48. bentakan

5.8K 655 111
                                    

Ben tidak ingin ini semua kembali terjadi, ia tak ingin melibatkan Jihoon dalam urusan besar yang menyeret Rose lagi, ia tak ingin melakukan tindakan bejad yang kedua kalinya, cukup Haruto dulu yang menderita karena ulahnya, ia tak ingin orang yang ia cinta harus mengalami penderitaan buruk lagi.

Mashiho kembali menemukan ide gila atas perintah orangtua mereka yang kini tengah bersembunyi atas kejaran keluarga Park, mereka ingin kembali menghancurkan Rose namun jika kembali menculik Rose untuk kedua kalinya itu tak akan mudah jadi mereka memutuskan untuk melibatkan Jihoon karena mereka yakin jika Jihoon adalah kelemahan wanita itu.

BRAK!

"BUKA SIALAN! AKU MOHON JANGAN LIBATKAN JIHOON!"

Ben dikurung didalam kamarnya, pemuda itu tak memiliki celah untuk kabur karena setiap jendela yang ada di kamarnya dilapisi oleh teralis besi, sedangkan pintunya dikunci dari luar.

"KAU BOLEH MENYIKSA KU SAMPAI MATI TAPI AKU MOHON JANGAN LIBATKAN JIHOON!"

Ben memang tak pernah bisa membantah kakaknya, ia selalu berlapang dada ketika Mashiho mengamuk dan menjadikannya samsak, tak peduli seberapa banyak luka di tubuhnya namun kini Ben mencoba untuk melawan, ia tak akan membiarkan Jihoon terluka.

Sedangkan itu disatu sisi, Mashiho tertawa diluar kamar adiknya, apapun yang ia inginkan harus ia dapatkan tak peduli harus membuat oranglain terluka ataupun kehilangan nyawa.

"Siapa suruh dia merebut Junkyu dariku, bocah ingusan itu akan mati dan aku yang akan membunuhnya dengan tanganku sendiri, kau tau selain aku bisa mendapatkan Junkyu, aku juga pasti mendapatkan pujian dari orangtua kita karena telah berhasil kembali menghancurkan bibi Rose"

"Kak aku mohon sadarlah, ini semua bukan salah Jihoon seharusnya kau membiarkan orang yang kau cintai bahagia dengan pilihannya, lagian juga berhenti mengusik keluarga Park kau hanya dimanfaatkan oleh mereka untuk menghancurkan dua keluarga sekaligus, rasa dendam tidak akan membuatmu merasa puas, aku mohon berhenti, cukup Haruto yang terluka jangan lagi ada korban setelah ini.."

Mashiho menggeram kesal, pemuda itu memang tak bisa mengontrol emosi, mudah terhasut dan memiliki emosi yang meledak-ledak hanya karena masalah sepele.

"Jika kau mengatakan aku adalah anak pungut yang tak tau diri maka itu benar, tapi satu fakta yang harus kau tau, kita sama-sama tak terlahir dari rahim wanita sialan itu, kau juga sama sepertiku dan kita hanya dimanfaatkan selama ini oleh mereka!"

Ceklek!

Bugh!

"JAGA UCAPANMU SIALAN! MEREKA KEDUA ORANGTUA KANDUNGKU!"

Tubuh Ben kembali mendapatkan pukulan bertubi-tubi, Mashiho dengan emosinya yang meledak-ledak memang tak bisa dihentikan.

"AKU BUKAN ANAK PUNGUT! AKU TIDAK SAMA SEPERTI MU! MEREKA MENYAYANGIKU-"

SRET!

Tubuh yang lebih kecil kini ditahan, dengan gerakan lincah Ben segera memeluk tubuh Mashiho menangkan kakaknya.

"Aku mohon tenang, kendalikan dirimu"

Tubuh Mashiho perlahan melemas, amarah yang meluap-luap kini berganti menjadi isak tangis.

"Aku hanya tidak ingin mereka membunuh kita, aku tidak ingin mati.."








**********






"Mau sampai kapan kau terus mengusik keluarga ku Jung?"

"Sampai aku bisa menemukan putraku!"

Only Mine [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang