33. Lucas 2nd Chapter

10.5K 778 10
                                    

Happy Reading!¡

Setelah pingsan di klinik dan membuat dokter serta perawat heboh, Lucas sadarkan diri dengan berbagai ingatan masa lampaunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pingsan di klinik dan membuat dokter serta perawat heboh, Lucas sadarkan diri dengan berbagai ingatan masa lampaunya. Ia mengingat semua hal tentang dirinya di masa lalu. Terlahir sebagai seorang Kaisar dan memimpin sebuah kekaisaran yang hebat.

Pikirnya, semua itu hanyalah mimpi aneh belaka yang bisa terjadi pada siapa saja. Namun, ternyata itu bukan hanya sekadar bunga tidur yang tidak penting. Setelah pingsan selama seharian, ia bagaikan menyelam dalam lautan tak berujung. Semua kejadian yang ia alami di kehidupan pertamanya tergambar dengan nyata dan membuat perasaannya terguncang.

Bagaimana tidak, ia ingat saat pedang yang biasa ia gunakan untuk membunuh musuhnya di medan perang, ia gunakan untuk menusuk istrinya sendiri. Istri yang selama ini ia sia-siakan. Istri yang ia abaikan karena rasa benci dan egois dalam dirinya. Lucas merasa dunianya hancur. Padahal itu hanya kehidupan masa lalu yang tidak pernah terjadi di masa kini.

Kemudian, ketika ia mengingat wajah Neviora, seketika ingatan tentang gadis yang ia bunuh kembali menyeruak. Wajah mereka... begitu mirip. Benar, wajah mereka sangat mirip hingga membuat Lucas terdiam untuk sesaat.

Ia kemudian mencari jasad gadis itu yang untung saja masih disemayamkan di ruang jenazah klinik karena Lucas belum siuman. Setelah bertanya pada perawat, ia segera masuk ke ruang jenazah itu dan berjalan ke arah satu-satunya jenazah yang berada di sana.

Bagaikan disambar petir, Lucas melihat wajah pucat gadis itu dengan tangan gematar.

Wajah yang sama dengan yang ia impikan. Wajah pucat istrinya yang meregang nyawa setelah terkena tusukan pedangnya. Dan ia menusuk istrinya untuk yang kedua kalinya di tempat yang sama.

"Neviora..." Lucas berucap lirih. Ia menangkup wajah dingin itu dengan kedua tangannya. "A-aku... a-aku menyakitimu lagi..." Neviora tak merespon tentu saja. Ia tetap diam. Ia tetap menutup matanya.

Lucas menangis meraung-raung di samping jasad 'istrinya'. Menangisi kebodohannya, tak bisa menepati janjinya untuk kesempatan kedua yang telah diberikan.

"Aku bodoh... ak-aku tidak pantas hidup..." Lucas hampir kehilangan kesadarannya lagi untuk yang kedua kali. Namun ia buru-buru menghapus air matanya saat melihat banyak lebam di dada dan lengan Neviora. Terlihat sangat kontras sekali. Dan seketika itu membuat Lucas murka. Ia mengepalkan tangannya.

"Sa-sayang, a-aku akan membawamu. Ta-tapi aku harus mengurus sesuatu dulu." Lucas kembali menutup wajah Neviora dan bergegas keluar dari ruang jenazah itu. Ia mencari dokter dan perawat yang kemarin menangani Neviora.

The Empress Must Die [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang