46. ngidam?

6.9K 720 180
                                    

Jihoon merasa sensitif akhir-akhir ini, ia mudah menangis dan terus merasa mual, mencium makanan atau bahkan nasi saja sudah membuatnya mual seharian.

Entahlah mungkin maag nya kambuh akhir-akhir ini.

"Ji mau bertemu om galak"

Celetukan dari Jihoon membuat Rose hampir tersedak sarapannya sendiri, wanita itu menyimpan potongan roti diatas piring kemudian menempelkan punggung tangan di kening putranya.

"Ish Bunda, Ji tidak sakit!"

"Kenapa kamu tiba-tiba ingin bertemu Junkyu?!"

Rose syok, biasanya Jihoon ingin berkunjung ke mansion Kim untuk bertemu dengan Haruto bukan bertemu dengan Junkyu.

"Tidak tau, tapi Ji ingin bertemu om galak.."

Jihoon menunduk ketakutan, tatapan Rose selalu terlihat marah ketika Jihoon membahas Junkyu, tapi sungguh Jihoon juga tak mengerti kenapa dia tiba-tiba ingin bertemu Junkyu, rasanya Jihoon ingin mencium harum tubuh si Kim untuk meredakan mualnya.

Rose sebenarnya ada merasa curiga dengan Jihoon yang akhir-akhir ini sering kepergok mual-mual tak jarang juga Jihoon menginginkan hal-hal aneh, bahkan setelah 1 minggu pulangnya dari mansion Kim putranya bahkan sama sekali tak mau keluar kamar, Rose awalnya berpikir mungkin Jihoon khawatir pada Haruto, jadi ia memutuskan untuk menghubungi Jeongwoo tapi setelah menanyakan kabar dan berbincang sedikit Jihoon masih saja murung.

"Ji ingin bertemu om galak?" Tanya Rose hati-hati tak ingin membuat putranya menangis, ia memang membenci Junkyu namun tak tega melihat putranya yang harus menangis.

Air mata Jihoon adalah kelemahan untuknya.

Jihoon mengangguk tanpa ragu, mata pemuda itu berbinar mendengar nama Junkyu.

"Baiklah tapi dengan satu syarat, harus ditemani Haechan, mengerti?"

Tak ingin membantah lagi, Jihoon mengangguk membiarkan Haechan ikut dengannya.

Yang terpenting ia bisa bertemu dengan Junkyu.













***************






"OM GALAK!

Pagi-pagi buta sekali Jihoon sudah berteriak seperti didalam hutan, Haechan yang berada dibelakang pemuda itu hanya menutup kedua telinganya dengan tangan, sungguh suara Jihoon benar-benar memekakkan telinga.

Yang dipanggil seketika menoleh dengan wajah bantal, Junkyu bahkan masih memakai piyama dan berdiri di anak tangga menguap lebar, lingkaran hitam dibawah matanya menandakan jika pemuda itu kurang tidur.

"JOROK BANGET ANJING, BURUAN MANDI!"

"Berisik bocah, kau seperti Tarzan!"

Jihoon bertolak pinggang, pemuda itu menatap Junkyu tajam, hidungnya mengendus bau badan dari si Kim, lantas Jihoon berlari tunggang langgang kearah kamar mandi dapur.

Huek!

Huek!

Huek!

Haechan dan Junkyu berlari menghampiri Jihoon yang sedang memuntahkan isi perutnya, pemuda itu membantu Jihoon dan memapah tubuh lemas nya.

"Astaga tuan muda sudah seperti orang hamil saja!"

Celetukan Haechan membuat Junkyu menoleh pada Jihoon, wajah Jihoon tampak terlihat pucat, matanya sayu dan begitu lemas.

Only Mine [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang