8. LAMARAN KERJA

23 3 0
                                        

LAMARAN KERJA

Hari ini Adora merasa beruntung karena kelasnya lebih cepat selesai tidak seperti biasanya. hal itu buru-buru Adora manfaatkan untuk pergi menuju kelas Anshana berharap kelas sahabatnya itu juga sudah selesai. Namun alih-alih permintaan kecilnya terwujud justru malah hal sebaliknya yang Adora dapat kan. Seperti biasa Adora selalu menunggunya di depan kelas atau duduk-duduk di bangku kosong yang tersedia di halaman kelas Anshana. Mungkin seluruh mahasiswa fakultas Pendidikan Ekonomi sudah mengenal dan tak asing pada gadis berambut pendek berwarna blonde yang memiliki poni bergelombang seperti Dora menutupi seluruh keningnya.

Adora diam-diam merasa gelisah dan lebih banyak merapalkan doa dalam hatinya semoga permintaannya kali ini dapat terwujud. Adora hampir lupa untuk mengeluarkan amplop coklat berisi berkas penting yang bisa membantunya mengeluarkan adiknya dari jerat masalah yang menimpa. Adora mengecek sekali lagi perihal kelengkapan berkas memastikan tak ada yang tertinggal satu pun. Usai mengecek Adora melihat ke arah kelas Anshana ternyata sudah ada sebagian yang keluar.

"Na!" Adora memanggil agar sahabatnya itu tahu akan kehadirannya dan tidak menyusuli ke kelas Adora yang sudah kosong.

"Eh udah di situ aja lo, Ra?" Anshana mendekat sembari memegang ponselnya.

"Ayok, Na, cepetan balik. Gue ada urusan penting nih!"

"Tumben? Mau ke mana lo?"

"Ke resto yang deket kampus itu, yang jual ayam crispy. Lo tau kan?"

Anshana memfokuskan pandangannya pada Adora tidak lagi pada layar ponsel yang tadinya dia akan memposting beberapa fotonya di Instagram. "Mau makan kita? Yuk lah, laper gue. Katanya di sana enak lho, Ra. Kita udah pernah cobain belum ya?"

"Udah. Gue sih waktu itu bareng Dalena pas lagi nemenin dia jadi satpam adeknya."

Anshana lantas mendelik ke arah Adora sembari menarik bahu sahabatnya. "Kok gak ngajakin gue? Pergi berdua gak ngajak-ngajak!" rajuk Anshana.

"Udah lama lho, Na. Elo waktu itu ada urusan. Tau ah gue lupa. Udah yuk cepet!" Adora benar-benar ingin bergegas dan sampai di sana lalu melaksanakan niatnya baru setelahnya dia lega dan dapat makan dengan tenang.

"Sabar kali, Ra. Emang lo selapar itu ya?" Anshana masih belum menyadari apa yang dibawa oleh Adora. Karena dia masih fokus menuliskan caption untuk postingannya.

"Gue gak lapar. Tapi ada hal penting lain."

Anshana cepat-cepat menyimpan ponselnya usai menyelesaikan kegiatannya. Pandangannya tertuju pada amplop coklat yang sedang Adora peluk. "Apaan tuh? Mau lamar kerja lo bawa-bawa amplop coklat begitu?"

"Baru nyadar lo?" sindir Adora menatap Anshana sekilas. "Mau part time gue kalau keterima."

Anshana terkejut mendengarnya. "What?? Serius lo, Ra? Terus gak bisa bantuin gue dong?"

"Ini kan part time Anshana. Bukan full time. Lo gimana sih?"

"Itu artinya lo tetap bisa bantuin gue ngonten kan, Ra?" tanya Anshana memastikan.

"Bisa, Na. Aman. Tenang aja lo."

Anshana mengangguk dan terus berjalan bersama Adora menuju resto yang menjual ayam crispy. Di perjalanan Adora tak henti-hentinya berdoa agar dia bisa diterima untuk bekerja.

"Ra, lo kenapa gak kerja di Rumah Makan Keluarga Dalena aja? Kan lebih gampang gak perlu susah-susah gini." Anshana memberi saran.

"Gak berani gue. Nyokapnya galak. Lo aja sana kalau mau. Gue ogah," tolak Adora mentah-mentah. Anshana mengangguk menyetujui pernyataan Adora.

SULUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang