Kepergian Yunho dan rose

332 24 1
                                    

Happy Reading...

"Kami dari pihak rumah sakit ingin memberitahukan jika bapak Yunho dan ibu rose mengalami kecelakaan."

Prang..

Ponsel viola jatuh kelantai dan tubuh Viola juga lemas setelah mendengar berita itu, rasanya sangat tidak mungkin karena kakek dan Oma tadi pagi masih bisa menyapanya dan mengobrol dengannya.

"Kenapa Pio?" Tanya Nattaya heran karena Viola tiba-tiba diam setelah mengangkat telpon tersebut, Jevan yang melihat itu langsung mengambil ponsel itu.

"Halo.."

"Maaf, kami mohon untuk keluarga korban Segera kerumah sakit dream."

"Kerumah sakit, untuk apa?"

"Kami harap kalian segera kerumah sakit karena keadaan korban saat ini kritis."

Tut.

Sambungan itu terputus, Viola sudah lemas di pelukan Nattaya. Jevan segera mengajak keduanya untuk kerumah sakit walaupun dia tidak tau apa yang terjadi tetapi sepertinya ini penting.

"Kita mau kemana Jevan?"

"Gue rasa ini penting, tapi gue gak tau apa yang terjadi."

***

Viola sampai dirumah sakit dua puluh menit kemudian, Viola langsung berlari menuju IGD untuk memeriksa kondisi Yunho, namun apa yang ia dapat tidak sesuai apa yang diharapkan.

Yunho dan Oma telah tiada sepuluh menit sebelum Viola sampai, tubuhnya lemas tidak tau harus berbuat apa selain terduduk lemas didepan ruang IGD.

Kakeknya dan Oma nya, semesta-nya telah pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Viola menangis sejadi-jadinya didepan ruang IGD, dunia nya hancur karena warna dalam hidupnya telah pergi hanya ada hitam putih.

"Kakek.. kenapa ninggalin pio sendirian? Viola masih butuh kakek.. Oma sama kakek kenapa ninggalin pio secepat ini? Viola sendiri Oma sekarang.." lirih viola disela tangisnya, Nattaya dan Jevan tidak tau harus berbuat apa sekarang karena Viola terus menghindar saat ia akan mendekat.

"Viola masih butuh kalian di hidup Viola.." lirih viola Sambil memeluk lututnya sendiri, hingga pada akhirnya ia berlari masuk kedalam ruang IGD dan menemukan dua bangkar yang ditutupi kain putih full hingga ujung rambut.

"Kakek! Kenapa kalian beneran ninggalin aku? Aku masih belum sarjana.." gumamnya sambil memeluk tubuh Yunho yang hangat, ia masih tidak menyangka dan ini mimpi namun setelah melihat ini semua rasanya ia tidak bisa membohongi diri sendiri.

"Gak boleh! Kakek gak boleh ninggalin Viola.. aku marah kalau kalian gak mau bangun sekarang."

"Kalian pasti ngerjain aku kan? Jawab iya kakek! Ini semua bohong kan?"

Klik..

"Pio.." Kendrick muncul dengan keadaan jauh dari kata Rapih, Viola masih setia memeluk tubuh Yunho yang sudah hangat dan tidak bernyawa.

"Paman.. ini semua bohong kan? Kakek sama Oma masih sama kita kan?" Tanya Viola pada Kendrick yang kini mencoba melepaskan pelukannya dari tubuh Yunho, namun Viola memberontak.

"Pio.. tenang ya? Ikhlasin kakek, oke." Ucap Kendrick dengan tangis yang hampir pecah, namun sekuat tenaga ia menahan karena ia tidak boleh terlihat lemah sekarang.

Skripsi?|| Markhyuck gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang