55. kissing

6.6K 589 157
                                    

Dekapan hangat yang selalu Haruto rindukan disetiap malamnya, biasanya dia yang meminta Jeongwoo untuk masuk kedalam kamarnya dan tidur bersama, namun tak seperti biasanya kini si Park sendiri yang masuk tanpa disuruh, tiba-tiba berbaring disampingnya dan membawa Haruto kedalam dekapan hangat si dominan.

Haruto hanya bisa tersenyum manis, kedua tangannya balas memeluk tubuh yang lebih tua.

"Dedek bayi hari ini gak rewel"

Haruto mulai membuka topik obrolan, deheman terdengar merdu ditelinganya.

"Hari ini aku gak mual sama sekali"

Cup!

"Jaga diri kalian baik-baik" lirih Jeongwoo yang masih terdengar oleh Haruto, si manis melepaskan pelukannya sedikit mendongkak untuk bersitatap dengan si dominan

"Maksudmu?"

Jeongwoo hanya tersenyum kecil, tangan kekarnya kini menyentuh perut rata dimana ada calon anak yang harus mereka jaga.

"Aku menyayangi kalian.." ujarnya sekali lagi terdengar membingungkan bagi Haruto.

"Kamu kenapa sih Jeo?"

Kini Haruto sepenuhnya melepaskan pelukan mereka berdua, pemuda manis itu duduk menatap penuh kebingungan pada kekasihnya.

"Aku harus pergi.." ujarnya sama sekali tak berani untuk menatap pada si manis.

Raut wajah keterkejutan tak bisa disembunyikan, mendengar kata pergi sontak Haruto langsung berkaca-kaca, apakah Jeongwoo akan meninggalkannya? Apakah Jaehyun sudah berhasil membujuk kekasihnya?

"Pergi?" Beo si manis dengan suara serak ketara sekali menahan tangis

Pertahanan Jeongwoo runtuh, ia lemah mendengar suara Haruto yang siap menumpahkan air mata, tangan kekarnya kini menggenggam tangan lembut seseorang yang sangat ia cintai.

"Hanya sebentar, setelah itu kita akan menikah, aku berjanji"

Haruto tidak mempercayai janji, Haruto tidak percaya pada rayuan manis.

Melihat Haruto yang tak menjawab sama sekali membuat Jeongwoo mengerti jika kekasihnya menaruh rasa kecewa.

Ditariknya lembut pinggang ramping milik si manis, Jeongwoo mencium kening yang lebih muda dengan penuh cinta.

Air matanya bahkan jatuh begitu saja, tangan Jeongwoo mengusap lembut perut yang masih rata itu, kembali menciumnya hingga membuat Haruto mengalihkan pandangan.

"Jangan nakal ya jagoan papa.."

Perut Haruto sudah sedikit menonjol, Jeongwoo tersenyum simpul membayangkan bagaimana ketika jagoan kecilnya lahir ke dunia.

Haruto tak bisa membendung tangisnya, pemuda manis itu langsung memeluk tubuh Jeongwoo erat, membenamkan wajahnya di dada bidang si dominan, menangis keras didalam dekapan hangat kekasihnya.

"Jangan nangis Ru, aku makin gak bisa ninggalin kamu.."

Hati Jeongwoo benar-benar tersayat mendengar suara tangisan kekasihnya, bahkan tangisan Haruto mungkin terdengar diseluruh penjuru ruangan kamar mereka, begitu menggema.

Lidah Haruto bahkan kelu, tak bisa berucap sedikitpun, nafasnya seakan tercekat di tenggorokan.

Haruto tak ingin buah hatinya harus tumbuh tanpa sosok ayah, kehilangan figur seorang ayah adalah hal yang menyedihkan.

Haruto tak ingin anaknya nanti mengalami nasib yang sama sepertinya.

"Jangan pergi Jeo, jangan pergi.."





Only Mine [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang