Happy Reading!¡
Maaf banget salah publish! Ini udah diedit. 😭😭😭🤣🤣🤣 jd gak nyambung kan krn salah ketik. Sekali maaf ya. Silahkan baca lagi. Tapi gperlu sih. Krn bagian belakangnya yg salah taro udah dihapus. Dah gitu aja wkwkw.
*****Kekaisaran Randalez berduka.
Badai salju menerjang hingga aktivitas di luar ruangan dihentikan. Haruskah Lucas merasa senang saat ini? Di sebuah ruangan temaram yang hanya disinari lilin kecil, ia menatap sendu ke arah tubuh tak bernyawa yang berhiaskan bunga-bunga yang indah. Tetapi, seindah apapun bunga, pasti akan layu juga kan? Bunga yang tak bisa bertahan walau ia menggegamnya erat. Seperti tubuh yang kian lama akan hancur walau dirinya tidak menghendakinya.
Wajah cantik nan pucat yang ingin terus Lucas pertahankan. Wajah yang tidak ingin ia lupakan walau ia tengah tertidur. Ia harap, ini hanya mimpi. Ia harap, ini hanya bunga tidur sialan yang akan berganti dengan kenyataan.
"Aku harap, aku bisa terus menjagamu seperti ini. Tapi bukankah aku terdengar egois?" Lucas mengamati pendar lilin yang menari-nari seolah mengolok-olok dirinya saat ini. "Aku memang terlahir egois, Viora. Kau benar seluruhnya tentang diriku." Lucas menghapus air matanya yang lagi-lagi turun secara paksa.
"Aku harap badai tak pernah berlalu." Ia tertawa lirih. "Aku harap badai akan terus menahanmu di sini." Dunianya, telah hancur bagai tersapu badai salju yang dingin. Seolah ikut pergi bersama dengan pemilik hatinya.
"Viora, kau pasti akan membenciku jika aku terus menerus menjadi pria yang egois." Kegilaan yang hampir merenggut Lucas. Membuatnya kehilangan arah. Tapi kemudian wajah damai dan tenang dari Viora membuatnya sadar. Ada Arkes, Arez, Amelina dan Amarilys yang menunggu sosoknya. Anak-anak malang yang kehilangan pelukan ibunya.
Lucas harus bangkit, demi kekaisaran dan keluarga kecilnya. Karena ia tidak akan sanggup mendengar omelan Viora saat mereka bertemu kembali nanti.
***
Tepat seminggu ketika badai benar-benar berlalu. Upacara pemakaman Viora harus segera dilaksanakan meski Lucas sangat tidak ingin melakukannya. Ia merasa berat melepas jasad indah istrinya, dipeluk oleh dinginnya tanah. Jika bisa, Lucas ingin terus menjaga jasad itu meski harus menghabiskan seluruh kekuatan sihirnya. Namun ibunya berteriak marah dan membuatnya sadar akan kegilaan yang ia ucapkan. Ibu Suri tidak menyukai gagasan gila itu. Gagasan gila yang egois.
Upacara pemakaman dihadiri oleh para bangsawan. Tidak ada yang tidak menangis dalam acara itu. Sosok perempuan yang hebat dan kuat, selamanya akan terus mereka ingat. Di antara banyaknya orang, ada Lucas dan Arkes yang paling diam. Dua lelaki berbeda generasi yang sama-sama bersifat dingin. Namun jauh di dalam lubuk hatinya, Arkes sangat menyesal tidak pernah merengek pada ibunya. Tidak pernah menangis sembari memeluk ibunya. Siapa sangka jika perpisahan bisa terjadi secepat kita memejamkan mata?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress Must Die [END] ✔️
Historical FictionSaviora Cortez, anak haram yang tidak pernah merasakan ketenangan dalam hidupnya. Ayahnya tidak akan membiarkannya tenang sedikitpun bahkan di hari kematiannya. Pria kaya itu memilih menyiksa putrinya itu meski saat ini tubuhnya sudah membujur kaku...