingung siapa pria tinggi yang berada di belakang tante-nya.

"Ini Pio, tadi pas jalan Mireya nangis mau ketemu kamu. Jadi mau gak mau aunty bawa kesini, maaf ya jadi ngerepotin." Balas Starla tidak enak karena ia mengganggu waktu istirahat.

"Tidak apa-apa aunty, mungkin Mireya kangen sama aku." Ujar Viola sembari membawa Mireya yang menangis ke gendongannya, hidung gadis kecil itu bahkan merah karena terlalu lama menangis.

"Aunty mau pergi dulu sama Luce masalah kerjaan, aunty titip Mireya sama kamu dulu ya. Sehari aunty janji cuma sehari besok pagi aunty jemput."

"Itu siapa, aunty?" Tanya Viola menunjuk pria dibelakang Starla.

"Oh ini, ini Luce. Pacar aunty."  Kenal Starla yang sudah berpindah ke samping pria bernama Luce lalu memeluk lengan besar itu. Viola hanya ber-oh ria sambil mengelus punggung Mireya.

"Gak mau masuk dulu aunty?" Ajak viola, namun Starla menggeleng pelan.

"Gak dulu deh Pio, soalnya aunty mau langsung pergi habis ini." Balas Starla seraya menolak halus, Viola memaklumi karena sepertinya Starla memang sibuk.

Begitu Starla pamit undur diri, Viola juga kembali masuk kedalam dengan Mireya yang sudah tenang di gendongannya.

"Loh, anak siapa kak?" Tanya fressy yang kaget saat Viola Kembali dengan gadis kecil digendongannya, mungkin seumuran dengan Michiela.

"Sepupu aku, anak aunty Starla." Jawab Viola seadanya, Mireya yang memang tidak mudah dekat dengan orang lain menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Viola.

Fressy dan Xena hanya mengangguk sambil bibirnya membentuk oh, Viola duduk di sofa sedangkan fressy dan Xena di karpet.

"Abang kalian kapan pulang?" Tanya Viola yang sampai saat ini tak juga melihat manggala, Viola memang akrab dengan fressy dan Xena omong-omong.

"Aku gak tau, tapi kayaknya bang gala bentar lagi pulang." Jawab Xena yang tidak berpaling dari televisi, tiba-tiba terbesit pikiran jahil.

"Ciee kangen sama suami?" Goda nya pada Viola yang sedang membaringkan tubuh mungil Mireya disofa, gadis itu sudah terlelap mungkin sudah kelelahan karena tadi menangis.

"Siapa yang kangen? Aku cuma nanya mas gala dimana, soalnya dari tadi belum kelihatan." Balas Viola tidak terima, Xena sudah ingin tertawa saat melihat Viola yang gelagapan saat ia todong dengan pertanyaan itu.

"Bang gala ganteng ya kak, cepat-cepat kasih kita keponakan kak." Timpal fressy, lalu keduanya tertawa melihat wajah Viola yang merah padam karena malu.

"Kalian ini ya, udah-udah." Viola tersipu dan demi menghapus rasa malunya ia Langsung berdehem untuk menghapus rasa canggung.

Xena yang masih tertawa langsung kicep saat mendengar suara deheman keras dari Arah tak jauh dari mereka, Viola sontak menatap kebelakang dan menemukan Manggala dan Azka yang berjalan kearah mereka.

Sedangkan Samuel yang sedari tadi bermain ponsel dan tidak ikut dalam pembicaraan ketiga gadis itu juga ikut menatap Manggala.

"Dari mana bang? Kok lama banget." Cerocos Samuel dengan merengut, ia kesal Sangat kesal karena keduanya meninggalkan dirinya bersama ketiga orang aneh.

"Ayoyo, Samuel kita ngambek ya?" Azka maju mendekati Samuel lalu mencubit pipi Samuel layaknya anak kecil.

"Ish!" Samuel langsung menepis tangan Azka Dengan kesal, Manggala sudah mendudukan diri disamping Viola yang menepuk-nepuk bokong Mireya.

"Mireya kapan Dateng?" tanyanya pada Viola yang nampak memperhatikan Mireya, ia sudah mengenal Mireya kemarin saat pernikahan.

"Baru aja, tadi aunty Starla mau pergi." Balas Viola seadanya.

"Pindahin ke kamar aja, Kasihan nanti sakit." Ucap Manggala tanpa mempedulikan keributan didekatnya, Viola mendongak menatap Manggala yang duduk berada di depannya lebih tepatnya sedang mengelus rambut kecoklatan Mireya.

"Nanti aja, tidurnya belum nyenyak."

Manggala diam, memperhatikan Viola yang masih setia menepuk-nepuk bokong Mireya. Dan saat dirasa tidur Mireya sudah nyenyak, Viola menyuruh Manggala untuk memindahkan gadis kecil itu kekamar.

TBC

Disarankan untuk tidak berekspektasi tinggi men-temen😀❤️

Kalau ada typo Tandain ya soalnya gak enak dipandang kalau typo, hehehe.

Jangan lupa follow akun Tiktok aku:

Rorakim30
D00_iii

Bye-bye guys, jangan lupa vomen dan follow me ❤️❗

See you next chapter ❤️❤️

Skripsi?|| Markhyuck gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang