50. Kembali mengingat

4.8K 593 52
                                    

"Aku ingin pulang, aku tidak mau ada disini!"

Rasanya begitu cepat, ini terlalu tiba-tiba untuk Junghwan mengetahui fakta bahwa ia memiliki saudara kembar, selama 23 tahun hidup Junghwan mengira jika dirinya adalah anak tunggal.

Tidak, Junghwan sama sekali tak bahagia, pemuda itu malah dihantui oleh rasa takut, hidup 23 tahun dalam kemewahan dan selalu dimanjakan membuat Junghwan takut jika kasih sayang ayahnya terbagi, Junghwan takut jika Jaehyun tak lagi menyayanginya.

"Kita jemput saudaramu"

"Tidak! Aku tidak punya saudara, lagian juga aku anak tunggal!"

Jaehyun mengerti jika ada rasa kecemburuan dalam diri putra bungsunya, namun mau bagaimanapun Jaehyun harus menjemput putra sulungnya, ini sudah 23 tahun dan Jaehyun begitu merindukan buah hatinya yang lain.

Ternyata benar dunia begitu sempit dan takdir tidak akan pernah salah mau sejauh apapun jarak mau selama apapun waktu yang telah dilewati jika Tuhan sudah menuliskan mereka akan bertemu lagi maka tidak ada yang tidak mungkin.

Seorang anak laki-laki yang sedari dulu ia cari ternyata tak pernah jauh darinya, mereka seringkali bertatap muka dan berbincang walaupun hanya sedikit.

Helaan nafas terdengar berat, Jaehyun menoleh melihat kearah Junghwan yang masih memandang keluar jendela, kini mobil mereka sudah terparkir dihalaman rumah mewah nan megah.

"Junghwan ayah mohon, dia saudaramu, dia saudara kembarmu!"

Tapi Junghwan yang memang pada dasarnya keras kepala tentu saja tak mau, pemuda itu sama sekali tak mau melihat kearahnya.

"Ayah hanya akan bertemu sebentar, ayah mohon kamu jangan seperti ini"

Tak mau menunggu persetujuan dari putranya, Jaehyun memilih untuk keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju pintu utama, serempak semuanya membungkuk hormat.

Saat membuka pintu utama sambutan yang ia terima.

"Apakah anda sudah memiliki janji dengan bos besar?"

"Tidak, tapi aku ada keperluan yang sangat penting"

Jaehyun menunjuk beberapa berkas, ia langsung diperbolehkan untuk masuk, melewati ruang tamu suara teriakan terdengar nyaring dari arah dapur.

"Tuan Jaehyun lama tidak bertemu"

Jaehyun tersenyum simpul, matanya melirik pada satu pemuda yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Bisakah kita berbicara Junkyu dan kau Jaehyuk, ikut dengan kami, ada yang ingin aku bicarakan pada kalian berdua"










*********



"Bisakah kita berbicara Junkyu dan kau Jaehyuk, ikut dengan kami, ada yang ingin aku bicarakan pada kalian berdua"

Suasana dapur seketika menjadi hening, tubuh Jihoon menegang melihat wajah pria yang tampak tak asing dimatanya.

Netra Jihoon bergetar menahan tangis, kakinya melemas, kilatan memori terlintas dikepalanya, jika saja Haechan tak dengan sigap menahan tubuh yang lebih kecil darinya mungkin tubuh Jihoon akan ambruk.

"Kau baik-baik saja?"

Haruto bertanya dengan begitu khawatir, wajah Jihoon mendadak pucat pasi padahal kurang dari 5 menit yang lalu mereka masih bercerita dan tertawa setelah puas menjahili Junkyu.

"Apa kau sudah menemukannya?"

"Jihoon masuk kedalam kamarmu!" Perintah Rose tegas dengan suara beratnya, wanita itu terlihat menahan amarah berusaha menghalangi sosok pria dewasa yang kini berjalan kearah mereka.

Only Mine [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang