AB

394 27 0
                                    

Happy Reading...

Bohong, Viola dilarikan ke rumah sakit saat pukul satu dini hari. Nattaya dan realine panik saat melihat darah mengalir di paha Viola. Mereka langsung membangunkan Alex yang posisi kamar paling dekat dengan kamar Viola lalu kamar Johnny dan Laura.

Semuanya menunggu didepan ugd karena Viola sedang ditangani dokter, tetapi sudah satu jam dokter belum juga keluar membuat Johnny frustasi dan cemas takut terjadi sesuatu pada putrinya.

"Ini kenapa bisa terjadi?" Tanya johnny kepada sahabat anaknya, nattaya dan realine mendongak guna menatap mata setajam elang itu namun Kembali menunduk.

"Kita gak tau om, Pio cuman ngeluh sakit perut biasa tapi tiba-tiba kita lihat ada darah dari ngalir dari paha Pio." Realine menjawab berbohong karena mereka menganggap Viola dan manggala yang berhak menjelaskan kehamilan itu. Nattaya tidak berani membuka suara, takut salah bicara.

Johnny memijat keningnya yang pusing, masalah perusahaan yang hampir bangkrut Saja belum selesai kini ditambah Viola.

Laura yang disampingnya hanya bisa mengelus bahu suaminya memberi semangat, Kendrick dan Alex izin ke cafe dekat rumah sakit untuk membeli kopi.

"Kalo sampe viola kenapa-napa aku gak gak bisa maafin diriku, karena penderitaan dia selama ini campur tanganku."

"Kita harus optimis kalo Pio gak kenapa-kenapa." Hanya itu yang bisa Laura ucapkan untuk memberi semangat Johnny.

Klik..

Dokter keluar Johnny langsung beranjak menemuinya karena ingin tau kondisi Viola sebenarnya.

"Bagaimana keadaan anak saya, dok?"

"Saya minta maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi janin tidak dapat terselamatkan. Pasien saat ini kritis dan membutuhkan transfusi darah AB, stok darah AB di rumah sakit ini habis. Anda bisa menghubungi bank darah." Setelah menjelaskan semuanya dokter tersebut pamit.

Tubuh Johnny luruh kelantai saat mendengar penjelasan dokter, jadi Viola hamil dan ia tidak tau? Tapi kenapa ia tau setelah calon cucunya telah pergi.

"Viola hamil?" Gumam Kendrick tidak jauh dari sana, ia mendengar semua penjelasan dokter tadi.

Alex mendekati Johnny yang terduduk di depan pintu ugd sambil menatap kosong lurus kedepan.

"Dad, kita harus mencari darah ab untuk Pio, dad." Alex gelisah ia tidak ingin kehilangan viola, cukup calon keponakannya yang pergi.

"Tapi bagaimana dengan cucuku yang telah pergi sebelum ia melihat dunia?"

"Kita tidak punya banyak waktu dad, nyawa Viola sekarang menjadi taruhan."

Kendrick menghubungi anak buahnya untuk mencari golongan darah ab, entahlah mereka tidak yakin akan mendapatkannya ini masih pukul tiga dini hari.

Johnny kalut, karena memang nyatanya Viola adalah anaknya bukan anak Laura karena dulu ia memperkosa seseorang saat mabuk dan muncullah Viola, johnny bersyukur karena Laura ingin menerima anaknya dan saat itu Alex masih umur lima tahun.

"Kita tidak akan menemukan darah di waktu pagi dini hari seperti ini!" Bentak Johnny frustasi, ia tidak ingin kehilangan anaknya tapi ia juga tidak tau harus berbuat apa.

Realine dan Nattaya ikut memutar otak, namun mereka tidak menemukan apapun pikiran mereka sama kalutnya.

"Permisi.." mendengar suara itu semua pasang mata menatapnya, disana ada manggala dan Alvaro yang mendorong kursi roda manggala. Pria itu mendapatkan berita dari Alvaro kalau Viola masuk rumah sakit.

"Kau? Kenapa kau kesini, semuanya karena mu! Jika aku tidak menerima perjodohan itu Viola tidak akan seperti ini." Johnny beranjak mendekati manggala namun saat akan menampar wajah manggala ia seketika berhenti karena melihat manggala memohon.

"Tuan, aku minta maaf atas nama keluarga ku. Aku tidak ada sangkut pautnya dengan semua ini, Tapi aku datang kesini untuk mendonorkan darah untuk istriku, kebetulan darahku ab." Manggala menunduk karena malu untuk memunculkan wajahnya didepan keluarga viola.

"Aku tidak Sudi darahmu mengalir di tubuh putriku!"

"Tapi secara hukum Viola masih istriku, jadi saya punya hak pada istriku."

"Daddy, izinkan manggala mendonorkan darahnya untuk Pio, Viola sedang kritis didalam sana dad." Alex juga ikut khawatir dengan kondisi Viola didalam sana.

Bukannya menjawab Johnny malah menarik tangan Laura pergi Dari sana, manggala memberi isyarat pada Alvaro untuk mendorongnya menuju Realine dan Nattaya.

"Jelaskan apa yang terjadi." Ucapnya datar, nattaya menggengam tangan Realine.

"Kami awalnya hanya bercanda sebelum tidur, tapi tiba-tiba Viola merasakan perutnya sakit. Kami menyarankan untuk kerumah sakit tapi ia menolak dengan alasan hanya sakit perut biasa, tapi tiba-tiba kami melihat darah mengalir dari paha Viola. Kami panik dan langsung membangunkan Alex. Namun ternyata janinnya tidak dapat diselamatkan, kami minta maaf." Realine yang menjelaskan dengan suara bergetar, Nattaya tetap diam tidak ingin membuka suara.

Bak disambar petir manggala mengepalkan tangannya, janin yang tadi sore ia ketahui keberadaannya kini telah pergi. Kenapa nasibnya Sangatlah malang, di asingkan keluarga sendiri dan sekarang kehilangan calon anaknya.

"Kalian pasti bohongkan? Anakku masih ada kan?" Manggala mengguncang bahu Realine, namun yang keluar hanyalah air mata bukan jawaban dari Realine.

"Kita serius, gala. Anak kalian meninggal." Jelas Realine ditengah isakannya.

Alex mendekati manggala yang mematung, ia menepuk pundak Alvaro menyuruh untuk pergi sebentar.

"Jika kamu menyayangi Pio dan takut kehilangan. Buktikan, donorkan darahmu pada Viola dan dengan begitu Viola selamat." Ucap Alex mengejutkan manggala.

"Tapi calon anakku telah pergi.." lirih manggala sembari menahan air mata yang hendak turun, namun ia tidak ingin kehilangan viola.

"Kita tidak punya banyak waktu gala atau Viola akan menyusul anak kalian." Timpal Kendrick, manggala diam beberapa saat sebelum mengangguk.

"Varo, anterin aku." Ucap manggala datar namun semua orang melihat ada kesakitan yang mendalam dari raut wajah manggala.

Alvaro yang awalnya duduk di bangku samping nattaya kini beranjak Kembali dan mendorong kursi roda manggala.

"Jangan terlalu ketus dan datar, inget mereka ipar Lo."

"Aku kehilangan calon anakku varo, aku emosi tidak bisa mengontrol emosi ku."

Alvaro hanya bisa diam mendengar jawaban manggala yang masuk akal, orangtua mana yang tidak sakit ketika buah hati yang mereka tunggu kini telah pergi meninggalkan mereka.

TBC

Ini rada maksa tapi aku rasa cerita ku sekarang amburadul☹️🥺🥺

Disarankan untuk tidak berekspektasi tinggi men-temen😀❤️

Kalau ada typo Tandain ya soalnya gak enak dipandang kalau typo, hehehe.

Jangan lupa follow akun Tiktok aku:

Mommygula🌻

Bye-bye guys, jangan lupa vomen dan follow me ❤️❗

See you next chapter ❤️❤️

Skripsi?|| Markhyuck gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang