TEMD [46]

9K 563 3
                                    

Happy Reading!¡

Selama 9 hari penuh Lucas menunggangi kudanya ke wilayah Marquisate Luis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama 9 hari penuh Lucas menunggangi kudanya ke wilayah Marquisate Luis. Ia hanya berhenti untuk mengisi perut dan istirahat sebentar. Ia tidak peduli meski hawa dingin mulai menusuk. Dan setelah ia memasuki pintu masuk kota, Lucas semakin memacu kudanya lebih cepat lagi. Ia tiba di mansion kediaman Marquess Luis dengan penampilan yang jauh dari kata baik. Luka di bahunya kembali terbuka dan membuat pakaiannya basah oleh darah. Bukan hanya itu, daripada seorang Kaisar ia lebih mirip dengan gelandangan. Wajah Ben masih belum berganti menjadi wajah Lucas sehingga pria itu terpaksa berhenti di depan gerbang kediaman Marquess. Para penjaga tak mengizinkan Lucas masuk.

Siapa juga yang akan mengizinkan gelandangan sepertinya masuk. Sangat mencurigakan sekali. Namun Lucas tidak menyadari betapa lusuh dan kumalnya ia sekarang, ia marah dan mengamuk di depan gerbang. Pria itu menghajar para penjaga dengan membabi buta hingga menimbulkan keributan. Sontak saja para penjaga yang lain langsung berdatangan untuk menangkap Lucas.

Sepertinya, Lucas juga masih tidak sadar kalau saat ini ia datang dengan wajah Ben. Lucas tak memiliki kesabaran untuk sekedar bicara dan meminta supaya mereka mengizinkannya masuk. Pria itu malah dengan mudahnya mengeluarkan pedang auranya untuk menghabisi para penjaga.

"Permaisuri, sebaiknya kita masuk ke dalam. Ada gelandangan yang mengamuk di depan gerbang." ujar seorang pelayan pada Viora yang tengah berada di gazebo taman kediaman Marquess Luis.

"Gelandangan? Memangnya tidak ada penjaga?" tanya Viora heran. Jika hanya gelandangan biasa, seharusnya tidak perlu cemas.

"Anu, gelandangan itu sangat kuat. Kata para penjaga, dia mengeluarkan aura." Pelayan itu juga tidak mengetahui maksud si penjaga. Ia tidak mengetahui apa itu aura dan kenapa mereka sampai kewalahan hanya dengan seorang gelandangan saja.

"Ah, begitu rupanya. Baiklah, kita segera masuk." Viora berdiri. Ia berjalan bersama dengan para pelayan kediaman Marquess karena Jennifer tengah melakukan tugas yang Viora perintahkan, mengirim surat balasan dari Luke yang sebelumnya tiba di mansion Bunga Lili milik Duke Merriegold.

Sekarang perasaan Viora sudah lebih tenang karena situasi mulai kondusif. Para pengungsi juga sudah bisa kembali ke rumah masing-masing. Ia juga harus segera kembali.

"VIORA!"

"BERHENTI DI TEMPATMU DASAR GELANDANGAN KOTOR! BERANINYA KAU MEMANGGIL NAMA YANG MULIA PERMAISURI!" teriak ketua pasukan kesatria kediaman Marquess.

Viora menghentikan langkahnya saat mendengar namanya dipanggil. Yang bisa memanggil namanya seperti itu hanyalah Kaisar yang statusnya lebih tinggi darinya. Tapi tunggu dulu, kenapa tadi dia juga mendengar kata gelandangan?

Tanpa menghiraukan para pelayan, Viora berlari ke depan mansion. Ia penasaran dengan apa yang terjadi di depan kediaman Marquess itu. Tanpa dia sangka, di depan mansion sudah ramai sekali. Banyak penjaga yang terkapar dan saat ini seorang pria dengan penampilan menyedihkan tengah berhadapan dengan kedua pasukan kesatria.

The Empress Must Die [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang