44. RENCANA SAKYA

6 1 0
                                    

Anshana celingak celinguk sembari membawa paper bag yang bertuliskan nama Kanneth Fashion di bagian depannya. Matanya sibuk menelisik sosok laki-laki yang kemarin sempat di jodoh jodohkan di media sosial olehnya. Beberapa mahasiswi datang menghampiri Anshana yang hanya berdiri di depan pintu.

"Anshana? Cari Kheeva ya?"

Anshana tersenyum sembari mengangguk semangat. "Orangnya ada?"

Mahasiswi tadi langsung menunjuk Kheeva yang sedang berceloteh dan tertawa bersama Farel dan Adam di sudut kelas.

"Makasih, ya!"

"Serius gue, Va, gue aja sampai kaget ngeliatnya. Adam lagi, gak kedip!" Farel berucap semangat sembari melirik Adam.

"Jangan macam-macam kalian!" peringat Kheeva dengan tatapan tajam dan dingin.

"Sut, sutt.. Anshana tuh!" Adam memukul pundak Kheeva.

"Widihhhh!! Kheeva disamperin ceweknya." Farel menggoda sembari berdiri dan memberikan Anshana tempat duduk. "Lancar banget gue perhatiin, Va?"

Adam tertawa mendengar ucapan Farel sembari menepuk bahu laki-laki itu untuk mengajaknya pergi. "Cabut, Rel, gak boleh gangguin orang yang lagi kasmaran."

"Anshana, kita duluan ya. Lo lanjut aja sama Kheeva. Aman, kita jagain depan pintu." Farel mengacungkan jempolnya pada Anshana. Gadis itu terkekeh pelan dan mengangguk.

"Woi, keluar lo pada! Kheeva mau nembak Anshana!!" teriak Adam.

"Widihhhh, serius, Va? Manjur juga netizen jadi makcomblang. Hahaha!"

Anshana tersenyum sembari memperhatikan mahasiswa lain yang asik menggoda dirinya dan Kheeva. Tawanya sesekali terlepas dan itu membuat Kheeva semakin menatapnya tajam.
Kini suasana kelas bener-bener sepi hanya ada Anshana dan Kheeva berdua. Anshana menyodorkan paper bag yang dibawanya.

"Untuk lo, Kak. Gue perhatikan lo cocok pakai outfit yang dipakai waktu pemotretan kemarin."

Kheeva tidak langsung menerimanya. Bahkan menyentuhnya saja tidak. Dia menatap Anshana dengan tajam serta dingin. Langkahnya semakin mendekat hingga membuat Anshana melangkah mundur dan akhirnya terjatuh ke kursi yang tadi Farel duduki. Kheeva mengurung Anshana menggunakan kedua tangannya yang ditumpukan pada sisi meja dan kursi.

"Gak usah sok dekat sama gue. Puas lo udah nyakitin Adora?" desis Kheeva membuat Anshana langsung tertawa pelan.

Anshana menatap mata Kheeva dengan kepala yang sedikit dia miring kan. "Gak ada yang nyakitin Adora. Lo terlalu berlebihan, Kak. Oh, iya, gue juga mau ngucapin makasih sama lo, berkat lo gue bisa naik satu anak tangga ke level yang lebih tinggi."

Kheeva memukul meja di samping Anshana. Dia muak dengan gadis di hadapannya ini. Kheeva menjauhkan diri dari Anshana dengan kedua tangan sudah berada di pinggangnya menahan kesal. Tatapan matanya tak lepas dari Anshana dengan penuh amarah.

"Adora selalu bantuin lo tapi kayak gini balasan lo sama dia?" tanya Kheeva tajam.

Anshana mengendikkan bahunya. Dia meletak paper bag tadi di atas meja. "Itu kan gunanya sahabat?" Anshana menepuk bahu Kheeva secara lembut sembari berkata, "Lo pakai. Lo ganteng pakai outfit itu." Selanjutnya Anshana pergi meninggalkan Kheeva yang sedang berada di puncak kemarahan laki-laki itu.

Kheeva menjatuhkan paper bag itu ke bawah lantai hingga isinya berserak. Kheeva tidak peduli, dia menarik tasnya dan ingin menemui Adora untuk segera dia bawa pergi ke apartemennya. Kheeva menarik handel pintu dengan kasar hingga membuat Farel dan Adam heboh.

"Ditolak, Dam. Dia mah gak bisa bedain yang mana yang cantik dan yang bukan standarnya!" ceplos Farel heboh.

"Minimal Anshana kalau gak bisa balik sama mantan!" teriak Farel hingga membuat Kheeva menghentikan langkahnya dan berbalik.

SULUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang