Apartemen Kheeva terasa sangat hening tidak seperti biasanya. Padahal dia sedang tidak sendiri, ada Adora yang menemaninya sejak pulang kuliah tadi. Kini sudah menunjukkan pukul empat sore. Adora masih setia bermain ponselnya sembari duduk di karpet dengan memeluk kedua kakinya. Kheeva memperhatikan sekotak susu di atas meja yang tadi dia berikan pada Adora. Kheeva mengguncang isi dalamnya, terasa berat dan nampaknya belum diminum oleh gadisnya. Kheeva langsung saja meminumnya karena kerongkongannya kering belum minum sejak tadi.
Selanjutnya Kheeva meletakkan ponselnya dan beralih fokus pada Adora. Kheeva memeluk Adora dari belakang sembari mengecup pipi gadis itu. "Sayang, ngapain?" tanya Kheeva sembari menumpukan dagunya di pundak Adora dan ikut memperhatikan isi ponsel Adora.
"Aku bingung," aku Adora masih terus menggulir layar ponselnya.
"Bingung kenapa?" tanya Kheeva memperhatikan Adora dari samping.
"Beberapa hari lagi anniversary persahabatan aku, Anshana dan Dalena. Aku mau booking event space gitu, cuma bingung mau dimana. Kamu ada rekomendasi yang bagus, gak?"
"Mau di hotel atau di kafe, sayang?" tanya Kheeva sembari mengambil ponsel Adora.
"Menurut kamu gimana, Kak?"
"Kalau aku bagus di kafe aja, nanti kita cari kafe khusus yang emang sediakan event space. Karena cuma bertiga kan kalian?"
Adora mengangguk dengan tatapan polos. Dia ikut saja apa yang Kheeva katakan. Selanjutnya tatapannya beralih pada ponselnya. Kheeva mengklik salah satu kafe dengan rating cukup tinggi yang menyediakan event space yang dia maksud.
"Kamu mau yang ini?" Kheeva menunjukkan foto kafe dengan gaya minimalis berwarna abu-abu pada bagian luarnya bersama beberapa kaca jendela yang memberikan kesan mewah. Tangan Kheeva beralih pada foto selanjutnya yang menunjukkan bagian cafe area bergaya industrial dengan beberapa meja dan kursi berwarna coklat memberikan kesan keindahan. Dari jendela luar dapat dilihat beberapa tanaman tumbuh hijau memberikan kesan hangat.
"Tempatnya cozy, sayang. Cocok kayaknya untuk circle kamu. Anshana selebgram, kamu orangnya asik, Dalena juga gitu. Kenapa gak yang ini aja?"
Selama Kheeva menjelaskan Adora berusaha mengingat-ingat sesuatu di kepalanya. Dia tampak tidak asing dengan kafe yang Kheeva rekomendasikan untuknya.
"Kayaknya aku pernah ke kafe ini deh, Kak, sama Anshana," aku Adora pelan.
Kheeva lantas membuang nafas berat. "Terus alasan kamu bingung apa, Ra, kalau udah sering main ke sana sini sama Anshana?"
Adora menunjukkan deretan giginya. Dia terkikik pelan mendengar keluhan Kheeva. "Ya kan aku bingung, Kak, mau kafe yang mana karena terlalu banyak pilihan yang bagus. Tapi karena kamu udah kasih rekomendasi untuk aku, aku bakal pilih yang ini aja." Adora mengecup bibir Kheeva sebagai ungkapan terima kasih. Tangannya terulur untuk meraih susu coklat miliknya.
Senyum Adora luntur saat itu juga ketika merasakan bahwa kotak susunya sangat ringan seperti tidak ada isinya. Adora mengguncang berkali-kali untuk memastikan namun tetap sama. Pandangannya menatap tajam pada Kheeva yang masih memainkan ponselnya.
"Kak?"
"Apa sayang?" Kheeva menanggapi sembari mematikan ponsel Adora.
"Susu aku yang di meja kamu yang minum?"
Kheeva mengangguk. "Habisnya gak kamu minum. Aku tadi haus makanya aku minum."
Adora sontak kesal dan melempar sampah susu kotak itu ke arah Kheeva. "Kamu ih nyebelin banget sih! Aku belum minum lho, Kak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SULUNG
Teen Fiction‼️WAJIB FOLLOW UNTUK MEMBACA KELANJUTAN CERITANYA ‼️ Adora dan kedua sahabatnya dulu pernah berjanji sewaktu SMA untuk tidak menjadi asing. Segalanya dulu mereka selalu bagi termasuk suka duka menjadi anak pertama di keluarga masing-masing. Tapi sem...