Jangan lupa tinggalkan jejak🩵💙
{🎶Elven Sanctuary - Brandon Fiechter}
Viora membuka jendela kamar di rumah barunya. Untunglah Sir Anthony bisa menemukan rumah yang bagus dan nyaman dalam waktu cepat sehingga mereka tidak perlu berlama-lama di penginapan. Udara pagi di kota Bern, yang berada tepat di samping ibu kota Asiler memang masih sangat sejuk. Sejuk dan sesekali hangat. Ia tidak ingin tinggal di ibu kota Asiler karena hiruk pikuknya mungkin akan membuatnya tidak nyaman.
Kicauan burung di pagi hari menambah rasa semangat. Apalagi ia bisa melihat orang berlalu lalang di jalanan yang berada di depan rumahnya. Tak terlalu banyak kedai di jalan ini. Jadi tak akan banyak saingan. Pagi-pagi tadi, Jennifer sudah pergi ke pasar, dan Sir Anthony juga akan membantunya untuk menyiapkan lantai satu yang akan digunakan untuk kedai.
Di rumah ini ada 4 kamar tidur. Dua di bawah, dan dua di atas. Nantinya, Sir Anthony akan tidur di bawah, dan Viora serta Jenny akan tidur di atas. Viora sudah sibuk membersihkan lantai 2 sejak kemarin sore. Ia menyiapkan kamar tidur dirinya dan Jenny.
Setelah puas melihat pemandangan, Viora turun ke lantai 1. Sudah ada Anthony yang sedang membersihkan debu serta sarang laba-laba yang ada di setiap sudut rumah dan perabotan.
"Yang Mulia, Anda tidak perlu membantu." ucap Anthony.
"Apa yang aku katakan untuk tidak memanggilku begitu?"
Viora mengambil sapu dan mulai menyapu lantai. Ia tak mengindahkan larangan Anthony.
"Maaf, maksud saya Lady Viora." kata Anthony.
Viora mengangguk. Ia kembali fokus membersihkan lantai. Setelah ini lantai akan di pel. Banyak sekali yang harus mereka beli, seperti meja dan kursi, piring dan gelas, lalu peralatan untuk membuat kue serta minuman. Di kehidupan Viora dulu, ada mesin pencampur adonan atau mixer. Tapi karena suara mixer itu bising dan ia takut ketahuan, Viora hanya menggunakan spatula dan sejenisnya untuk mencampur adonan secara manual.
Meski ia dulu sering gagal, ia yakin sekarang kue buatannya akan berhasil. Karena ia memiliki Jennifer. Tak lama kemudian, Jennifer kembali. Ia membeli sayur-sayuran dan ikan untuk makan sehari-hari, tepung dan telur, lalu yang paling mahal adalah coklat.
"Lady, harga coklat ini lebih mahal dari kacang almond." kata Jennifer saat Viora menanyakan berapa harga kacang almond. Seingatnya, di kehidupannya dulu kacang almond sangat mahal.
"Saya juga membeli jahe. Karena kita akan membuat kue jahe." kata Jenny. Mata Viora nampak berbinar. Tentu saja ia sangat antusias.
"Ah, Jenny. Aku ingin membeli meja dan kursi. Gelas, piring, panci dan barang-barang lainnya." ucap Viora.
"Anda bisa mengajak saya, Lady." Seseorang yang sebelumnya berdiri di luar tiba-tiba masuk dan menyahut. Orang itu ternyata adalah pemuda yang sebelumnya membantu Jenny membawa belanjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress Must Die [END] ✔️
Ficção HistóricaSaviora Cortez, anak haram yang tidak pernah merasakan ketenangan dalam hidupnya. Ayahnya tidak akan membiarkannya tenang sedikitpun bahkan di hari kematiannya. Pria kaya itu memilih menyiksa putrinya itu meski saat ini tubuhnya sudah membujur kaku...