Happy Reading!¡
***
Dua belas tahun kemudian.
"Lucas, kau masih ingat tidak saat aku menemukan novel di loteng?"
"Hm, kenapa memang?"
"Aku sudah membacanya. Aku membacanya saat aku berumur 19 tahun hingga sekarang." Gadis tersenyum cerah ke arah Lucas. Namun sedetik kemudian senyumnya pudar hingga membuat Lucas yang sebelumnya tak menatapnya, kini menoleh dan menatap gadis yang tengah duduk di sampingnya itu.
"Kenapa?" tanya Lucas lagi.
Gadis itu tetap menatap Lucas dan kemudian bicara, "kau tahu, kedua tokoh utamanya... memiliki nama yang cantik."
Lucas kembali memalingkan wajahnya ke arah depan. Mereka tengah duduk atas teras rumah pohon saat ini. Sehingga Lucas bisa menatap ke arah rerumputan dan bunga yang ada di bawah. Musim semi memang cantik.
"Hanya nama saja, apa yang cantik?" balas Lucas.
Gadis itu tersenyum lalu menatap kupu-kupu yang hendak hinggap di atas bunga.
"Sangat cantik karena namanya sama dengan nama kita berdua. Kaisar Lucas dan Permaisuri Neviora." ucap gadis itu lirih. Namun Lucas tetap mendengarnya. Ia menoleh lagi pada Viora yang duduk di sampingnya itu.
"Kisah mereka membuatku takut. Tapi entah kenapa aku merasa bahagia. Tidak pernah terbayangkan di benakku ada seseorang yang memiliki kehidupan seperti mereka di dunia nyata. Kemudian, aku merasa senang..." ungkap Viora.
"Sebentar takut, lalu sebentar lagi bahagia? Kau lagi-lagi menjadi aneh. Aku bingung sekali denganmu."
Viora mendesah gemas. Lucas memang semakin besar semakin dingin saja. Kenapa bisa semirip ini dengan Kaisar Lucas yang ada di dalam novel?
"Kau ini. Aku senang karena saat membacanya, aku turut merasa dicintai dengan hebatnya seperti Permaisuri Neviora yang dicintai Kaisar Lucas. Menurutku, itu sangat romantis dan rasanya tidak akan ada Kaisar Lucas di dunia nyata." kata Viora sedikit kesal.
Lucas berdecih.
"Memang tidak ada Kaisar di negara ini. Karena sekarang adanya seorang presiden. Kau tidak usah terlalu berkhayal. Karena di depanmu sekarang, adanya adalah Lucas. Dan dia bukan seorang Kaisar." Lucas juga jadi sedikit kesal dengan Viora yang membangga-banggakan Kaisar Lucas.
"Iya iya, lagipula aku hanya cerita kok. Kenapa kau sangat kaku dan tidak seru sih?" Viora berbalik hendak masuk ke dalam rumah pohon. Ia akan bermain ponsel saja karena malas dengan manusia es seperti Lucas.
Sejak kecil, mereka sudah berteman. Viora rasa dulu Lucas cukup hangat dan ramah. Kenapa sekarang pria itu seperti perlahan-lahan membeku di tengah musim semi? Viora mengendikkan bahunya. Ia akan bermain ponsel saja, lebih seru daripada bicara dengan Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress Must Die [END] ✔️
Historical FictionSaviora Cortez, anak haram yang tidak pernah merasakan ketenangan dalam hidupnya. Ayahnya tidak akan membiarkannya tenang sedikitpun bahkan di hari kematiannya. Pria kaya itu memilih menyiksa putrinya itu meski saat ini tubuhnya sudah membujur kaku...