balik ke Indonesia?

468 33 2
                                    

Happy Reading...

Viola tengah duduk di sofa kamarnya sambil menatap Realine yang Tengah tertidur pulas, setelah mendengar seluruh cerita dari Realine Viola tidak bisa tidur karena memikirkan keadaan realine apalagi tadi Viola lihat banyak sekali lebam di tubuh sahabatnya.

Ia belum sempat menghubungi Nattaya tentang kabar Realine yang ada bersamanya, jujur ini terlalu cepat untuk Viola cerna. Dari mulai Realine yang hampir ia tabrak dan realine yang terkena serangan panik seakan ketakutan jika Kembali disiksa.

Tok..tok..tok...

Klik...

Setelah mengetuk pintu Kendrick langsung masuk, pria itu baru balik setelah lembur mengerjakan kerjaan yang belum Viola kerjakan. Dan sekarang ia kekamar Viola untuk protes, namun ia dibuat terkejut dengan ada sosok mungil di atas ranjang Viola.

"Duduk, paman." Ucap Viola lembut, namun Kendrick tambah dibuat terkejut dengan botol wine diatas meja yang sudah tinggal setengah.

"Kamu ini apa-apaan, Pio?! Kalau kamu banyak masalah bisa bisa ceritain jangan mabuk-mabukan gini!" Kendrick langsung merampas botol itu dari tangan mungil Viola saat gadis itu kembali hendak menegak minuman beralkohol itu.

"Jangan ganggu aku paman!"

"Kamu kasih seluruh kerjaan kamu ke aku dan sekarang kamu seenaknya mabuk?! Kamu pikir kalau Daddy tau dia bakal diem? Gak Pio!"

"Terus aku harus gimana? Aku sebenarnya ingin bebas! Aku gak mau ngurusin perusahaan sialan itu!"

Mendengar Viola berteriak Kendrick langsung memeluk Viola karena sepertinya gadis itu mulai mabuk berat.

"Kamu masih ada paman, kamu bisa cerita Semuanya ke aku." Ucap Kendrick mencoba menenangkan Viola yang mulai meracau tidak jelas, namun gadis itu anteng dipeluknya tidak memberontak sama-sekali.

"Paman bakal turutin semua yang aku mau?" Tanya Viola masih dengan Terisak.

"Iya, apapun itu aku bakal turutin kalau aku mampu."

"Bilang sama Daddy John kalau aku gak mau nerusin perusahaannya, paman bisakan bujuk Daddy."

Itu adalah permintaan tersusah yang tidak bisa ia turuti, ini menyangkut tentang abangnya yang arogan. Ia sangat malas jika menyangkut abangnya yang kaku itu, masih syukur ia disuruh bekerja di perusahaan itu.

"Gak ada yang lain?" Dan dibalas gelengan kuat Viola, Kendrick menghela nafas. Pria itu membuang muka saat Viola mendongak, tatapan itu bisa saja membuatnya luluh namun ia malah melihat sosok mungil yang terduduk memperhatikan mereka dari atas ranjang.

"Pio.." panggil Realine dengan suara serak, namun Viola tidak membalas dan malah mengeratkan pelukannya pada Kendrick. Dasar bocah mabuk!

"Viola is drunk, what do you need?" Tanya Kendrick dengan menatap Realine datar, Realine terbangun karena tidak merasakan Viola disampingnya namun saat ia bangun ia melihat Viola sedang dipeluk seorang pria dewasa yang lumayan dewasa.

"Drunk? It's okay.. I'm just thirsty." jawabnya beralibi, namun ia meremas jari-jarinya karena takut lada Kendrick.

"If you're thirsty, you can get some water on the nightstand, Viola." 

"You? Why are you here?"

"Is it wrong? I should be the one asking why you are here."

"I'm a friend, Viola." Jawab Realine pelan, ia malah menunduk.

"What's your name?" Tanya Kendrick masih dengan menatap datar Realine yang menunduk.

"Realine, sir..." Cicit Realine namun masih bisa didengar oleh Kendrick.

Skripsi?|| Markhyuck gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang