TEMD [12]

12.7K 1K 11
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak🩵💙

{🎶Dearest - Muriel Bostdorp}

Ben yang awalnya terkejut dan hanya melihat tubuh Viora tergeletak segera berlutut dan meraih tubuh Viora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ben yang awalnya terkejut dan hanya melihat tubuh Viora tergeletak segera berlutut dan meraih tubuh Viora. Ia lalu mengangkat Viora dan masuk ke dalam kamar gadis itu dengan cepat. Tubuh Viora yang seringan bulu ini membuat Ben salah fokus tadinya. Ia mengira Viora tidak suka makan hingga berat badannya mungkin tidak lebih dari 40 kilogram.

Setelah membaringkan Viora di atas ranjang, Ben menatap sosok Viora yang pucat pasi. Tubuh gadis itu juga dingin. Ben kebingungan harus melakukan apa. Alhasil ia hanya duduk di tepi ranjang sambil mencoba menyalurkan mana miliknya untuk Viora.

"Kenapa tidak ada perubahan?" Suhu tubuh Viora masih dingin. Ia mencoba mencari cara untuk menghangatkan tubuh Viora, hingga satu cara terpikirkan di otaknya.

Ben membuka pakaian atasnya, lalu naik ke atas ranjang.

"Aku bukannya sengaja melakukan ini, aku hanya tidak ingin kau mati sekarang." Ben memeluk tubuh Viora, ah iya.. ia melepas pakaian atas Viora hingga tersisa sebuah kamisol atau dalaman saja. "Perempuan memang aneh, untuk apa tidur dengan pakaian menyesakkan seperti ini." kata Ben.

Setelah dirasa Viora tidur dengan nyaman, pria itu kembali memeluk Viora sembari menyalurkan mananya. Sepanjang malam Ben terjaga, berusaha membuat tubuh Viora menghangat kembali. Ia juga tidak tahu sampai kapan Viora akan seperti ini.

Saat Ben tertidur, mata Viora perlahan terbuka. Ia merasakan hangat yang nyaman melingkupi tubuhnya dan membuatnya lebih baik. Padahal tadi ia merasa jantungnya seperti dihancurkan dengan perlahan hingga membuat napasnya tersendat-sendat. Ia juga merasa seluruh tenaganya seperti tersedot habis hingga membuatnya lemas.

Saat tangannya menyentuh sesuatu, Viora tersadar. Ah, iya. Bagaimana bisa keadaannya tiba-tiba membaik? Lalu kepalanya menoleh. Matanya membelalak lebar Saat mendapati sosok Ben tertidur di sampingnya. Sebelah lengannya memeluk dirinya dan yang lebih membuatnya tercengang adalah, Ben tidak mengenakan pakaian?

"Ben." Suara yang keluar dari tenggorokannya hanya seperti cicitan burung kecil. Viora kesal.

Viora menepuk lengan Ben.

"Ugh. Kau sudah bangun?" Ben mengusap wajahnya lalu duduk dengan tegak. "Kau tidak merasa sakit lagi?" Viora menggeleng.

"Kenapa kau di sini?" tanya Viora.

"Kau kan yang semalam menyuruhku menolongmu."

Viora terlihat berpikir. Apa iya? Dia sudah lupa. Dia juga tidak sadar apa saja yang ia lakukan semalam.

"Tapi dengan cara seperti ini?" tanya Viora.

Ben menghela napas. "Tubuhmu dingin seperti mayat. Jika tidak begini kau mungkin sudah mati." Viora mau tak mau harus mengerti. Tapi ia sangat malu.

The Empress Must Die [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang