43. UNIVERSE

7 1 0
                                    

Kheeva tidak jadi membawa Adora ke apartemennya karena gadis itu memaksa untuk dibawa pulang ke rumahnya. Adora merasa tidak leluasa jika dia ingin meluapkan emosinya jika bukan di rumahnya sendiri. Kini keduanya sudah duduk di sebuah sofa di ruang tamu. Rumah Adora sepi seperti biasanya. Ael masih berada di sekolah karena sekarang masih cukup pagi.

Raut wajah Adora sudah tidak ada senyum-senyumnya sedari tadi. Kheeva kelimpungan sejak di perjalanan berusaha membujuk Adora namun gadisnya itu tetap saja diam. Kini Kheeva sudah berlutut seperti biasanya agar bisa menatap wajah Adora. Kedua tangannya sudah menggenggam tangan Adora dengan erat. Ada banyak hal yang ingin Adora ketahui dari Kheeva namun gadis itu bingung mulai dari mana dia bertanya. Adora ingin Kheeva menjelaskan kepadanya tanpa diminta, namun hingga kini Kheeva masih diam sembari menatapnya.

"Ra, kamu mau aku jelasin dari bagian mananya, hm?" tanya Kheeva mencoba menatap manik mata Adora karena gadis itu berpaling muka darinya.

Adora tetap diam. Dia tidak ingin mengeluarkan sepatah kata pun.

"Liat aku, sayang. Aku mau jelasin semuanya sama kamu," pinta Kheeva.

Adora tidak benar-benar menatap mata Kheeva. Dia tidak ingin luluh kali ini.

"Soal omongan Farel tadi, kayak yang udah aku bilang di kampus, aku gak ada hubungan lagi sama mantan aku. Udah lebih dari setahun bahkan bertahun-tahun aku gak ada hubungin dia lagi, Ra," jelas Kheeva.

"Maksud mantan kamu udah balik ke sini itu apa, Kak? Kenapa Farel bisa tau? Alasan dia ngasih tau kamu apa? Atau memang kamu udah rencana mau balikan sama dia? Kamu jangan bohongi aku, Kak!"

"Kamu tau kan kalau papa aku nikah lagi sama mamanya Camelia di Aussie, aku pernah tinggal sama papa waktu itu. Aku lumayan lama di sana, Ra, dan aku ketemu sama dia. Namanya Clare. Tapi sekarang aku udah gak pernah komunikasi sama dia. Udah gak ada. Kamu setiap hari pegang HP aku kan? Ada kamu lihat hal mencurigakan di HP aku? Kamu juga udah sering aku bawa ke apartemen aku, ada aku sembunyikan sesuatu dari kamu? Kamu bahkan udah tau semua hal tentang kehidupan aku. Apa itu masih kurang untuk kamu, Ra?"

Adora terdiam mendengar penjelasan panjang dari Kheeva. Namun tetap saja hatinya masih belum puas. Ada hal yang masih dia ragukan. Namun semua yang Kheeva jelaskan terlalu runtut dan tidak ada celah untuk dia bisa mencari apa yang kurang.

"Soal Farel yang kenapa bisa tau, itu karena dia pernah suka sama Clare. Farel sama aku udah sahabatan dari lama. Waktu aku balik ke Indonesia sama papa, mommy, Camelia, dan Clare. Clare itu sahabatnya Camelia, sahabat dekat persis aku sama Farel. Aku udah gak komunikasi lagi sama Clare, tapi mungkin Farel masih komunikasi sampai sekarang. Dan Farel selalu suka cari gara-gara apa pun itu kalau udah bersangkutan sama Clare."

"Kenapa hubungan persahabatan kalian masih baik kalau kamu tau Farel suka sama mantan kamu?"

Kheeva terkekeh mendengarnya, agak lucu menurutnya jika diingat kejadian beberapa tahun lalu. "Karena aku lebih dulu sama Clare, dan Farel ketemu Clare setelah aku sama dia pacaran. Mau digoda kayak gimana pun sama Farel, Clare tetap pilih aku. Sampai akhirnya kami putus, juga Farel gak pernah dapati Clare."

Kheeva menatap Adora, kini Adora terlihat sudah tidak se kesal tadi. "Ada lagi yang mau kamu tau? Tanya semua, Ra, biar gak ada lagi keraguan kamu ke aku."

Adora menundukkan kepalanya. Dia takut membahas ini sama Kheeva tapi mau bagaiamana ke kesalannya semua berawal dari masalah ini. "Soal.. Postingan kamu sama Anshana, kamu udah lihat?"

Kheeva menggeleng. "Aku gak lihat. Aku juga gak follow mereka. Kenapa, kamu kepikiran sampai sekarang?"

"Isi komentarnya pada–"

SULUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang