The Empress Must Die [END] ✔️

TEMD [20]

Happy reading!

{🎶Lost Girl - Lindsey Stirling}

Setelah selesai bersiap, Viora meninggalkan istana untuk pergi menghadiri perjamuan teh yang diselenggarakan oleh duchess Mule. Viora ditemani oleh Jennifer dan beberapa pelayan. Acara minum teh ini diselenggarakan setiap enam bulan sekali untuk menjaga hubungan antar bangsawan dan sekaligus mengadakan bazar yang hasilnya akan disumbangkan kepada rakyat miskin. Karena skalanya besar, maka acara akan dipimpin oleh Permaisuri sendiri. Untuk bulan ini, Tuan rumahnya adalah Duchess Mule.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, Viora akhirnya sampai.

Biasanya acara akan dimulai dengan pesta dansa di malam harinya, lalu esok harinya barulah acara jamuan minum teh akan diadakan. Siang harinya, bazar yang menjual aneka barang hasil karya para wanita bangsawan akan mulai dipamerkan hingga menjelang malam.

Duchess Mule yang menyambut kedatangan Viora langsung menghampirinya dan memberi salam dengan anggun. Viora tersenyum, "selamat siang, Duchess."

"Selamat siang, Yang Mulia. Ini merupakan kehormatan bagi keluarga kami karena Anda berkenan hadir." ucap Duchess Mule.

Sebelum-sebelumnya, Viora memang jarang hadir. Hanya 1 kali saja ia hadir. Baik saat sudah menjadi Permaisuri maupun sebelum menjadi Permaisuri.

"Saya sangat menantikan acara ini, tidak menyangka jika saya masih mendapat kesempatan." Ini bukan omong kosong belaka, saat membaca novelnya, Viora merasa sangat menyayangkan sikap Neviora yang asli karena tidak mau membaur dengan bangsawan lain. Viora berpikir, sikap tertutup Neviora tidak mencerminkan seorang Permaisuri sesungguhnya. Dia jadi semakin tertutup oleh sosok Hera yang hanya seorang selir.

Viora akan menempati kamar tamu utama di kediaman Duke Mule itu malam ini. Esok, dia harus kembali lagi ke istana.

***

Acara pesta dansa yang dihadiri para bangsawan sebagai pembuka acara amal ini sudah dimulai sejak 1 jam yang lalu. Sebagai tamu kehormatan, Viora duduk di samping Duchess Mule. Ia duduk di tempat paling terhormat yang telah disediakan.

'Jika ini adalah kehidupanku yang dulu, tidak mungkin aku akan berada di sini.' batin Viora.

Saat ini, ia tengah melihat beberapa pasang bangsawan melakukan tarian dansa pertama. Viora enggan melakukannya. Pertama, dia tidak bisa berdansa. Lalu yang kedua, tidak ada yang akan mengajaknya. Ia dikenal sebagai Permaisuri yang angkuh dan mengabaikan pekerjaannya, lalu membuat selir Hera yang baik hati menjadi korbannya.

Ngomong-ngomong soal selir Hera, tentu saja wanita itu berada di sini. Ia datang terlambat tadi. Viora cukup terkejut, ia merutuki dirinya yang tak memikirkan soal kemungkinan Selir Hera akan hadir juga. Pastilah selir itu datang, pasalnya selama ini ia selalu datang dikarenakan Viora tak pernah datang.