Gentayangan?

641 31 0
                                    

Happy Reading...

Hari sudah sore sebentar lagi malam, tetapi Alvaro masih betah Di apartemen manggala. Bahkan jenny memasak untuk makan siang dan bubur untuk viola, gadis itu memang sudah lebih baik dari pagi tadi.

Saat ini manggala dan Alvaro sedang ke supermarket untuk belanja keperluan nanti malam, tentu saja ia masih ingat tentang janji Viola dengan Nattaya untuk bakar-bakaran. Walau kondisi sedang tidak sehat Viola masih tetap kekeh dan tidak ingin ingkar janji.

Dan karena itulah mereka membeli banyak Snack dan berbagai daging, setelah selesai mereka kembali ke apartemen dan terlihat Nattaya dan Jiro sudah datang tetapi ada satu orang yang membuat manggala geram.

Disana juga ada Jevan yang sedang berbicara dengan Nattaya, dan tidak jauh dari sana ada Kendrick yang juga datang karena Viola mengajak.

"Mereka semua siapa, gala?" Tanya Alvaro sembari mereka masuk, didapur ada Viola dan jenny yang sedang berberes-beres.

"Temen Viola, Pio kenapa kamu gak istirahat dikamar." Jawab manggala tanpa melihat kearah Alvaro dan pria itu malah mendekati Viola.

"Gak, aku gak mau di kamar gak ada kerjaan lagian aku udah sehat. Sekarang kamu ajak yang lain buat ke halaman belakang." Viola sama sekali tidak menatap manggala, karena gadis itu menganggap manggala caper dan hanya ingin membuat jevan panas.

"Siap, nyonya Wirdantara." Manggala hormat, jenny dan Alvaro terkekeh melihat pasutri itu.

Tidak jauh dari sana ada Jevan yang awalnya ingin mengambil minum tetapi gagal karena pemandangan di depannya, tangannya mengepal emosi sudah di ubun-ubun tapi ia tahan karena ia tidak punya hak.

Saat melihat manggala akan pergi ia segera melanjutkan langkahnya menuju dispenser, ia acuh sedangkan manggala terlihat memiliki dendam padanya.

"Hai, Pio." Sapa Jevan seakan tidak terjadi apa-apa pada mereka, meskipun dari mata keduanya tidak bisa berbohong. Jenny yang menyadari itu namun ia acuh lagipula Viola sudah menikah.

"Hai je– loh kok badan Lo kurusan? Ini pipi terakhir kali masih chubby Kok sekarang tirus?" Bingung viola, entah sadar atau tidak ia memegang pipi Jevan. Terlihat raut bersalah di wajah cantiknya.

"Gue gapapa, cuman kelelahan doang." Balas Jevan sembari memegang tangan mungil Viola yang berada di pipinya, mereka sekarang terlihat seperti pasangan.

Mereka sama-sama diam, hingga suara deheman cukup keras dari jenny menyadarkan keduanya.

"Udah bersuami, cuy." Ucap jenny memperingati, ia juga cukup penasaran dengan pria yang sedang bersama Viola saat ini namun ia gengsi untuk bertanya. Apa benar pria itu adalah Jevan, mantan Viola.

Keduanya langsung memisahkan diri, jenny Kembali mencuci piring namun ia memperhatikan setiap gerak-gerik keduanya dari ekor matanya.

"Gue masih tetap nungguin lo, cinta gue habis di Lo Pio. Gak peduli apapun tantangannya." Bisik Jevan sebelum berlalu pergi menuju dispenser untuk minum.

'lo kuat pio.' batin viola berteriak karena ia saat ini tengah menahan tangisnya, Jenny yang mengerti hanya bisa mengelus punggung Viola.

"Lo udah bersuami Pio, cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Lupain mantan." Ujarnya memberi semangat, Viola lebih memilih diam dan menggigit pipi bagian dalam demi menahan tangis hingga amis darah terasa.

***

Pukul sebelas malam, mereka mulai acara malam ini dengan bakar ayam. Tatapan Kendrick tidak luput dari Viola yang terlihat lemas dan hanya duduk di ayunan, namun ia saat akan mendekat ia sadar diri jika Viola bukan lagi gadis single tetapi sudah bersuami.

Skripsi?|| Markhyuck gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang