6. AKSI PROTES AEL

18 4 0
                                    

AKSI PROTES AEL

"KAKKKK!!!"

Brak!!

Ael membuka pintu kamar Adora lalu mendorong pintu kamar itu hingga membentur dinding dengan keras. Wajahnya menahan kesal ketika melihat kakaknya dengan santai malah berbaring sembari melihat drama yang ada di laptopnya tak lupa beberapa toples berisi cemilan di depan wajahnya.

"PINTU GUE RUSAK, EL!!" Adora balas berteriak sembari menatap tajam adiknya.

"Paket lo banyak banget sih, Kak! Capek gue bolak balik dari tadi!" Sembari itu Ael melempar dua buah paket di tangannya dan itu mengenai kepala dan wajah Adora.

"Sakit! Gilak lo!" umpat Adora. Lalu dia memperhatikan dua buah paket yang menutupi layar laptopnya. "Dua lo bilang banyak!" Adora menggerutu.

Ael terkejut mendengar penuturan Adora. Kakinya melangkah memasuki kamar kakaknya sembari menarik lengan Adora secara paksa menuju ruang tamu melihat tumpukan paket lainnya yang dari beberapa hari dia temukan di depan pintu masuk dan selalu dirinya yang memasukkannya ke dalam rumah.

"Mata lo dua!" umpat Ael sembari menunjuk tumpukan di atas meja dan sofa.

"Mata gue kan emang dua," jawab Adora cepat. Lalu dia melepaskan tangannya dari cekalan Ael. Mendekat pada paket yang tertumpuk. Melihat satu persatu nama penerima yang tertera di sana. "Ini sih bukan punya gue, El. Ini punya Anshana." Adora memberi tahu.

"Kenapa harus di rumah kita sih, Kak?!" tanya Ael marah.

"Kepo lo. Udah deh lo tontonin aja story tuh anak untuk nambah viewersnya."

"Gila lo!" Lagi-lagi Ael mengumpati kakaknya yang menyebalkan itu. Tak lama Ael meninggalkan Adora sendiri dan dia masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian karena harus pergi bermain dengan teman-temannya.

Adora ingin menghubungi Anshana untuk memberi tahu bila paketnya sudah menumpuk. Adora takut bila Anshana lupa. Namun niat tersebut Adora tunda ketika melihat adiknya sudah keluar dengan setelan hoodie hitam dan masker berwarna hitam. Tak lupa celana panjang berwarna putih.

"Heran, cowok cepet banget sih siap-siapnya," celetuk Adora memandangi adiknya.

"Ya iya lah. Emang kayak kaum kalian. Dua jam siap-siap tapi malah gak siap-siap."

Adora mengernyit kesal. "Gue gak selama itu kali!"

"Eh, El, jangan lupa gue titip es krim nanti lo balik!"

Ael hanya bergumam sembari memakai sepatunya dan keluar rumah. Sementara Adora melanjutkan gumalannya karena Anshana mendadak tak bisa dihubungi. "Ansahana ke mana sih? Hp nya pakai mati segala lagi."

"Cie ada yang nyariin gue!"

Adora hampir saja berteriak terkejut melihat kehadiran Anshana di rumahnya. "Anshana kaget anjir!!"

Anshana terkikik sembari melepas sepatu dan mendekati Adora yang duduk bersandar pada sofa. Anshana menyodorkan sebungkus makanan dan minuman untuk Adora. "Untuk lo, Ra."

"AAAAA!!! THANKS BESTIE!" teriak Adora kelewat senang tiba-tiba menerima sebuah makanan.

"Mau ke mana Ael, Ra?"

"Main sama temennya. Biasa keluar malam minggu."

Anshana mengangguk. "Adek lo oke juga ya, Ra," puji Anshana tiba-tiba dan itu membuat Adora tersenyum dan salah tingkah.

"Ya iya dong! Kakaknya juga oke gini masa adeknya enggak?"

"Yeee ke PD-an lo!" Anshana menyesal memujinya. Lalu matanya beralih pada tumpukan paket di dekat Adora. "Baru gue tinggal beberapa hari udah numpuk aja nih paket." Anshana tertawa pelan melihatnya.

SULUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang