INSIDEN KECIL
Usai kelas selesai Adora cepat-cepat keluar dan segera menyusul dosennya yang sudah menunggu di ruangannya. Di perjalanan Adora banyak-banyak mengupati dirinya karena lalai mengerjakan tugas dari dosen tersebut. "Duh, Adora lo bego banget sih bisa sampai lupa gini! Mana tuh dosen galaknya minta ampun lagi."
Adora sudah sangat lelah bila pulang dari part time harus dilanjutkan dengan mengerjakan tugas. Adora tidak menyangka bila lelahnya akan sangat luar biasa. Dia benar-benar keteteran dan sulit mengimbangi waktunya. Tapi anehnya jika Anshana dan Dalena yang mengajaknya bermain sepulang bekerja dia selalu saja bisa dan tidak ada kata lelah. Suatu sikap buruk yang Adora miliki dan itu sulit untuk dia ubah.
Setelah Adora keluar dari ruang dosen yang tadi memanggilnya wajah Adora bertambah masam dan kesal. Masalahnya semakin bertambah dan tidak akan selesai. Tugas Adora ditambah dua kali lipat karena kelalaiannya. Tugas ini merupakan tugas penting dan akan menjadi penambah nilai saat ujian akhir nanti. "Kenapa sih kuliah pun harus ada tugas?!" umpatnya pelan.
"Adora!" panggil Anshana berlari mendekati sahabatnya yang sedang duduk termenung di bangku taman kecil yang ada di depan kelas.
"Apaan?" jawab Adora tak bersemangat sama sekali.
"Temenin gue yuk! Gue ada jadwal ke Roster Cafe hari ini."
Adora kaget mendengernya. Dia belum pernah mendengar nama cafe tersebut. "Roster Cafe? Kok gue baru denger?"
"Udah deh ayoo temenin gue. Nanti gue kasih taunya di sana aja," tuntut Anshana tak sabar.
Adora mengangguk semangat. Dia mengincar minum-minuman atau makanan manis hari ini untuk membangkitkan moodnya saat bekerja nanti. Keduanya lantas menuju tempat tujuan menggunakan taksi online yang sudah Anshana pesan. Sesampainya di Roster Cafe Adora tercengang melihatnya. Hal yang sama pun juga Anshana alami.
"Cafenya cantik banget, Na!" puji Adora karena ketika pintu utama dibuka sebuah boneka beruang berukuran besar yang terletak di dalam sangkar besar menyambut mereka. Seisi cafe hampir berwarna peach dan ditambahi dengan logam berwarna gold menjadikan cafe tampak mewah dan cute di saat bersamaan.
"Pas banget sama outfit lo. Cardigan yang lo pakai juga warna peach motif bunga-bunga lucu," puji Adora benar-benar takjub menyadari outfit Anshana hari ini.
Perjalanan mereka menyusuri lantai satu benar-benar dimanjakan dengan interior dari cafe ini. Setiap meja yang tersusun di sekat menggunakan sangkar logam berwarna gold dan di hadapan mereka ada meja barista serta etalase untuk menyimpan dessert yang enak dengan berbagai bentuk yang lucu. Lalu mereka menaiki lantai dua terdapat sebuah jendela kaca berukuran besar membuat pencahayaan masuk secara alami menerangi cafe. Kesan yang ditampilkan di lantai dua berbeda dengan lantai satu. Masih bertema sama yaitu peach namun interiornya terlihat lebih simpel, minimalis dan aesthetic.
Adora menyarankan Anshana untuk lebih dulu mengambil foto di lantai dua baru kembali ke lantai satu. foto dan video yang Adora ambil selalu beragam bahkan tanpa Anshana yang memintanya. Adora yakin setelah ini cafe tersebut akan ramai.
"Cafe ini baru tau, Ra. Beberapa hari lalu mereka hubungi gue dan langsung gue iyain deh!" celetuk Anshana memberi tahu sembari duduk di salah satu tempat yang kosong dan lindungi oleh sangkar besar. Hal tersebut memberikan kesan private bagi setiap pengunjung yang datang.
"Permisi, Mba Anshana, ini pesanannya ya. Semoga nyaman di Roster Cafe." Seorang pelayan datang membawakan pesanan Anshana dan Adora.
"Makasih ya, Kak." Lalu Anshana beralih pada Adora yang masih memegang ponselnya. "Ra, foto deh makanannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SULUNG
Teen Fiction‼️WAJIB FOLLOW UNTUK MEMBACA KELANJUTAN CERITANYA ‼️ Adora dan kedua sahabatnya dulu pernah berjanji sewaktu SMA untuk tidak menjadi asing. Segalanya dulu mereka selalu bagi termasuk suka duka menjadi anak pertama di keluarga masing-masing. Tapi sem...