TEMD [7]

14.8K 1K 1
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak🩵💙

{🎶 Je T'aime - Joy }

Dua minggu berlalu, Viora sebenarnya merasa heran kenapa pria yang ada di hadapannya ini bisa datang ke kedai hampir setiap hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu berlalu, Viora sebenarnya merasa heran kenapa pria yang ada di hadapannya ini bisa datang ke kedai hampir setiap hari. Jika melihat penampilannya, dia sudah pasti bukan orang sembarangan. Bukan rakyat biasa yang tak memiliki kedudukan. Tapi dengan santainya ia datang ke kedai dan membantunya melayani para pelanggan.

"Tuan--"

"Eric."

"Ah iya, maksud saya Eric. Apakah Anda tidak memiliki kesibukan? Bagaimana jika Anda dimarahi oleh ayah Anda karena terus datang kemari?"

Eric adalah pemuda yang tampan, dia bilang, dia adalah putra salah satu bangsawan di ibu kota. Dia juga mengatakan kalau hobinya adalah memanggang kue, namun sang ayah tidak mengizinkannya karena ia harus jadi penerus.

"Padahal jelas-jelas Anda mengatakan kalau Ayah Anda melarang Anda untuk memanggang kue." Viora heran sekali jadinya.

"Ayah saya paling hanya akan mengomel. Tapi saya tidak akan dipukul, jadi Nona tenang saja." Eric sering berkelakar, jadi Viora merasa nyaman ketika berbicara dengannya.

"Kenapa Lady yang cantik itu tidak datang lagi?"

"Dia sangat ingin, tapi dia harus belajar."

Ah iya, Viora ingat. Lady itu kan berumur 7 tahun. Kalau dulu di dunianya, umur segitu adalah saatnya anak-anak mendapat pendidikan formal. Mungkin di sini juga begitu.

"Wah, kalau begitu Lady harus rajin belajar. Tolong bawalah beberapa kue untuk Lady ketika Anda pulang nanti." ucap Viora.

"Baiklah. Seina pasti akan menyukainya."

***

Sejak bertemu dengan Eric, kehidupan Viora juga jadi lebih berwarna. Ia tak hanya berbicara dengan Jenny, Anthony maupun Dex saja. Tetapi kini dia punya teman baru, yaitu Eric. Setidaknya, 4 kali dalam sepekan Eric selalu menyempatkan diri mengunjungi kedai. Sosoknya yang tampan tentu saja membuat para pelanggan bertanya-tanya bagaimana bisa Viora merekrut seseorang setampan Eric. Rambutnya yang berwarna coklat keruh membuat wajahnya terlihat teduh.

"Sebaiknya Anda pulang," kata Viora.

"Tapi saya masih ingin di sini. Kenapa Anda mengusir saya? Saya kan pelanggan."

Itu karena terkadang Viora sempat mendengar para gadis bangsawan menyebutnya genit dan sering tebar pesona pada para lelaki yang mengunjungi kedai ini.

Sosok Viora yang cantik dan unik membuat para lelaki tertarik. Bahkan para bangsawan juga terlihat terang-terangan mendekati Viora.

"Kedai sudah mau tutup." ucap Viora asal.

Ah, iya. Dia hampir lupa. Ia harus pergi ke kota untuk mencari bahan-bahan membuat lukisan. Karena ia lebih banyak diam daripada membantu Jenny, ia ingin menghabiskan waktunya untuk melukis.

The Empress Must Die [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang