TEMD [36]

11.2K 673 4
                                    

Happy Reading!¡

"Aku kan sudah bilang, dia pasti merencanakan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku kan sudah bilang, dia pasti merencanakan sesuatu."

"Saya kan hanya ingin memastikan apa monster itu sejenis dengan yang ada di pegunungan utara."

"Mereka sejenis. Bukan hanya ada satu. Tapi ternyata ada banyak. Aku sudah menugaskan kakak ipar untuk mengurusnya." Lucas marah karena Viora tak mendengarkannya.

"Saya kan cuma ingin memastikan."

Viora mengerucutkan bibirnya.

"Kau kan cukup mengatakan itu padaku. Aku akan menyuruh orang lain untuk memastikan. Kenapa kau selalu mendatangi bahaya?"

"Di sana juga ada anak kecil."

"Aku tahu." Lucas tetap tidak luluh. Ia sangat khawatir saat Viora pulang dalam keadaan berantakan. Lalu Anthony melaporkan ada orang yang hampir membunuh Neviora.

Lucas bahkan memarahi Hera yang pulang lebih dulu tanpa Neviora. Wanita itu beralasan ia sakit perut sehingga harus kembali lebih dulu.

Tentu saja alasan yang dibuat Hera sangat mengada-ada. Dan Lucas geram akan hal itu. Ia hampir memukul Hera jika Hendrik tidak menghentikannya.

"Aku minta kau tidak perlu keluar istana dulu mulai sekarang." kata Lucas. Di dalam istana saja ada assasin yang berhasil menyakiti Viora, apalagi kalau di luar.

"Baiklah, tapi apakah harus di sini juga?" Lucas cukup heran karena Viora ternyata menurut semudah ini. Tapi itu lebih bagus daripada ia harus memaksa wanita ini terus-terusan.

"Memangnya ada yang salah?"

"Ini kamar Anda Baginda."

Viora dikurung di kamar Lucas sejak tadi. Ia bahkan menyuruh dokter memeriksa apakah ada yang kurang dari Viora di kamar itu. Syukurlah tidak ada masalah pada Viora dan itu membuat Lucas sedikit lega. Hanya sedikit, karena ia kemudian mengurung Viora lagi dan baru menemui Viora kembali saat ini.

"Lagipula Edwin masih berkeliaran di sini. Kau tidak mau kan diganggu olehnya? Atau kau suka diganggu oleh Edwin?" Lucas terlihat tidak senang mengingat Edwin yang sering menemui Viora.

Viora menggeleng cepat. Ia tidak suka karena Edwin adalah lelaki playboy dan pria itu juga memiliki niat jahat terhadap Kaisar. "Saya tidak suka kok." kata Viora membela diri.

"Baguslah. Karena mulai sekarang kau akan di sini." Itu adalah perintah. Lucas sangat tegas soal ini. Ia tidak ingin kecolongan lagi dan membuat nyawa Viora dalam bahaya.

"Saya kan juga harus bekerja."

"Bekerja boleh, tapi setelah itu kembali ke sini."

Viora hanya bisa mengalah. Tipikal Lucas kalau dibantah pasti tidak akan terima. Pria itu akan mengangkutnya ke kamar ini lagi nantinya.

The Empress Must Die [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang